16. I Miss You So Bad, Can It Kill Me Like Hell?

1.6K 198 8
                                    

"DALAM lintas waktu dunia yang berubah pesat, ketahuilah, tidak sembarang orang akan menaruh kepedulian padamu hanya dengan satu jentikan jari atau beberapa detik kedipan mata. Semua pasti ada sebabnya, Ji. Kau harus peka untuk mengerti apa alasannya."

Hyun Ji mengerjap. Suara itu lantas sirna, meninggalkan dengung serta denyut pelan pada kepala yang menyakitkan. Rasanya aneh ketika suara Ara dapat menari dalam benak dan membawa pengaruh luar biasa pada hatinya yang rapuh. Ada perih akibat mengorek kisah lama membawa luka, dalam sekejap mampu bertukar menjadi ngilu-semata-mata menyadarkannya bahwa semua rindu yang terkubur kembali dipaksa untuk tumbuh tanpa ia mau. Ingin ia kembali berkoar akan semua ketidakadilan yang ada. Wonwoo rasanya selalu dapat bermain dengan hati kecilnya yang rapuh ini. Tapi toh akhirnya gadis itu bungkam, berkubang dalam gulatan rasa bimbang yang menyiksa. Afeksi itu nampak pudar, sementara benci yang mencekik itu seolah bertambah pekat.

Napasnya berembus. Sial. Dadanya jadi kembali terasa sesak dengan gemuruh tak karuan saat tiba-tiba bola matanya menangkap bayangan sebungkus roti yang tergeletak di ujung meja-sama sekali tak ada niatan untuk menyentuhnya. Apalagi ketika bayangan wajah kalem Wonwoo lengkap dengan senyum manisnya mampir ke benak.

Tidak, tidak. Ini semua salah.

Mantan tetaplah menjadi mantan. Satu tali putus akan merusak semuanya-hubungan itu telah usai, tak akan ada lagi waktu serta ruang yang dapat diperuntukkan untuk hal terbuang kembali menjadi baru dan disimpan lagi dalam hati. Bukankah itu jelas menyalahi aturan? Ketika kau harus memungut sampah yang sudah rela untuk dibuang, kemudian kembali membina sebuah hubungan baru dengan merawatnya seperti semula, menjadikannya cantik layaknya barang baru tak berbekas.

Lalu menyayanginya dengan sepenuh hati.

Mantan punya kenangan, tapi jelas itu bukan menjadi alasan untuk ia dapat berdalih dan kembali. Kenangan itu tak lebih dari sebatas kenangan. Harus dibuang, harus dilupakan, harus dipendam dalam-dalam. Semua itu tak lebih dari sampah.

Tapi bagaimana bisa?

Menjerit pilu dalam hati, Hyun Ji bahkan nyaris tak sadar sesuatu menggerakkan tangannya saat itu, karena tahu-tahu tangannya sudah terulur, bergerak dengan sendiri tanpa kemauan yang dipikirkan masak-masak untuk menyentuh sebungkus roti beserta surat yang tadi diberi.

Kendati kelas masih berlangsung dan di depan kelas Tuan Kim masih berkutat dengan materi panjang yang membosankan plus buku tebal yang seharusnya menjadi makanan Hyun Ji sehari-hari, gadis itu tetap tidak dapat memfokuskan pikiran pada satu titik sementara benak dan hatinya beragumen berat.

Kalau Ara bilang kepedulian tak akan datang tiba-tiba tanpa sebab yang pasti, maka sekarang yang menjadi tanda tanya besar dalam hati Hyun Ji adalah; Apa tanda yang sebenarnya Wonwoo berikan?

Apa benar hanya sebatas kepedulian seorang teman?

Teman? Serius?

Ah, sial. Pikirannya jadi menjalar kemana-mana dan Hyun Ji tahu itu jelas bukan hal yang bagus. Gadis itu mendesah pelan, terkesan begitu berat saat harus meletakkan kembali sebungkus roti yang tadi digenggam dengan hati-hati. Kalau saja hari ini bisa menjadi lebih baik dengan kehadiran Ara yang dapat memberinya saran, masukan, atau hiburan kecil yang bermakna, mungkin Hyun Ji tak akan merasa sejatuh ini.

Tapi nyatanya, kesialan menimpa dua kali lipat bahkan dari apa yang dapat Hyun Ji bayangkan.

Perutku berkontraksi hebat semalaman, Ji. Sepertinya karena aku terlalu memaksakan diri menelan ramen pedas sialan itu. Andai aku mendengar nasihat Mingyu kemarin. Maaf kalau tak dapat menemanimu hari ini, tapi aku-ada jeda, dan saat itu terdengar desah pelan Ara, yang Hyun Ji yakini betul disebabkan oleh kontraksi perutnya kembali. Karena setelahnya alih-alih melanjutkan kalimat, Ara malah mengucapkan pamit dengan cepat dan dengan tergesa memutus panggilan tanpa menunggu Hyun Ji membalasnya terlebih dulu.

Well, You Said It Was Over [Jeon Wonwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang