025 : Izin Orang Tuamu

112 14 0
                                    

Keesokan paginya, kamu menelfon orang tuamu dan mengabarkan bahwa kamu akan segera pulang.
"Aku akan sampai kemungkinan lusa pah, penerbangan kami hari ini pukul 11 malam" katamu.

"kami? Kamu akan pulang dengan siapa?" tanya Ayahmu.

"Dengan seseorang pah, yang ingin melamarku ke papah langsung. Jadi...."

"Apa dia orang Indonesia?"

"Bukan Pah, orang Korea. Tapi...."

"Tak usah kemari. Papah dan mamah hanya merestui jika ia adalah orang Indonesia."

"Pah, tapi aku..."

Kemudian ortumu mematikan telfonnya.
Seperti dugaanmu, hubunganmu dengan Sungwoon akan terkendala direstu kedua orangtua.

Pagi yang seharusnya senang namun justru menjadi badmood karna hal ini.

-------
Sungwoon menjemputmu pagi itu untuk membeli beberapa oleh-oleh dan seserahan untuk kalian bawa ke Indonesia.

"Kamu kenapa baby? Muka pagi² cemberut gitu? Ada yg salah?" tanya Sungwoon sembari menyetir.

Kamu bingung menceritakannya pada Sungwoon.

"Oppa. Baiknya kita bicara dulu. Bisa berhenti dicafe biasanya? Kita lama tidak minum disana. Hm?"

"Okeeeeiii" jawab Sungwoon sambil putar arah.

Wajahmu yang sangat khawatir dan menahan tangis melihat luar jalan dari kaca mobil, membuat Sungwoon ikut khawatir.

"Baby?" ia menggenggam tanganmu.

"eo?"

------sesampainya dicafe,
Kamu menceritakan bahwa akan sulit mendapat restu pernikahan dr ortumu karna status warga negara Sungwoon.

"Orangtuaku termasuk orang yang bisa dikategorikan orang kaya Oppa. Dirumah aku diperlakukan seperti putri karna aku anak tunggal. Namun karna hal itu, umur 20 tahun aku harus sudah menikah, itu keinginan kuat ibuku. Dan semua pernikahan sudah diatur termasuk calon suamiku. Aku hanya ingin hidup bebas Oppa. Melakukan semua hal yang kusukai yaitu fotografi termasuk jika menikah, aku ingin bisa memilih orang yang kucintai." katamu sambil memegang erat tangan Sungwoon.

"..hingga akhirnya aku memutuskan untuk keluar negri, yakni Korea. Orangtuaku sangat tidak setuju dengan hal ini. Hingga aku memutuskan kabur dari rumah. Itulah mengapa, jika aku sakit termasuk saat aku ke Canada, orangtuaku tidak kuberitahu. Hal ini agar mereka tidak marah dan semakin khawatir. Jika mereka tahu, aku pasti sudah dijemput pulang sejak dua tahun yang lalu.." kamu menunduk.

"Sayang, kita akan melewatinya bersama. Mereka akan merestui kita!"

"oppa, orangtuaku sangat keras.."

"maka aku akan meyakinkannya" katanya sambil tersenyum.

Sungwoon juga tipe orang yang berkemauan kuat. Kamu sementara hanya bisa tenang namun belum merasa lega.

--------usai bicara, Sungwoon mengajakmu ke tempat aksesoris.

"Kau suka?" tanya Sungwoon ketika kamu memperhatikan satu kalung manis berbentuk bintang.

"Kami ambil ini ya" kata Sungwoon ke pelayan toko.

Setelah membeli beberapa perhiasan untukmu, kalian melewati toko kamera.

Kamu berjalan pelan dan memperhatikan kamera-kamera model baru. Kamu menunduk dan mencoba menggerak-gerakkan tanganmu. Khawatir apakah kamu sudah siap menjadi fotografer kembali ataukah belum.

"Kamu mau kamera?" tanya Sungwoon.

"Eo? Ah~ engga oppa.. Aku.."

"Udah ayuk masuk dulu!" Sungwoon menarikmu masuk ke toko.

Forever And A Day (Ha Sungwoon FanFic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang