08: fantasy

4.4K 593 13
                                    

"Kau mau balik ke Korea?"

Jimin mengangguk.

Tepat ketika ia bangun pagi dan merenggangkan ototnya yang kaku, ide aneh itu terbesit dibenaknya.

Dan segera ia membereskan barangnya. Saat ia memasukkan peralatan mandinya kedalam koper, Yoongi masuk kamarnya dan segera menghentikan aktivitasnya.

"Uangmu ada?" Tanya Yoongi.

"Ada"

"Cukup untuk memesan taxi ke bandara?"

"Cukup"

"Kalau kau tiba, uangmu cukup untuk memesan taxi kembali?"

"Tidak, tapi aku minta Jungkook menjemputku"

"Jungkook juga di Korea?"

"Tentu. Oh sial, dia berlibur ke Gwangju" umpat Jimin. Tidak mungkin Jungkook pergi dari Gwangju ke Seoul untuk menjemputnya.

Senyum Yoongi terbit.

"Bera--"

"Tapi aku bisa menyuruh adikku, kok"

"Oh"

Yoongi gak tahu mau melakukan apalagi. Melarang Jimin? Apa haknya? Lagian, dari awal Jimin tidak membantunya sama sekali. Hm, kecuali membersihkan rumah setiap hari.

Yoongi segera berbalik. Namun gumaman Jimin yang terdengar seperti 'can't I drive.... eh.. please run me to... bus station..no airplane....' membuat Yoongi kembali membalikkan tubuhnya.

"Bahasa Inggris-mu bagus sekali" ucap Yoongi dengan nada yang sarkastik. Jimin menatapnya sengit. Jimin memang mau pulang ke Korea tapi ia rasa ia tidak bisa sendiri. Namun meminta bantuan Yoongi? Jimin mana berani! Pikirannya tidak tenang. Terus kembali ke kejadian yang sama berulang-ulang.

"Aish. Yasudah aku antar. Aku beli tiketnya" ucap Yoongi. Terdengar suara hembusan nafas berat Yoongi. Jimin menoleh, melihat Yoongi mengambil jaket kulitnya dan kunci mobil diatas meja. Jelas nampak bahwa Yoongi belum mandi, atau kalau sudah mandipun, pasti hanya sekali bilas, menyabuni tubuhnya, bilas lagi, selesai. Ia kelihatan baru bangun tidur, menguap sedari tadi, dan rambutnya yang berantakan. Meski begitu, Yoongi tidak terlihat buruk. He's looking fine. Bahkan rambutnya yang berantakan memberi kesan panas, seperti model yang ingin mengambil photo-shoot untuk majalah TIME, atau majalah lain.

"Boleh, Yoongi-hyung?" Tanya Jimin. Matanya berbinar. Yang dipikirannya adalah Korea Selatan yang indah, tempat ia tinggal dari kecil.

Disisi lain, Yoongi menyesali perkataannya. Terlebih karena Jimin memanggilnya Hyung, terkesan imut di telinganya.

"Ayo" ucap Yoongi.

Jimin mengangguk mantap. Menggeret koper hitamnya keluar kamar dan mengikuti Yoongi yang berada didepannya. Ia melihat rumah yang ia tinggali berdua dengan Yoongi sebentar, dan semakin memantapkan langkahnya.

"Beritahu aku nanti kalau sudah sampai" ucap Yoongi ketika mereka berdua sudah berada didalam mobil.

"Iya, Hyung"

Hyung lagi.

"Pakai seatbelt-nya" ucap Yoongi kemudian menghidupkan mesin mobil.

***

"Sialan"

Yoongi tersenyum miring.

"Sudah sampai?" Tanya Yoongi.

"I WILL KILL YOU"

"I WILL KILL YOU"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Count Me In (yoonmin)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang