Kamu berjalan pelan dan terduduk dipinggir jalan. Beberapa orang yang lewat melihatmu menangis dipinggir jalan "Mengapa dia menangis di depan agensi Wanna One??" desus orang-orang yang lewat yang mana mereka adalah beberapa fans dari boygrup ini.
"Wae...wa...ee... WAEYOOO???" Teriakmu dipinggir jalan sambil menangis.
Seseorang memelukmu dari belakang. "Uljimaa (jangan menangis)....mianhae (maaf)..." dia berbisik lirih. Suaranya terdengar sangat berat.
Kamu menyadari itu suara Sungwoon. Dan kamu berbalik dan mendorongnya.
"Mengapa kamu melakukan ini padaku? Jika hanya ingin mempermainkanku, mengapa kau memintaku menunggu?""Apa maksudmu dengan mempermainkanmu?" dia menjawab kaget. Menyadari terlalu banyak orang disekitar kalian, kamu kemudian berlari pulang.
"Ara!!!" Sungwoon memanggilmu namun menyadari bahwa orang disekitarnya mulai curiga. Dia kemudian kembali ke perusahaan.
"Oh? HYUNG!!!! mana juice nya?" Kata Daniel.
"Juice?" Sungwoon baru ingat dia tadi pergi untuk mengambil Juice.
"Aku lupa, aku akan mengambilkannya sekarang" dia berbalik dan
"Sudah kuambilkan Hyung, masuklah. Lagipula juice ada dilantai ini, lantai yang sama. Tidak perlu masker dan jaket atau bahkan lari keluar gedung." Jawab Minhyun sembari menatap Sungwoon dengan penuh curiga dan membawa 1 krat juice.
"Apa maksudmu?" Sungwoon mencengkeram lengan Minhyun dan membuat seluruh member tegang melihat situasi ini.
"Tadaaaa!!! Aku mem...ba...wa... Ca...milan" Ong datang ramai dan menyadari situasi canggung ini.
Minhyun kemudian mengambil tempat duduk dan merasa tidak bersalah dengan apa yang dia katakan.
Sungwoon keluar dengan membanting pintu.
"Jaehwan-ah, ada apa?" Ong berbisik pada Jaehwan.
"Mwolla (tidak tahu)" Jaehwan juga bingung.
------
Sungwoon kemudian pulang ke dorm terlebih dahulu. Segera membuka laptopnya dan mengecek kotak masuk emailnya. Tidak ada email masuk satupun.
Kemudian dia menutupnya dan istirahat.
-------Pagi buta kamu kekantor. Dan dikantor sangat berantakan. "Apakah mereka berpesta semalam? Heol.. Bisakah mereka lebih bersih?"
Kamu meletakkan tasmu dan membersihkan sampah-sampah tanpa menyalakan lampunya dan"Aaaaaaaa!!!!!" kamu berteriak melihat tangan tergeletak diatas sofa. Tubuh dan kepalanya tertutup kain hitam sehingga kamu mengira itu potongan tangan.
Minhyun yang sedang tidur bangun karna teriakanmu.
Kamu terduduk lemas karna ketakutan. "Syukurlah masih utuh~"
"Utuh??? Hahahaha Kau kira aku apa?" tanya Minhyun sambil tertawa.
"Ya! Kau hampir membuat copot jantungku!" kamu berdiri dan melanjutkan beres beres sampah.
Minhyun bangun dan merapikan sofa. Dia membantumu mengambil sampah. Kamu melihat botol juice yang tergeletak dibawah sofa. Kamu mencoba mengambilnya namun tanganmu tak cukup panjang. Secara tiba-tiba Minhyun menunduk tepat didepanmu dan mencoba mengambil botolnya juga.
"Biar aku bantu" dia tersenyum padamu."Ya??? oh botol?!" kamu canggung karna Minhyun sangat dekat dengan wajahmu.
Kamu baru sadar bahwa dia seorang Idol mengambil sampah yang mana ini adalah tugas staff.
Kamu segera berdiri mencari tisu. "Apakah perusahaan di Korea memang tidak menyediakan tisu???" kamu kesal karna tidak menemukan tisu lagi dan mengingat ada sapu tangan Sungwoon yang ia gunakan untuk mengelap hidungmu yang mimisan dulu. "Haruskah aku menggunakan ini?" kamu ragu "Ah bodo amat!" kamu kembali ke Minhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever And A Day (Ha Sungwoon FanFic)
Fiksi Penggemar32 Chapters completed! Ha Sungwoon & You 😉 A Fanfiction! ----------------- Perjalanan cinta Sungwoon & kamu sejak awal sebagai seorang Idol dan Fotografer artis di Korea. "Jadi, apakah cinta itu abadi?" - Sungwoon "Tentu, disini (dalam hati)" Jawab...