031 : Please!

121 13 0
                                    

Hampir 30 menit Dokter memeriksa kondisimu. Sungwoon, Daniel dan Yuri tidak henti²nya berdoa agar hal buruk tidak terjadi padamu dan bayimu.

"Kumohon kuatkan diri kalian (kamu dan bayimu" batin Sungwoon.

Hingga menit ke 40, dokter keluar ruangan dan memanggil Sungwoon.

Dokter mengatakan bahwa kondisimu dan kondisi bayimu dalam keadaan baik. Hanya sedikit shock yang kamu alami menyebabkan sakitmu kambuh.
Sungwoon masuk dan menggenggam tanganmu.

"Jagiya, gwenchana?"

"Eo.. Gwenchana" katamu lemah sembari mengatur nafas.

Daniel dan Yuri juga ikut masuk.

"Bagaimana bisa kamu mendadak kambuh, huh?" tanya Sungwoon.

Kamu melihat Daniel dan Yuri. Mengurungkan niatmu menceritakan kejadian tadi karna mempertimbangkan perasaan Yuri.

"Mungkin aku hanya terlalu lelah Oppa.. Gwenchana"

Wajah Daniel mengisyaratkan permintaan maafnya padamu. Kamu hanya memejamkan mata "gwenchana~" batinmu.

-------------------

Bulan ini, tepatnya 5 hari lagi, Daniel dan Yuri akan menikah. Kamu turut membantu Yuri menentukan konsep dan gaun yang akan dia pakai.
Yuri seorang yatim-piatu. Ia juga seorang anak tunggal. Anggota keluarganya tidak ada yang berada di Korea. Paman dan Bibi berada di Jepang, Kakek dan Neneknya pun sudah meninggal. Untuk itu, ia meminta Sungwoon sebagai Wali mempelai wanita untuk pernikahannya nanti. Dan tentu saja Sungwoon dan dirimu meng-iyakan.
Mengingat kebaikan Yuri padamu dan Daniel yang sudah Sungwoon anggap sebagai adik laki-lakinya sejak dulu berada di Wanna One.

Sebelum pulang, Yuri mengajakmu ke toko perlengkapan bayi.

"Ara-ah, aku ingin memberimu hadiah. Apakah bayinya laki-laki? Atau perempuan?" kata Yuri sembari memilih hadiah.

"Aiguyaah, Tante Yuri ingin memberimu hadiah, tuh!" kamu mengelus perutmu.

"Baru hari ini aku dan Sungwoon akan melakukan USG lagi, jadi aku juga belum tahu apakah dia laki-laki atau perempuan. Hehe" jawabmu sambil tersenyum.

"Yah... Eottoke? Tante sudah ingin cepat-cepat memberimu hadiah!" kata Yuri pada perutmu.

"Hahaha... Sore nanti akan kutelfon jika aku dan Sungwoon sudah selesai cek up. Hm?"

"Okaaaaiii~"

Kalian berdua pulang.

------
Sorenya Sungwoon hendak mengantarmu check-up.

"Halo jagoan Appa, sehat-sehat ya naaak~ Appa akan melihatmu sebentar lagi. Hm?" kata Sungwoon sembari mencium perutmu.

"Aiguyaaah~ jadi Appa sekarang lebih banyak berbicara denganmu?"

"Jadi, kamu cemburu?" Goda Sungwoon sembari memegang kedua pundakmu.

"Tentu~ aku cemburu~" kamu manyun.

"Aigu aiguuuu uri Eomma ngambek?" Sungwoon mengecup bibirmu.

"Ya Yeobo!" kamu memukul Sungwoon dengan malu-malu.

"Waeeee???" rengek Sungwoon.

"Gwenchana hehe"

"Yeobo, coba tebak. Kamu ingin anak kita laki-laki, atau perempuan?" tanyamu ke Sungwoon.

"Hmm.. Entah laki-laki atau perempuan, aku akan selalu bersyukur." jawabnya sembari merangkulmu keluar menuju mobil.

"Ah~ harus milih! Baiklah..bagaimana kalau kita menjawab bersama-sama? Hm? Aku hitung 1 2 3. Bagaimana?" jawabmu sembari memandang Sungwoon dan berjalan.

Forever And A Day (Ha Sungwoon FanFic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang