Sungwoon mencoba menelfonmu, hp mu diatas meja, kamu mencoba meraihnya dan mengangkatnya.
"Ara! Kau didalam??? Aku disini!!!"
"O..opp....oppaaaa...selamatkan aku, aku tak bisa menahannya lagi... Opp...aaaa....aku tak...bisa ber....nafas...." hpmu terlepas dan kamu pingsan.
"Araaaa!!!!! Halooo!!!!" Sungwoon mematikan hpnya dan mencoba masuk.
"Please let me in, Ara is in danger. Please!"
Tapi pelayan tetap tidak membukakan pintu.
"Pah, Ara mengunci pintu kamarnya. Bisakah kamu membujuknya keluar? Wajahnya tidak seperti baik-baik saja!" kata Ibumu membujuk Ayahmu.
Ayahmu yang keras kepala tetap duduk diam. Dan mendengar keributan Sungwoon didepan pintu.
"Ada apa ribut-ribut??"
"Maaf Tuan, sudah saya katakan bahwa nona Ara sedang istirahat tapi..."
"Why are you coming again? Ara is still sleeping. You can come here again tomorrow!" kata Ayahmu ke Sungwoon.
"No, Ara is....." Sungwoon bingung mengatakannya.
"Sir, please let me see Ara now. Please. Where is she now?"
Ibumu yang berusaha membuka pintu kamarmu sedari tadi berhasil membukanya dengan kunci cadangan. Ia menjerit mengetahui kamu tergeletak dilantai.
"Ara, bangun nak!!!"Sungwoon dan Ayahmu bergegas ke kamarmu.
Ayahmu hanya memanggilkan dokter pribadi yang biasa merawat kesehatan ortumu selama ini dirumah.
Sungwoon ingin menemanimu dikamarmu namun Ayah melarangnya. Alhasil Sungwoon hanya duduk di ruang tamu.
Dokter turun, dan berkata bahwa kamu baik² saja.
"Sir, May I see Ara?"
"Go home now. She need sleep."
Sungwoon dengan berat hati kembali ke hotel.
Ibumu menjagamu disampingmu.
Kamu siuman.
"Ara, gapapa nak?"
"Oh? Mah.. Iya.. Ara gapapa." kamu mencoba duduk.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Ibumu.
"Apa maksud mamah?"
"lehermu. Ada bekas jahitan dilehermu."
"Oh? Ini....."
"Apa di Korea kamu terlibat kecelakaan?" tanya Ayahmu yang tiba² masuk.
"Oh? Benar.. Kecelakaan...mobil." jawabmu berbohong.
"Kenapa kamu ga ngehubungi mamah? Bagaimana bisa? Lukamu dalam. Siapa yang merawatmu?" tanya Ibumu khawatir.
"Aku gapapa mah. Maafin Ara, Aku hanya ga mau kalian khawatir dan mengirimku kembali kesini." jawabmu lemah.
"Benar. Jangan kembali ke Korea. Tinggal dan temani orang tuamu disini" kata Ayahmu.
"Aku akan menikah dan berkarir di Korea. Itu keputusanku pah!"
"Sampai mati, papah tak akan merestui pernikahanmu kecuali dengan Dimas." Ayahmu pergi disusul dengan mamahmu.
Kamu mencoba menelfon Sungwoon.
"Oppa.."
"Baby, gwenchana? Kamu sudah gapapa? Apa yang sakit?"
"Eo.. Aku gapapa. Traumaku kembali setelah bertengkar hebat dengan Ayahku. Oppa tadi kesini? Kenapa tak menunggu sampai aku siuman?"
"Kamu butuh istirahat. Jadi aku kembali ke hotel sebelum kamu siuman. Mianhae baby.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever And A Day (Ha Sungwoon FanFic)
Fanfiction32 Chapters completed! Ha Sungwoon & You 😉 A Fanfiction! ----------------- Perjalanan cinta Sungwoon & kamu sejak awal sebagai seorang Idol dan Fotografer artis di Korea. "Jadi, apakah cinta itu abadi?" - Sungwoon "Tentu, disini (dalam hati)" Jawab...