Chapter 27

323 31 7
                                    

"Terima kasih sudah memberiku tumpangan" ucap wanita penyuka warna pink yang duduk di sebelah Kyuhyun.

"Ah tidak masalah. Pakai dulu sabuk pengamannya" perintah Kyuhyun.

"Baiklah" Sungmin menarik sabuk dan menjepitkannya di ujung kursi.

Setelahnya, mereka pergi ke kantor bersama. Di tengah perjalanan, suasana mobil menjadi hening. Tidak ada sepatah kalimat yang keluar dari mulut mereka.

"Apakah Ryeowook baik-baik saja?" Tanya Sungmin sebagai mengawali rasa canggung di antara mereka.

"Kenapa kau bertanya itu?" Kyuhyun mendelik tidak suka dari kaca.

"Ah maaf" Sungmin langsung melihat pemandangan luar dari balik kaca.

Sudah hening kembali tercipta di dalam mobil. Sungmin memilih melihat pemandangan sedangkan Kyuhyun fokus menyetir.

"Kenapa berhenti?" Sungmin beralih menatap Kyuhyun.

"Sudah sampai" jawab Kyuhyun sambil sibuk membuka sabuknya.

"Terima kasih" ucap Sungmin.

Chup.

Sungmin mengecup bibir bawah pria di hadapannya. Kyuhyun hanya terpaku sebentar lalu menarik tengkuk dan menciumi setiap sudut bibir Sungmin.

"Astaga! " ucap salah satu wanita yang berjalan di lorong parkir. Ia kaget melihat kedua manusia berbeda jenis saling mendekatkan diri, melakukan kegiatan yang biasa sepasang pasangan melakukannya.

"Apa yang mereka lakukan?" ucap lagi wanita di sebrang yang juga melihat salah satu mobil tetingginya.

"Bukankah itu Boss?" tanya wanita itu dengan ragu-ragu. Karena tempat parkir lumayan gelap, jadi mereka hanya bisa melihat siluet sepasang insan.

"Kenapa bisa...."

.

"Berhenti disini saja" perintah Ryeowook, Yang baru sampai di depan kantor. Ryeowook memberikan beberapa lembar uang kepada supir taxi.

"Kembalian di ambil saja" ucapnya dengan ramah lalu masuk ke dalam gedung.

Ryeowook menaruh tas di meja lalu membereskan berkas-berkas untuk hari ini.

Oh iya, hampir lupa. Hari ini adalah hari terakhir Ryeowook bekerja sebagai sekretaris. Besok akan di gantikan oleh Sungmin. Dia tidak yakin apakah Itu hanya permainan Sungmin belaka? Ah, andai saja Ryeowook bisa membaca pikiran orang lain. Pasti dia bisa mengatasi masalah ini.

"Jangan lupakan makan siang kita" ucap salah seorang wanita yang di yakini ialah Sungmin.

Ryeowook melihat didepannya ada Sungmin sedang mengandeng tangan suaminya. Rasanya ia ingin menusuk wanita jalang itu. Tapi ia rasa hal tersebut bukan titik menyelesaikan masalah.

"Sabarlah, Ryeowook. Kau pasti kuat. Please, jangan menangis di depan mereka" batin Ryeowook.

Ryeowook hanya bisa meremas ujung roknya sebagai rasa kekesalannya.

"Selamat pagi, Wookie" sapa Sungmin ketika ia melihat Ryeowook bercucuran keringat di dahinya.

"Pagi" jawab Ryeowook dengan singkat tanpa ada penekanan apapun.

"Kau semakin cantik saja" Puji Sungmin sambil tersenyum sumringah.

"Ah, aku memang selalu cantik" jawab Ryeowook dengan senyum getir.

"Sayang sekali, hari ini adalah hari terakhirmu. Aku berharap kita sering bertemu nanti" ekspresi Sungmin berubah menjadi sedih sambil memeluk Ryeowook.

"Semoga saja" Ryeowook hanya membiarkan Sungmin memeluknya, tanpa membalas.

"Kau masih sahabatku, Wookie" ucap Sungmin yang masih memeluk Ryeowook.

Ryeowook hanya diam. Mendengarkan beberapa kalimat kebohongan yang keluar dari mulut iblisnya.

"Aku akan merindukanmu, Wookie" Sungmin melepaskan pelukannya dan beralih menatap lekat mata Ryeowook.

"Kenapa kau bilang, seakan-akan kau tidak akan bertemu denganku selamanya?" ucap Ryeowook yang merasa Sungmin semakin memojokkan dirinya.

"Kau jangan salah paham begitu. Aku benar-benar merindukanmu" Sungmin tersenyum ketika Ryeowook menyangkalnya.

.

Ryeowook sedang sibuk memisahkan barang-barang yang tidak terpakai. Jam ini, menit ini, detik ini, adalah Ryeowook tidak menjadi karyawan di perusahaan lagi. Padahal dulu, dia mati-matian mencari pekerjaan dan hanya perusahaan inilah dirinya di terima.

"Benarkah kau benar-benar berhenti?" Tanya seorang rekan kerja Ryeowook. Mungkin rekan seperjuangan.

"Iya, benar. Aku ingin fokus mengurus keluargaku" jawab Ryeowook dengan mantap.

"Aku berpikir kau terpaksa, Wookie. Kau ingin tetap bekerja disini kan?" Rekannya kasihan melihat Ryeowook. Ia tahu ini adalah bukan murni kehendak Ryeowook.

"Wah pasti ini ulah kelinci jahat, kan?" Kata rekan satunya.

"Aku tidak menyangka. Wanita berwajah polos itu pandai berlakon. Bahkan menusuk sahabatnya sendiri" ucapnya prihatin.

"Kalian jangan berpikiran negatif dulu. Sungguh ini adalah keputusanku" sangkal Ryeowook. Ia tidak suka ada orang menuduh sembarangan.

"Ah begitu. Aku menghargai keputusanmu, Wookie" ucap mereka berdua.

Ryeowook tersenyum. Ternyata masih ada yang peduli kepadanya. Ryeowook membawa box besar itu lalu keluar dari perusahaan.

Ia duduk menunggu bus di halte. Kyuhyun tidak bisa mengantarnya pulang, karena masih ada meeting.
.

Semua karyawan berkumpul di ruangan rapat. Karena Kyuhyun akan meresmikan sekretaris barunya yaitu, Sungmin.

"Langsung saja. Mulai hari ini, Lee Sungmin dari unit keuangan, Resmi menjadi sekretaris pengganti Ryeowook. Saya harap kalian bisa bekerja sama yang lebih baik" tutur Kyuhyun di hadapan seluruh karyawannya.

Sungmin berdiri di samping Kyuhyun dan berkata, "Halo, Saya Lee Sungmin. Mohon kerjasamanya" ucapnya lalu membungkuk.

Sebagian karyawan melirik tidak suka ke arah Sungmin. Mereka sudah tahu itu hanya akal-akalan Sungmin untuk merebut Kyuhyun dari Ryeowook. Lalu mereka meragukan kinerja Sungmin. Mungkin saja, kinerjanya tidak sebagus kinerja Ryeowook.

"Itu saja yang untuk rapat hari ini. Kalian bisa keluar" ucap Kyuhyun sebagai perpisahan rapatnya.

"Aku benci Sungmin. Lihatlah, tadi dia begitu angkuh" ucap karyawan wanita ketika sudah berjalan jauh dari ruangan rapat tadi.

"Tenang saja. Dia akan menerima balasan" jawab salah satu karyawan.

"Aku berharap Ryeowook cepat kembali. Melihat wajah Sungmin saja aku sudah muak" ucapnya lagi.

TBC

Jangan lupa Voment

My Possessive Boss (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang