29_Peluk Papa

4.6K 524 46
                                        

Book Jeon Little sudah 101K dibaca
💜💜💜🎊🎊🎊 untuk jawaban Q&A kemarin di part depan ya! Mari jelang tidur baca yang manis-manis.

..

Sejak ada Eunchan, Chansoo kadang terpaksa harus main ditunggui oleh Jungkook. Yerim sebetulnya sayang semua putra putrinya, tapi Eunchan yang paling terakhir lahir masih butuh perhatian ekstra. Alhasil malam ini Chansoo yang mengantuk menjadi sedikit lebih rewel karena Mamanya belum bisa kasih pelukan selamat tidur.

"Dek Chan mengantuk?"

Chansoo menggeleng, tatapannya masih terarah pada layar televisi. Sudah menguap berkali-kali tapi sepertinya gengsi mau bilang iya.

Jungkook melirik sesekali, semakin lama terlihat kelopak mata Si Tengah kian meredup. "Adek?"

Chansoo kembali membuka mata, ditatapnya sang ayah. "Mau sama Mama," rengeknya pelan.

"Sini peluk Papa," Jungkook mengambil tubuh Chansoo untuk bersandar di dadanya, "minum susu?"

Chansoo menggeleng.

"Kalau ngantuk, bobok saja," Jungkook mengelus dan menepuk pelan punggung Chansoo berulang-ulang.

"Tunggu Mama," Chansoo berupaya membuka kelopak mata meski akhirnya gagal juga.

Memeluk sang putri, telapak tangan Jungkook masih bertahan meninabobokkan. Tatapannya tertuju pada televisi yang volumenya sudah diturunkan.

Tidak sampai sepuluh menit, balita itu kini sudah terlelap bersandar di dada sang ayah.

Ceklek.

Jungkook menoleh ke belakang saat mendengar pintu dibuka, ditatapnya Yerim keluar dari kamar dengan setelan piyama membawa botol kaca yang berisi ASI.

"Sudah?"

"Hm," setelah meletakkan dua botol ASI hasil mempompa, Yerim duduk di samping Jungkook. "Tidak dipindah?"

Jungkook menunduk untuk melihat pipi Chansoo yang menempel di dadanya, "belum nyenyak sepertinya."

Yerim mengelus punggung Chansoo, didekatkan wajah untuk memberikan ciuman, "anak Mama cantik sekali kalau nurut begini," ia mengecup berkali-kali hingga menyebabkan Chansoo menggeliat walau tidak membuka mata.

"Papanya?"

"Hm?" Yerim menyandarkan punggung pada sandaran sofa, "Papanya kenapa?"

"Papanya belum mengantuk," Jungkook menoleh ke samping.

Yerim menekan pipi Jungkook dengan telunjuk, "terus kenapa kalau belum mengantuk?"

Melirik ke arah pintu kamar Eunwoo, Jungkook kembali menatap wajah Yerim yang keheranan.

"Sepertinya semua aman terkendali," kode diluncurkan, membuat Yerim tertawa. Jungkook mendapat tepukan pada lengan.

"Kebiasaan..," Yerim mengutuk dirinya sendiri kenapa bisa jatuh cinta pada mahluk bernama Jeon Jungkook yang suka sekali curi kesempatan.

"Susah, kalau aku gerak nanti Chansoo bangun," Jungkook berbisik.

Berdecih, Yerim mengalah dengan memajukan wajahnya untuk semakin dekat dengan Jungkook, "begini?"

Jungkook merasakan pipinya diusap, lalu ditatapnya dalam-dalam wajah sang istri, "cantik."

Senyum Yerim memudar, mengikis jarak, ditempelkan bibirnya pada bibir sang suami. Sepertinya kali ini Jungkook mempersilakan sang istri yang memimpin. Seakan menuntut, Yerim memperdalam kecupannya hingga terdengar suara decakan. Dua menit, Jungkook menggeser pelan-pelan posisinya mengarah pada tubuh Yerim supaya lebih leluasa membalas lumatan sang istri.

Yerim kalau lagi niat mencium itu rasanya membuat Jungkook terbang ke langit ketujuh, berlebihan memang.

Ceklek!

Mendengar suara pintu terbuka, Yerim langsung menarik diri.

"Kakak?"

Eunwoo mengucek mata, tanpa bicara, anak laki-laki itu berjalan ke toilet.

"Tadi dia lihat tidak ya?"

Yerim berdecak, ditepuknya pipi Jungkook. "Kubilang juga apa, di kamar saja. Ish!"

"Sekarang?"

Ya ampun!



Jeon LittleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang