04_Cerita Papa

9.2K 1.1K 38
                                    

Eunwoo sedih ketika Papa bilang kalau Mama sakit. Kata Tante Seungwan, Eunwoo dititipkan dulu di rumah Paman Yoongi. Ada Sera sih yang bisa diajak main, tapi tetap rasanya ada yang kurang. Biasanya Mama jemput pulang sekolah, biasanya Mama yang paksa Eunwoo makan, biasanya Eunwoo temani Mama mengurus Dek Chansoo, biasanya Mama omelin Eunwoo kalau mainannya tidak dibereskan.

Tiba-tiba Eunwoo kangen Mama, kangen banget. Sampai-sampai ingin menangis, padahal belum ada sehari menginap di tempat Paman Yoongi.

"Eunwoo kenapa?" Itu Sera bertanya.

"Kangen Mama."

"Mama Eunwoo kan sakit."

"Eunwoo mau temani Mama."

"Kata Bundaku, Mama Eunwoo tidak boleh didekati, nanti menular."

"Menular?"

"Iya. Mama Eunwoo sakit eum.., apa tadi namanya ya?"

"Kamu tahu Mamaku sakit apa? Kenapa tidak boleh dijenguk?"

Sera masih berusaha mengingat, tapi kenapa Bunda menyebutnya cepat sekali? Kan Sera jadi lupa.

"Sakit apaaa, Sera?"

"Ish, sabar. Aku ingat-ingat dulu. Pes, pes apa gitu."

"Apa... bahaya?" Duh tiba-tiba Eunwoo ingin menangis. Kenapa tidak boleh didekati? Memang penyakit Mama parah?

"Pokoknya menular. Makanya kamu tidak boleh ke sana."

"Memang Mamaku di mana?"

"Rumah sakit. Ih, seram."

Nah, kan. Sera yang berlebihan membuat Eunwoo kian ketakutan. Tak perlu waktu lama, bocah itu menangis keras. Dia kira Mamanya mau meninggal.

"Mamaaaa! Huaaa!"

"Loh kok nangis sih? Bunda!"

..

"Maaf merepotkan, hyung."

Yoongi dengan wajah letih akhirnya mengantar Eunwoo ke rumah sakit. Setelah drama yang dilakukan sang Putri, mereka akhirnya menyerah.

"Sera minta maaf sama Paman Kookie." Titah Yoongi.

Gadis kecil itu mengulurkan tangan kanan, lalu merangsek memeluk pinggang Jungkook. "Maaf ya, Paman. Sera yang buat Eunwoo menangis."

Jungkook tersenyum, ia lalu berjongkok. "Maafkan Eunwoo ya buat Sera bobok terlambat."

Sera mengangguk, "Sera pulang. Ngantuk."

"Eunwoo sudah tidur di kasur jaga." Seungwan menutup pintu rawat inap pelan-pelan.

"Maaf, noona, hyung. Eunwoo merepotkan kalian."

"Tidak apa-apa, namanya juga anak-anak. Oiya, Chansoo bagaimana?"

"Tadi pulang dengan Ibu Yerim. Kupikir Eunwoo akan lebih tenang kutitipkan, ternyata jadi begini."

Yoongi merasakan genggaman Sera kian mengendur. "Yang penting sekarang dia bisa tidur."

Jungkook mengangguk. "Terima kasih, hyung, noona, Sera-ya."

"Kami pamit."

"Bye, Paman."

"Bye, Sera."

------

"Akhirnya tidur di sini." Yerim mengamati dari atas ranjang presensi Eunwoo yang sudah tidur meringkuk.

"Heh, sepertinya susah menyapih Eunwoo darimu, Rim."

Yerim melihat Jungkook sudah berganti atasan mengenakan kaos oblong setelah tadi pulang kerja langsung ke rumah sakit.

"Eunwoo masih kecil, wajar."

Jungkook mengamati wajah Yerim yang sudah berubah, tidak sepucat kemarin.

"Kok lihatnya seperti itu?" Yerim menaikkan selimut hingga sebatas dada, gerakannya terbatas karena infus di tangan dan selang oksigen yang menghiasi lubang hidungnya.

"Cepat sembuh, Rim. Jangan pingsan lagi."

"Aku cuma kecapekan, oppa."

Jungkook mengusap kening Yerim. "Rumah sepi kalau kamu tidak mengomel."

Yerim mengulas sebuah senyuman. Sepertinya tugas menjadi superwomen memang tidak terbatas waktu. Suami dan anak-anak butuh dirinya.

"Katanya mau rumah tenang, kok sekarang mau dengar aku mengomel?"

Jungkook tertawa, iya juga ya? Disadari atau tidak, omelan Yerim itu menjadi bagian penting dalam hubungan di dalam keluarga kecilnya. Mungkin itu juga yang membuat Eunwoo susah lepas dari Yerim. Apalagi setiap harinya lebih banyak dihabiskan bersama istrinya tersebut. Jungkook harus akui itu.

"Pokoknya harus istirahat total. Besok Eunwoo aku yang urus."

"Serius?"

"Iya dong. Papa siaga." Jungkook menepuk dada.

"Pede sekali, Papa!"

"Mama semangat sembuhnya. Biar cepat pulang. Kasihan anak-anak."

"Papanya juga dikasihani?"

Jungkook mengangguk. "Kangen tidur peluk kamu, Rim."

Tuh kan! Ujung-ujungnya modus. Dasar Jeon Jungkook.

Jeon LittleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang