05_Gitar

8.2K 986 65
                                    

Eunwoo sedang membantu Papa beres-beres rumah. Mama masih masa pemulihan jadi Papa dan Eunwoo punya tugas khusus untuk membersihkan rumah. Eunwoo senang sih, kata Paman Hoseokie, membantu beres-beres itu sama seperti mencari harta karun.

Siapa tahu dapat barang bagus, nanti kan lumayan kalau bisa dijual buat beli es krim. Itu kata Paman Taehyungie. Omong-omong, Ibu Bidadari Ayana -istri Paman Taetae, sebentar lagi punya adik baby. Eunwoo senang sekali, kira-kira kalau adek babynya perempuan nanti pakai kain seperti Tante Ayana tidak ya? Eunwoo pernah dikasih lihat anak-anak berhidung mancung -yang katanya dari Negeri Seribu Satu Malam, terlihat cantik sekali memakai penutup kepala seperti Tante Ayana.

Eunwoo pikir pasti akan lucu. Lalu Dek Chansoo bisa memakai baju yang sama. Padahal Eunwoo hanya belum paham konsep keberagaman. Namanya juga anak-anak. Dia belum mengerti kenapa Keluarga Paman Taehyungie hanya makan daging ayam, daging sapi dan seafood saja bersama sayur.

Kembali lagi ke soal beres-beres gudang. Ada banyak barang yang menurut Eunwoo asing. Kata Papa itu punya Kakek, pemutar musik yang namanya susah diucapkan. Ada bunyi pon pon gitu, Eunwoo pikir temannya telepon. Entahlah.

Lalu ketika Papa mengangkat kardus yang berdebu, ada sebuah barang yang kemudian membuat Papa tersenyum. Tapi tak lama....

"Hatchi!"

"Hatchi!"

Bergantian, Papa Jeon dan Eunwoo sama-sama adu bersin. Gesturenya sama persis, gosok-gosok hidung lalu bersin lagi.

Duh, Eunwoo pipis sedikit deh di celana!

"Itu apa, Pa?"

"Gitar."

"Gitar? Punya Kakek?" Eunwoo tiba-tiba ingin pipis. Disilangkan kakinya mengempit tubuh bagian bawah.

"Gitarnya Mama." Jungkook tersenyum. Diusapnya debu yang menutupi casing gitar.

"Hatchi!"

Nah, bersin lagi.

"Mau diapakan, Pa?"

"Mau dikasih lihat ke Mama."

"Tunggu Eunwoo yaa!"

"Loh mau kemana, nak?"

Eunwoo berbalik lalu berlari menuju kamar mandi. "Mama! Kakak ngompol!" Pekiknya.

"Ya ampun, Jeon Eunwoo."

..

Ceritanya Eunwoo duduk melihat Mama memangku gitar. Dek Chansoo didudukkan di pangkuan Papa, sementara Eunwoo sambil membawa botol air yang berisi susu stroberi bersandar pada sofa di samping Mama.

"Aku sudah lama tidak memainkan gitar ini."

Eunwoo melihat jari Mama memutar-mutar ujung gitar, terus dijentikkan jari tangan satunya pada tali yang disebut senar. Penjelasan Papa, Eunwoo sudah tanya tadi.

"Masih sumbang?"

"Sedikit." Mama memutar lagi, lama-lama ada suara yang bagus ketika senar digerakkan. Eunwoo belum tahu kalau cara memainkan gitar itu dipetik senarnya.

"Mama mau main apa?"

"Main gitar." Yerim mengalihkan pandangan pada wajah polos penuh rasa penasaran sang putra.

"Lagu apa, Ma?"

"Eum apa ya?" Mama melirik Papa.

"Sixpence Non The Reacher." Jungkook berujar.

Alis Yerim bertaut, dipandangnya Jungkook lalu ia mulai membuat melodi. "Kiss me?"

Jungkook mengangguk, lalu dibiarkan Eunwoo duduk semakin mendekati Yerim. Siapa tahu Si Sulung nanti bakat bermain musik. Seperti Sang Ibu.

"Malta? Ingat?"

Hanya satu kata terucap dari bibir Jungkook membuat Yerim tersipu malu. Rasanya baru kemarin Papa Jeon itu melihatnya bermain musik di Malta, lalu laki-laki itu mengungkapkan perasaan dan mengajaknya berpacaran. Kalau dihitung, itu sepuluh tahun yang lalu.

"Lihatnya jangan seperti itu ah." Yerim jadi grogi.

"Biar terasa flashbacknya, kan nostalgia." Jungkook mengamati lekat-lekat sang istri, tangan kanannya menopang dot milik Chansoo yang bersandar pada perutnya.

Yerim berdecih. "Abaikan kalau fals ya."

"Kapan nyanyinya, Ma?"

Eunwoo tidak sabaran, dia hanya belum paham kalau dua orang tuanya sedang saling mengerling.

Jeon LittleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang