030 : New Member of Our Family

114 15 1
                                    

"Ada yang lain" kata Dokter.

"Apalagi Dok?"
Sungwoon menggenggam tanganmu.

"Selamat Tuan Ha, Anda akan menjadi seorang Ayah. Nyonya Ara sedang mengandung dan usia janinnya yakni sudah masuk 3 minggu."

"Benarkah? Ara!!! Kau mendengarnya? Aku akan menjadi Ayah? Jagiyaaaaaa~" Sungwoon sangat bahagia. Ia berdiri dan duduk dan memelukmu erat. Ia bahagia hingga tak sadar air matanya menetes.

"Aku sangat bahagia~ Aku akan menjadi Ayah~ aaaaiguyaaaah" Ia mengelus perutmu tanpa malu padahal dokter masih disana.

"Ahahaha.. Oppaa~" Kamu menyenggol Sungwoon agar sadar bahwa dokter sedang tersenyum melihat tingkah Sungwoon.

"Oh? Maaf.. Maafkan saya Dok, saya hanya..."

"Hahahha Tidakpapa Tuan. Wajar jika Anda sangat bahagia."

"Apakah, Aritmia saya berpengaruh dengan kehamilan saya Dok?" pertanyaanmu mengubah wajah gembira Sungwoon menjadi drop lagi.

"Semestinya iya, saya sarankan untuk tidak banyak beraktivitas. Mengingat ini kehamilan pertama dan usia janin masih sangat dini, saya sarankan untuk selalu check-up ke Dokter kandungan dan spesialis jantung. Spesialis jantung Nyonya akan memberitahu separah apa Aritmia Anda. Dan solusi apa yang harus Anda lakukan." Jelas Dokter.

Kamu menggenggam tangan Sungwoon dan saling menguatkan.

"Kalau begitu, saya permisi" Dokter pamit pulang.

-------------
Esoknya, rencana akan mengunjungi orangtua Sungwoon batal. Berubah menjadi check-up ke Dokter.
Hasil check-up cukup membuatmu tenang. Aritmia yang kamu derita tidak separah perkiraanmu. Dokter tidak menyarankan operasi ataupun pemberian obat-obatan karna mempertimbangkan kehamilanmu. Ia hanya memperingatkanmu agar tidak stress dan tidak kelelahan.

Disetiap harinya Sungwoon selalu mengingatkanmu untuk tidak bekerja apapun. Ia memperingatkan Bibi dan semua penjaga rumah untuk melarangmu bekerja.
Kamu yang juga khawatir akan janinmu, menuruti Sungwoon walau kadang masih menyempatkan diri untuk memasak.

Sungwoon selalu meminta Yuri untuk main kerumah menemanimu.
Kadang Danielpun juga datang. Debut Daniel di agensi Sungwoon tidak berjalan lancar. Walau begitu, Daniel menggantikan Sekre Go untuk membantu Sungwoon sebagai sekretaris barunya diperusahaan.

---------------
4 bulan berjalan tanpa kendala apapun. Kandunganmu memasuki minggu ke 20 (5 bulan). Dengan adanya Yuri dan Daniel yang sering berkunjung, kamu tidak pernah merasa kesepian atau sakit lagi. Sungwoon selalu memperhatikanmu dan selalu siap mengabulkan keinginanmu. Dari Durian, buah persik hingga makanan Indonesia, ia mengabulkannya ketika kamu menginginkannya.
---------------

Malam itu kalian mengadakan pesta dirumah. Kamu, Sungwoon, Daniel dan Yuri. Hanya berempat.
Merayakan saham perusahaan yang kini sudah kembali stabil.

Saat Yuri membantu bibi menyiapkan BBQ dan Sungwoon sibuk memasang pemanggang, Daniel menghampirimu yang sedang duduk menata tempat piring.

"Ara-ah?" sapa Daniel.

"Eo? Ne? Kau butuh sesuatu?"

"Aku, akan menikah dengan Yuri." Katanya dengan ekspresi datar.

"whoah? Jinjjayo??? Niel-ah!!! Chukkaeyo~" Kamu memukul lengan Daniel.

"Wae? Kenapa mukamu tidak terlihat senang?" tanyamu penasaran.

"Aku hanya khawatir."

"Khawatir? Tentang apa?" jawabmu sembari menata piring lagi.

"Apakah aku berdosa jika menikahi orang yang tidak sepenuhnya kucintai?" jawab Daniel.

Kamu berhenti melakukan aktivitasmu dan melihat Daniel.

"A..apa maksudmu?"

"Kamu cinta pertamaku, Ara.. Dan selamanya akan seperti itu." Jawab Daniel.

Kamu hampir jatuh mendengar jawabannya dan Daniel menangkapmu.

Sungwoon melihatnya namun mengabaikannya dan melanjutkan menata pemanggangan BBQ.

"Niel-ah, hal ini sudah berlalu lama. Bahkan aku & Sungwoon akan segera mempunyai seorang anak. Jangan seperti ini. Kamu berhak bahagia begitupula Yuri"

"Sejak kamu ke Canada, aku hilang harapan. Begitupula Hyung (Sungwoon). Bahkan aku mencoba untuk berkencan dengan Yuri. Hingga kita putus. Dan sekarang aku dekat lagi dengan Yuri karna dia juga Sahabatmu dan..."

"Apa maksudmu? Kamu menyukai Yuri karna dia adalah sahabatku?" Kamu merasa sangat marah dengan penjelasan Daniel.

"Lalu mengapa kamu hendak menikahinya?"

"Karna itu, aku mencoba melupakanmu Ara. Aku mencobanya. Mungkin dengan pernikahan, aku bisa melupakanmu. Namun semakin dekat dengan pernikahan, aku merasa sangat berdosa dengan Yuri. Aku menyukainya. Tapi rasa cintaku berbeda dengan rasaku padamu Ara." jelas Daniel.

"Tentu saja kamu berdosa! Yuri.....Yuriii... Dia tidak berhak mendapatkan ini...." kamu mulai sesak nafas lagi.

"Ara?" Daniel khawatir.
Sungwoon yang melihat dari kejauhan juga khawatir.

"Yuri mencintaimu....dia...mencintaimu dengan...tulus..." kamu memegang piring dan kemudian jatuh.

"Aa...appayoo....aaa" dadamu terasa sangat nyeri.

Daniel membantumu berdiri.

"Hyuung!!!!" Daniel memanggil Sungwoon dan kalian ke RS.

Sesampainya di RS, Sungwoon marah dengan Daniel.

"Apa yang tadi kalian bicarakan? Ara baik baik saja selama ini! Katakan padaku!!!" Sungwoon mencengkeram kerah Daniel.

"CEO Ha, aku mohon tenanglah" pinta Yuri mencoba melerai Sungwoon dan Daniel.

"Kau tahu betul Ara punya penyakit jantung! Jika terjadi sesuatu pada Ara dan bayiku, aku tak akan pernah memaafkanmu!!!" Sungwoon melepas Daniel dan Daniel merasa sangat menyesal.
Yuri merapikan kerah Daniel,
"Gwenchana~" kata Yuri lembut.

"Mianhae hyung.." kata Daniel.

"Kita dengarkan Dokter dulu, jika terjadi sesuatu, maka aku tidak akan pernah memaafkanmu" kata Sungwoon.

(to be continue)

Forever And A Day (Ha Sungwoon FanFic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang