"Ayo kita putus." kata Sungwoon.
"Oppa..." kamu masih shock dengan perkataan Sungwoon.
"Oppa sedang bercanda kan?" kamu tersenyum mencoba untuk mencairkan situasi.
"Ini keputusan akhirku. Ini semua untuk..."
"Wae? Kenapa? Apa karna sekarang aku sudah cacat?" kamu mulai menangis dan memegangi tangan kananmu.
"Bukan begitu Ara, aku hanya tidak ingin nyawamu dalam bahaya."
"Begitukah? Oppa, jalan ini sudah kupilih. Apapun yang terjadi, asal aku bersamamu, aku bisa hidup oppaa." kamu memegang tangan Sungwoon.
"Ara, mianhae.." Sungwoon mengeluarkan kotak cincin dari sakunya dan memberikanmu bunga mawar merah yg ia belikan.
"Mianhae.." Sungwoon menunduk.
"Aniieyo....oppa...kita bukan hanya berpacaran. Kita tunangan! Apakah ini sebuah permainan?"
"Mianhaeyo"
"Jadi kamu menyerah? Kamu menyerah dengan hubungan ini? Heol... Bahkan sakit ini bukan apa². Oppa!!!" kamu mulai marah dengan Sungwoon.
"Aku kembalikan cincin pertunangan kita padamu. Simpanlah. Aku.."
"Apa? Bahkan oppa sudah melepas cincinnya?" kamu melihat jari Sungwoon. Perlahan membuka kotak kecil yg diberikannya padamu dengan bunga itu.
Hatimu perih. Sangat perih.
"Mulai hari ini, hiduplah dengan baik tanpaku. Makanlah tepat waktu. Tidur tepat waktu. Jangan lupa istirahat jika sudah capek kerja. Jaga dirimu baik-baik, A..ra." kata Sungwoon.
"tidak bisakah oppa memutuskan ini dengan berdiskusi denganku lebih dulu? Oppa.. Aku ngga mau hubungan ini berakhir." kamu menangis dan memegang tangan Sungwoon.
"Annyeong, mianhae..." Sungwoon melepaskan tanganmu dari tangannya. Ia melangkah pergi dari kamarmu.
Kamu masih terdiam ditempatmu. Menangis dan masih tidak percaya apa hal ini benar² terjadi.
Kamu berlari mengejar Sungwoon dengan masih membawa kotak cincin dan bunga yg ia berikan padamu.
Lift hanya 1, menunjukkan angka 3. Pertanda Sungwoon akan segera sampai lantai dasar.
Kamu turun berlari sambil menghapus airmatamu.Sungwoon sudah pergi dan kamu baru sampai lantai dasar.
Kamu menangis hingga jatuh. Seorang dokter membantumu berdiri.
"Nona, baik baik saja?" tanya dokter itu.Kamu hanya menangis dan menangis.
Dokter mengantarmu hingga ke ruang inapmu. Kemudian meninggalkanmu sendiri.
-----
Sungwoon sampai dorm.Niel membuka pintu.
Sungwoon terlihat pucat pasi. Wajahnya merah dan penuh dengan air mata."Hyung..." Daniel menyapa Sungwoon.
"Niel-ah, apa yang harus kulakukaaaaan" Sungwoon limbung dan jatuh ke Daniel. Daniel menepuk pundak Sungwoon. Daniel memahami bahwa Sungwoon telah mengakhiri hubungan kalian berdua.
Lantas Sungwoon berjalan ke kamar. Ia mengunci diri dikamarnya.
"Niel, ada apa?" tanya Ong.
Daniel ingat kamu pasti sekarang juga sangat shock. Tanpa lama², Daniel mengambil kunci mobil dan bergegas ke RS.
--------
Kamu terbaring sambil menangis. Mencoba menghubungi Sungwoon namun Sungwoon tidak mengangkat telfonmu ataupun membalas smsmu.Daniel sampai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever And A Day (Ha Sungwoon FanFic)
Fanfiction32 Chapters completed! Ha Sungwoon & You 😉 A Fanfiction! ----------------- Perjalanan cinta Sungwoon & kamu sejak awal sebagai seorang Idol dan Fotografer artis di Korea. "Jadi, apakah cinta itu abadi?" - Sungwoon "Tentu, disini (dalam hati)" Jawab...