004 : Selamat Tinggal

156 23 0
                                    

"Sungwoon-ssi?" dia terlihat tidak bergerak.
Kamu mendekatinya dan mengintip wajahnya yang tertutup topi.
Kamu duduk disebelahnya dan
*bruk
Dia tiba-tiba ambruk dipundakmu.
"Sungwoon-ssi?" panggilmu lirih. Menyadari bahwa ia sedang tertidur.
Kamu terdiam untuk beberapa saat. Sampai telpon di jaket Sungwoon berdering dan dia terbangun.
"Ara?"

"Ne? Ini aku" jawabmu sembari tersenyum.

"Ne. Yeoboseyo? Ne. Anioooo.. Ne. Pukul 6? Ah nee. Arasoo. Nee" dia selesai dengan telponnya.

"Maaf aku terlambat"

"Iya. Aku sudah bermimpi kemana-mana namun kamu tidak datang! Apakah sudah selesai?" tanyanya padaku mengenai editan fotoku.

"Ne. Sudah selesai. Maaf sudah membuatmu menunggu lama" katamu sembari tersenyum cantik hingga membuat matamu terlihat sipit.

"Hmmm...Baiklah. ayo kita jalan!" dia berdiri dan menyodorkan tangannya kearahmu. Mengajakmu untuk memegangnya.

"Ne?" kamu hanya duduk dan melihat tangannya.
Dia tersenyum dan kembali duduk.

"Aku menunggu sampai malam tiba untuk memastikan ini. Namun sepertinya kita harus berpisah pukul 6 nanti. Maka aku menanyakan ini sekali lagi, agar waktu yang tersisa kurang lebih satu setengah jam ini dapat menjadi kenangan bagi kita berdua"

"Kenangan? Satu setengah jam?" tanyamu yang masih belum paham situasi ini.

"Ara-ah, aku menyukaimu. Maukah kau berkencan denganku?" tanyanya serius sembari menggenggam tanganmu.

Sekali lagi kamu shock mendengarnya. Namun tatapannya yang tulus dan genggaman tangannya yang lembut membuatmu tenang.

"Kita tidak punya waktu yang banyak. Jawablah"

Kamu masih terdiam saja.

Dia melepaskan genggaman tangannya dari tanganmu. Dan matanya hampir terlihat kecewa.

Kamu mengambil tangannya kembali dan berkata "Aku juga menyukaimu!" celetukmu.

Dia menggenggam tanganmu dan kalian berdua tersenyum bersamaan.

"Baiklaaaah~ ayo kita pergi!" dia berdiri dan menggandeng tanganmu.

Kamupun berdiri dan seakan tidak memperdulikan bahwa kamu sedang berkencan dengan seorang idol?!!!

Dia melepas maskernya namun tetap memakai topi keberuntungannya. Dia mengajakmu pergi ketaman bermain. Menonton bioskop namun keluar gedung bioskop sebelum waktunya. Iya. Karna waktu kalian hanya tinggal 30 menit.
"bisakah kita duduk duduk dan mengobrol saja?" katamu terlihat sangat kelelahan.

"Tentu. Aku akan membelikan ice cream untuk kita berdua. Tunggulah disini." Dia segera berlari ke toko dan segera kembali padamu.

"Sungwoon-ssi, aku..."

"Berhentilah memanggilku dengan panggilan seperti itu, Ara. Kita sudah resmi berpacaran! Aku tidak akan memberimu ice cream ini jika kamu tidak memanggilku dengan panggilan yang benar!" dia terlihat kesal namun juga lucu.

"Hahaha maaf. Tapi mengapa kamu tidak memberikan jatah ice creamku???" katamu sambil tertawa.

"Yaaa..aku sedang kesal! Kamu tertawa?" dia mencengkeram leher belakangmu yang tertutup dengan rambut panjangmu.

"Aa..aa..hahahaha maaf.. Hahahah" kamu merasa geli dan justru tertawa lepas.

Dia menikmati tawamu. Dia memandangimu sebanyak yang ia mampu. Dalam batinnya "Neomu yeppeuda (sangat cantik)".

"Haha ampun. Haha berhentilah mencekik leherku. Baiklah baiklah. OPPA! baiklah!!!"

Dia terlihat kaget dengan panggilan itu. Dia selalu menginginkanmu untuk memanggilnya dengan sebutan itu. Dia terdiam bahagia mendengarnya. Sedangkan kamu masih terus tertawa tanpa menyadarinya.

Forever And A Day (Ha Sungwoon FanFic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang