019 : 2 A.M

103 15 0
                                    

"Lalu, rumor bahwa Anda telah bertunangan, apakah itu juga hanya rumor?" seorang wartawan bertanya.

Kamu pun ikut menanti jawaban Sungwoon.

Air matamu mulai menetes.

"Ha Sungwoon?" kata wartawan menyadarkan Sungwoon untuk segera menjawab pertanyaannya.

"Iya. Pertunangan itu hanya rumor." saat itu waktu terasa berhenti. Bumi terasa tak berotasi. Hatimu benar-benar hancur atas semua keputusan Sungwoon. Kamu mundur beberapa langkah darisana. Dan berlari pergi.

Dan Daniel baru sampai dilokasi pers. Ia mencarimu namun kamu sudah pergi terlebih dulu.

---------
Dirumah sakit, kamu menangis sejadi-jadinya.
Kamu menyalahkan dirimu sendiri mengapa masih hidup dan memukul² tangan kananmu yang masih di gips dan tidak kunjung membaik.
Kemudian perawat dan doktermu datang. Mereka memberimu obat bius karna mereka mengira kamu sedang depresi.

Dokter itu merasa sangat kasihan padamu. Ia beberapa kali melihat hpnya namun menutupnya kembali dan pergi dari ruang inapmu.

----------
Siaran pers sudah selesai.

Sungwoon kebelakang bersama member yang lain.
Manager-nim bertepuk tangan atas kerja keras Sungwoon. Daniel yang sudah menunggu diruang ganti, berdiri dan meninju wajah Sungwoon.
Sungwoon jatuh tersungkur dilantai.

Semua member memisahkan mereka berdua.

"Lepaskan!!!! Lepaskan aku!!! Dia perlu dihajar agar ia sadar apa yang sudah ia lakukan!" Daniel melampiaskan kemarahannya.

Sungwoon hanya diam.

"Sudah cukup! Niel-ah, 2 hari lagi kita akan fan-meeting ke Thailand dan Jepang. Apakah kalian ingin fans curiga lagi dengan luka diwajah Sungwoon? Hanya karna satu perempuan, kalian akan menghancurkan karir semua orang disini. Bisakah kalian bersikap dewasa?" Manager melerai Sungwoon dan Daniel.

Sungwoon kemudian bangkit dan pergi darisana dan kembali kedorm.

-----------
Setiap harinya semua member berlatih termasuk Sungwoon. Manager tidak memberi waktu untuk istirahat/ pergi dari tempat latihan kecuali dorm. Untuk itu tak memungkinkan member untuk bs menjengukmu di RS.

Daniel berkali-kali menelfonmu, namun sengaja kamu tak mengangkatnya.

Daniel sangat mencemaskanmu. Kemudian melihat Sungwoon yang duduk istirahat setelah latihan tanpa berusaha menghubungimu, ia menghampiri Sungwoon.

"Hyung, apakah hyung tak mencemaskan Ara samasekali?"
"Apakah hyung tidak bersedih?"
"Apakah hyung tau betapa Ara menyukaimu?"
"Selama aku di RS, ia tak hentinya menangis. Bahkan hingga tidurpun, ia mengatakan 'Jangan pergi' berkali-kali. Walau ia sedang tidur, air matanya tidak henti-hentinya keluar."
"Hyung, suatu hari nanti hyung akan menyesal."
"Hyung tak lebih dari seorang pengecut."

Daniel meninggalkan Sungwoon.
Kemudian Sungwoon membuka HPnya. Mulai membaca seluruh sms yang kamu kirimkan semalam.
Ia menangis membacanya.

-------
Hari harimu di RS kamu lewati sendiri. Termasuk makan dan minum kamu lakukan semua sendiri. Tidak ada seorangpun yang mengunjungimu. Hidupmu kembali seperti saat kamu belum mengenal Sungwoon. Namun lebih tragis dan kesepian lagi, karna impian pernikahan dan rencana kedepanmu dengan Sungwoon sudah pupus.

"Kau percaya kan aku akan membuatmu bahagia?" kata Sungwoon sembari.memelukmu.
"Tentu. Bahkan sekarangpun aku bahagia dengan oppa."

Kamu masih sangat sering flashback tentang masa lalumu dengan Sungwoon.

--------
2 hari kemudian. Hari dimana Wannaone akan ke Thailand dan Jepang selama seminggu penuh.

Forever And A Day (Ha Sungwoon FanFic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang