Dream Kiss

15K 854 10
                                    

"Cantik itu Untuk gaunnya" sambung Bara lagi membuat Lida mendengus jengkel, Lida sudah sangat yakin kalau Bara tentunya tidak akan pernah memuji dirinya

"Dan untuk Lida?" tanya Raja berusaha meminta penjelasan lebih lanjut

"Seperti biasanya, tidak cantik" jawab Bara datar membuat Lida makin jengkel, sementara Raja menatap Bara tidak percaya, Raja tidak menyangka jika Bara tidak akan memberikan pujian yang mampu meluluhkan hati Lida

"Tapi selalu mempesona seperti biasanya" jawab Bara mantap dan tegas membuat Lida menatap Bara kaget, antara tidak percaya dan gugup mendengar pernyataan Bara, Raja tersenyum simpul, kemudian beranjak pergi meninggalkan ruangan itu

"Eh Raja! Kamu mau kemana?" tanya Lida kaget dan panik, Lida tidak ingin di tinggalkan berduaan di dalam ruangan itu, Raja tetap melangkah ke luar ruangan tanpa menjawab pertanyaan dari Lida, sepeninggalan Raja, Bara langsung menatap wajah panik Lida dengan heran

"Kamu kenapa?" tanya Bara sambil menahan senyum gelinya

"Bara, Sebaiknya kamu keluar sekarang dari ruangan ini" pinta Lida cemas, entah kenapa aura mempesona yang terpancar dari diri Bara, membuat Lida gugup dan cemas berada begitu dekat dengan Bara

"Loh kenapa? Kita sudah sah sebagai pasangan suami istri Lida, jadi sah-sah saja kita berada berduaan di sini" jelas Bara sambil tersenyum pelan, Lida menatap Bara jengkel, kalau bukan karena gaunnya yang berat, mungkin Lida sudah bergegas meninggalkan ruangan itu, tapi karena gaun indah rancangan Raja itu membuat Lida susah untuk bergerak bebas, membuat Lida hanya berdiri di tempatnya, Lida merasa dirinya bisa saja bergegas pergi, tapi itu akan membuat gaunnya rusak, Bara melangkahkan kakinya makin mendekati Lida, hal itu membuat Lida makin panik

"Jangan mendekat!" pinta Lida setengah berteriak, Bara menatap Lida heran, Bara menghentikan langkahnya

"Kenapa Lida? Kenapa aku tidak boleh mendekatimu, aku suamimu" jelas Bara tegas

"Ada yang ingin aku tanyakan" ujar Lida mantap, Lida merasa sepertinya ini waktu yang pas untuk bertanya kepada Bara, kenapa Bara bisa jatuh cinta kepadanya

"Apa?" tanya Bara penasaran

"Kenapa" belum sempat Lida bertanya pintu ruangan sudah kembali terbuka, Lani bersama Daren memasuki ruangan, Lida dan Bara menoleh ke arah keduanya

"Hai my sister!" sapa Lani semangat sambil melangkah mendekati Lida, niat awal Lani ingin memeluk Lida, tapi melihat gaun yang dikenakan Lida begitu indah Lani mengurungkan niatnya. Sementara Lida antara kesal dengan lega dengan kemunculan Lani, kesal kenapa Lani harus datang saat Lida ingin bicara serius dengan Bara, Lega karena sekarang tidak hanya dirinya dan Bara yang ada di ruangan itu.

"Hai Lida, aku tidak menyangka kalau kalian kembar, jadi selama ini yang akrab dengan ku itu adalah kamu" ujar Daren membuat Lida menatap Lani penuh selidik

"Aku sudah menjelaskan semuanya pada Daren" jelas Lani mantap membuat Lida mengangguk datar.

Bara menatap Lani dan Daren bergantian dengan tatapan datar.

"Apa kalian akan masih berlama-lama disini?" tanya Bara membuat Lani dan Lida bertatapan bingung, sementara Daren hanya terkekeh pelan

"Memangnya kenapa? Lani kan saudara ku, memangnya tidak boleh Lani berada di sini untuk menemaniku?" tanya Lida kesal

"Iya, lagian kan ini terakhir kami bersama, setelah itu kami tidak punya waktu bersama lagi, karena Lida pasti menghabiskan 24 jam waktunya untuk bersama kamu" ujar Lani menimpali membuat Daren makin terkekeh

"Sudahlah Bar, sekarang biarkan 2 bidadari cantik ini menikmati kebersamaan mereka, toh setelah ini kamu akan bersama Lida selamanya" ujar Daren membuat Bara menghela nafas berat

"Oke" jawab Bara

"Kalau begitu mari kita keluar, berikan mereka kebebasan untuk berbicara" ajak Daren membuat Bara mengangguk

"Aku ingin berpamitan pada istriku dulu" ujar Bara melangkah makin mendekati Lida, membuat Lida waspada

"Kamu mau apa?" tanya Lida masih berusaha tetap diam di tempat

"Jangan bergerak atau aku akan merusak gaun indahmu itu" ancam Bara membuat Lida menghela nafas jengkel, kalau bukan mengingat gaun itu karya dari sahabat terbaiknya Raja, Lida tidak masalah jika gaunnya harus di rusak oleh Bara, tapi sayangnya gaun itu adalah hasil rancangan Raja khusus untuk dirinya, jadi Lida akan menjaganya dengan baik

Bara memegang kepala Lida dengan kedua tangannya, setelah itu Bara mendekatkan wajah mereka, saat bibir mereka bersentuhan Bara refleks memejamkan mata, sementara Lida membelalakkan mata kaget, apalagi Bara malah melumat bibirnya dengan lembut.

Lani yang menyaksikan itu hanya bisa berdecak kesal

"Dasar perusak suasana" gerutu Lani jengkel sambil berjalan mendekati Daren

"Ayo kita keluar, pemandangan itu sungguh membuatku ingin melempar mereka dengan semua benda yang ada di sini" gerutu Lani jengkel sambil menggandeng tangan Daren dan membawa Daren meninggalkan ruangan itu.

Bara melepaskan ciumannya dan menatap Lida dengan tatapan lembut

"Rileks" pinta Bara membuat Lida yang otaknya masih blank akibat ciuman Bara hanya bisa bersikap seperti orang bingung

"Hah?" tanya Lida yang fokus nya belum kembali, kesempatan itu tidak Bara sia-siakan, saat melihat mulut Lida yang terbuka, Bara kembali mencium bibir Lida, kali ini langsung ciuman yang dalam, membuat Lida terbuai dan membiarkan dirinya terhanyut akibat ciuman Bara

"Astaga!" pekik sebuah suara membuat ciuman keduanya sontak terlepas, refleks keduanya menoleh ke arah pintu ruangan, di sana sudah berdiri Yuri dengan begitu anggunnya

Tbc

Rival Rasa PacarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang