18_Mama Kenapa?

4.6K 572 45
                                    

((Play Mulmed))

..

Pagi yang tidak seperti biasa. Lambung Yerim rasanya mual sekali, sepertinya puncak lelah tubuh berkumpul di pagi ini.

"Huek!"

Suara Yerim di dalam kamar mandi mau tidak mau membangunkan seisi rumah, termasuk Eunwoo. Masih terbalut piyama, mengucek mata saat melihat Papa menyusul ke kamar mandi, Eunwoo tiba-tiba jadi kuatir.

"Mama sakit?" Ujarnya di depan pintu kamar mandi yang terbuka. Ada Papa yang mengusap tengkuk Mama.

"Kakak sudah bangun?" Jungkook kaget melihat Eunwoo berdiri dengan wajah bingung.

"Dek Chansoo sudah bangun juga, itu." Tunjuknya. Tak lama dua kakak beradik itu telah berdiri di ambang pintu. Chansoo bawa boneka kelinci di tangan kiri. Usianya enam belas bulan, kebiasaan mengemut jempol kanan tidak juga hilang.

"Mama, Papaa!" Celotehnya.

"Pagi Dek Chansoo kesayangan Papa." Jungkook tersenyum tipis, lalu buru-buru kembali pada sang istri. "Sudah baikan?"

"Lumayan." Yerim masih bersandar pada wastafel, perutnya benar-benar tidak beres.

"Kakak bisa ambilkan Mama air hangat?"

Eunwoo yang cerdas langsung melesat menuju dispenser menjalankan perintah Papa. Sementara itu Chansoo menghampiri Sang Mama lalu memeluk dua kaki yang dewasa. "Mama," tangannya lalu terulur minta gendong.

"Mama lagi tidak enak badan, Dek. Gendong Papa saja ya."

Chansoo menggerakkan tubuh menolak Papanya. Tak lama Eunwoo sudah datang membawa air hangat. "Ini, Ma."

"Terima kasih, Kakak."

Jungkook menatap bergantian dua malaikat kecilnya. Lalu beralih pada Mamanya anak-anak. "Sepertinya kamu belum haid bulan ini, Rim. Kemarin juga."

"Hem?" Yerim yang mulanya lemas terpaksa menguatkan dua kaki, Chansoo tidak mau tahu. Minta digendong.

"Aku tidak melihatmu mengambil pembalut.., apa jangan-jangan?"

Yerim menghela nafas panjang. Masih menggendong Dek Chansoo, tangannya yang terbebas diulurkan pada Si Sulung.

"Mau ke mana, Rim?"

"Kamar."

Eunwoo dan Chansoo mengikuti langkah Sang Mama, lalu setelah didudukkan pada tepi ranjang, Yerim mengambil sebuah benda antara mirip stick dan termometer.

"Ini apa, Ma?"

Jungkook bisa melihatnya dengan jelas dua garis biru meski rasanya tidak nyata. Dihampirinya Yerim, lalu dipeluknya istri yang telah merawat putra putrinya dengan sangat baik tersebut.

"Sepertinya kita butuh Nanny."

"Nanny? Siapa itu?"

"Perawat anak kecil, buat Kak Eunwoo dan Dek Chansoo."

"Kenapa, Ma?"

"Karena Mama harus banyak istirahat, Mama butuh bantuan asisten untuk mengurus Kakak, Adek dan bersih-bersih rumah."

"Oh, Kakak bisa bantu kok, Pa."

Yerim mengulum senyum. Dielusnya pipi Si Sulung, lalu dikecup satu per satu pipi putra putrinya. "Kakak sekarang harus nurut Mama, jangan rebutan mainan sama Adek, harus bisa jagain Dek Chansoo. Nanti kalau ada adik lagi biar sudah biasa."

"Adik barunya seperti Dek Chansoo?"

Yerim mengangguk, "tapi bisa jadi seperti Kakak."

"Adik barunya cowok saja ya, Ma?"

"Memang kenapa harus cowok?" Alis Jungkook bertaut.

"Biar Kakak ada teman main bola, Pa!"

Jungkook tertawa melihat tingkah Eunwoo. Bahkan Chansoo yang belum mengerti apa-apa ikut bersorak.

"Jadi kapan adek barunya datang, Ma?"

Yerim tertawa lagi, dipeluknya Sulung berusia tujuh tahun sepuluh bulan menurut usia Korea tersebut. "Nanti, enam bulan lagi."

"Ha? Iyakah?"

"Yap." Jungkook yang baru tahu kabar barusan juga ikut terharu. "Dek Chansoo mau jadi kakak, yeah!" Dimainkan tangan Chansoo ke atas kepala sampai batita itu tergelak.

"Adekku jadi dua? Iya, Pa?"

Jungkook mengangguk, "ayo cium Mama!"

Yerim memekik saat Eunwoo dan Chansoo berhambur ke arahnya.

Hamil lagi ya?

Kenapa Jeon Jungkook selalu untung sih? Belum sempat kurus langsing kok harus menggemuk lagi.

Duh, berat!

..

"Anakku masih satu, Yerim sudah mau tiga saja."

Min Yoongi menghentikan kegiatan membetulkan kenop kamar mandi. Ditatapnya sang istri. "Kamu kapan siap hamil lagi? Malulah kalah sama Jungkook."

"Memang pertandingan menang kalah?" Seungwan protes.

"Sera!"

"Iya, Ayah?"

"Mau adik tidak?"

"Mauu!"

Nah kan. Yoongi mendapatkan cubitan di perut. Dari istri tercinta, Son Seungwan yang belum sadar kalau sebentar lagi akan menyusul istrinya Jungkook.

Jeon LittleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang