Chapter 28

368 38 14
                                    

Suara dering hand phone, membangunkan Ryeowook yang semula tidur pulas. Ryeowook melirik di sampingnya, Kyuhyun sudah tidak ada di sampingnya. Ini berarti suaminya sudah berangkat ke kantor ataupun sudah berada di dapur.

Ryeowook merapikan tempat tidur lalu melihat ponselnya.

Sungmin

Selamat pagi, aku ijin jalan dengan suamimu
7.45 AM

"Apa sekarang dia sedang pamer?" batin Ryeowook.
.

"Kyu, apa kau sudah bosan hidup?"

....

"Jika saja aku masih mampu, aku rela melakukan apa saja demi dia bahagia"

....

"Aku ikhlas dia bahagia bersamamu tapi tolong penuhi syaratku, tolong jangan pernah sedikipun menyakitinya. Aku bisa saja membawa dia ke alamku agar aku bisa membahagiakannya"

Kyuhyun tergiang-giang mimpi semalam. Sudah dua hari dia memimpikan Yesung, mantan kekasih Ryeowook. Ia meremas kepalanya dengan kedua tangan dan memejamkan matanya. Dia tidak rela Ryeowook dengan orang lain tapi di sisi lain Kyuhyun membencinya karena memilih Siwon.

Apa mimpi itu petunjuk? Ah, bagaimana jika Ryeowook benar-benar terluka? Apa tindakan Kyuhyun salah? Bagaimana jika lukanya dalam? Apa masih bisa Kyuhyun mengobatinya?

Tapi, Ryeowook sudah menghianatinya. Tidak mungkin dia terluka. Dia bahkan baik-baik saja.

Sungmin memerhatikan Kyuhyun yang sedang duduk dengan meremas kepalanya dengan frustasi. Ia duduk di depan Kyuhyun.

"Kau ada masalah?" tanya Sungmin dengan raut bingung.

"Ah kau, Sungmin. Aku kurang tidur"  Kyuhyun menatap Sungmin yang sedang menatapnya bingung.

"Lebih baik kau istirahat saja biar aku yang mengurus perusahaanmu" jawab Sungmin dengan senyuman.

"Aku masih kuat, Sungmin" tolak Kyuhyun secara halus.

"Yasudah. Kau punya masalah, cobalah ceritakan kepadaku" Sungmin meraba telapak tangan Kyuhyun dan mengenggamnya.

"Baiklah" Kyuhyun melepaskan tautan kedua tangan mereka.

.

"Mom, kenapa menangis?" tanya Ryeona yang melihat ibunya meneteskan air mata.

"Tidak apa-apa peri kecil" Ryeowook mengusap kasar pipinya.

"Daddy nakal sama mommy? Ih awas saja nanti Ryeona pukul" Ryeona mengerucutkan bibir ranumnya.

"Jangan sayang. Mommy tidak menangis" Ryeowook memangku Ryeona dan mengecup lembut kening anaknya.

"Ryeona sayang banget sama mommy" Ryeona terkekeh dan membalas mencium pipi Ryeowook.

"Sayang, mau ikut mommy tidak?" ajak Ryeowook.

"Ikut kemana?" Tanya Ryeona.

"Ke rumah teman mommy" Ryeowook mengenakan setelan baju dominan berwarna hitam.

"Ikut mom" Ryeona langsung mengandeng erat tangan Ryeowook.

"Ayo sayang"

.

"Mom, kok rumahnya banyak bunga?" Ryeona bingung, kenapa mereka berada di tempat yang terdapat banyak gundukan tanah dan bertaburan bunga.

"Ya benar, ini rumah teman Mommy" jawab Ryeowook dengan suara lembut.

"Temen cewe atau cowo, mom?" tanya anaknya.

"Emm laki-laki" sahut Ryeowook.

"Ooo..kenapa teman mommy tinggal disini?" maklum saja, Ryeona masih tidak tahu apa-apa. Ia bahkan baru bisa belajar menulis.

"Karena kecelakaan, sayang" jawab Ryeowook sambil tersenyum pahit, mengingat kejadian buruk itu. Kini anaknya tidak bertanya lagi. Diam dan memerhatikan di sekelilingnya.

"Oppa, lama tidak bertemu" Ryeowook berjongkok di depan batu nisan dan mengelus pelan nisan Yesung.

"Maaf, aku baru sempat mengunjungimu" Ryeowook menunduk bersalah, dua tahun ia tidak pernah kesini.

"Aku ingin bertemu denganmu. Seharusnya dulu aku ikut bersamamu " sesal Ryeowook. Air matanya kini menuruni pipinya yang sudah tidak mengembung lagi.

"Aku menyesal, oppa" isaknya.
"Oh iya, ini anakku yang pertama. Sangat mirip denganku. Yang satunya mirip dengan appanya" jelas Ryeowook yang masih menangis.

"Semoga kau lebih tenang disana dan menemukan kekasih impianmu" ucap Ryeowook. Biarlah Ryeowook dalam keadaan begini. Dan biarlah Yesungnya bahagia disana.

"Mommy, jangan menangis" Ryeona ikut menangis. Walaupun masih kecil tapi ia tahu apa penyebab Ryeowook menangis.

"Eh, kok Ryeona ikut nangis" Ryeowook memeluk erat Ryeona yang sudah menangis sesengukan.

"Mommy jangan pergi. Ryeona takut sendirian" Mengeratkan pelukannya.

"Kalau mommy pergi, mommy tetap menjaga dan menemani Ryeona. Kan Ryeona anak pintar" Ryeowook mengelus rambut sutranya.

"Pokoknya mommy jangan pergi!" ucap Ryeona sambil menenggelamkan kepalanya di dada Ryeowook.

Ryeowook hanya diam, mendengar celotehan anaknya.

.

"Kau kenapa daritadi diam?",tanya Sungmin.

"Bisakah kita berhenti disini saja?" ucap Kyuhyun tanpa melihat lawan bicaranya.

"Maksudmu?" bingung Sungmin.

"Aku ingin kembali bersama Ryeowook" jawab Kyuhyun dengan tegas.

"Apa? Kau bodoh! Ryeowook sudah menyakitimu. Berani kau kembali kepadanya. Lagian kau sudah mengurus perceraian dan akan menikahiku" Sungmin kaget, rencananya hampir berhasil, tetapi apa ini? Kyuhyun akan kembali ke pelukan Ryeowook.

"Aku salah. Ryeowook benar-benar jodohku. Aku harus selalu melindunginya" Kyuhyun sangat menyesal. Mimpi itu benar, ia tidak mau Ryeowook nya kembali dengan Yesung.

"Ryeowook itu wanita jalang. Kau tidak pantas bersamanya" kesal Sungmin mengepalkan kedua tangannya.

"Berhenti! Akan ku robek mulutmu jika mengatakan itu lagi" bentak Kyuhyun.

"Apa salahku? Itu memang fakta" jawab Sungmin yang merasa tidak bersalah.

"Kyuhyun!!!" panggil Sungmin ketika Kyuhyun tiba-tiba pergi sambil membanting kasar pintu.

"Kau mau kemana?" Sungmin buru-buru mengejar langkah panjang Kyuhyun.

Kyuhyun tidak mendengarkan, ia masuk ke dalam mobil dan menelpon Ryeowook.

"Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi..."

"Sial!!" Kyuhyun membanting stir mobil didepannya.

.

Ryeowook mengikat tali tambang di atas atap. Ia mengambil kursi dan naik.

Ryeowook menghela napas, lalu ia berjinjit dan memasukkan kepalanya di tali tambang itu.

Ia meneteskan air mata. Tindakan ini adalah salah satu cara untuk melupakan semua masalah yang berada di dirinya. Mungkin saja pikirannya bodoh, tapi sungguh dia tidak bisa mengatasinya.

TBC

Maaf baru update :-(

My Possessive Boss (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang