14_Jagoannya Mama Papa

6.3K 695 74
                                    

"Kak Eunwoo!"

Sulungnya Jungkook menoleh ketika suara Mama terdengar, menepuk pundak kawannya –bukan Sera karena bocah perempuan itu sudah dijemput Neneknya, Eunwoo melambaikan tangan lalu berlari kecil ke arah Mama, ia telah menyelesaikan waktu sekolahnya hari ini. Biasanya sepulang sekolah, Eunwoo ikut Mama ke rumah sakit. Setelah shift Mama selesai, mereka akan mengambil Dek Chansoo di rumah tetangga yang pernah menjadi pengasuh anak. Memang repot sih, tapi mau bagaimana lagi? Mama tetap kerja setelah cuti lama pasca melahirkan Dek Chansoo. Kalau Mama pulang terlalu malam, biasanya Mama minta Papa jemput Eunwoo dan Chansoo. Tapi itu baru terjadi dua kali selama Mama bekerja.

"Kok bajunya kotor, Kak?"

Eunwoo memperhatikan baju yang ia kenakan, ada beberapa noda memang. "Tadi main sama Sera."

"Main apa?"

"Main bola."

"Sepak bola?"

Eunwoo menggeleng, "tangkap-tangkapan bola, Ma."

"Terus? Kenapa sampai kotor begitu?"

"Tangkap bolanya di atas pasir itu loh, tapi pasirnya basah diguyur air sama Sera."

"Diguyur? Kenapa?"

"Biar ada bau tanah. Itu loh yang namanya..," Eunwoo tampak berpikir, padahal tadi sudah belajar mengucapkan diajari Sera. "Eum, ––kor...? Bunyinya ada –kor gitu."

Yerim tersenyum, sembari memperhatikan kemudi, ia sempatkan menguyel pipi Si Sulung. "Petrikor?"

"Iya, Ma? Itu."

Yerim tersenyum lagi, melirik wajah polos Eunwoo membuat lelahnya sedikit terobati. Sungguh bekerja di rumah sakit sebagai apoteker membuat kepalanya kadang mau pecah. Tuntutannya dia tidak boleh salah membaca resep, apalagi kalau obat racikan, resikonya besar. "Kenapa Sera suka bau petrikor?"

"Tidak tahu." Eunwoo menggeleng. "Eh tapi katanya biar hujan cepat datang."

"Kata Sera?"

"Iya." Eunwoo mengangguk, "sebentar lagi musim gugur, terus musim dingin!" Eunwoo menggoyang-goyangkan dua kakinya. "Nanti Kakak bawa payung kalau sekolah ya, Ma?"

"Jangan ah."

"Kenapa?"

"Nanti sengaja buat hujan-hujanan."

Tuh kan, modus Eunwoo terdeteksi Mama lagi. "Tidak, Mama. Hujan-hujanan bikin Kakak sakit."

Yerim mengganti perseneling ke gigi paling bawah, diliriknya wajah pengharapan Eunwoo. "Nanti Mama pertimbangkan, lagipula kan pulangnya dijemput naik mobil."

"Kalau naik motor? Kalau Paman Jimin yang jemput?"

"Kenapa jadi Paman Jimin yang jemput? Kan ada Mama."

"Ya kalau Mama sibuuuk sekali. Papa bisa suruh Paman Jimin jemput kan? Naik motor, Ma."

"Papa saja yang jemput." Yerim semakin curiga, akal putranya ada saja. Mirip Jungkook, sukanya bermodus.

"Tapi kalau Papa juga sibuk, terus Mama sibuk, terus Eunwoo tidak ada yang jemput kan Paman Jimin yang jemput."

"Iya, bisa jadi. Tapi Paman Jimin kalau sibuk gimana?"

Eunwoo tampak berpikir lagi, menebak Paman mana yang punya sepeda motor. "Eum, dijemput tukang ojek, Ma."

"Mana ada tukang ojek, Kakak."

Eunwoo kehabisan akal, padahal kan tujuannya hanya satu, pakai payung di bawah hujan. Dia suka, Sera juga. Asal tidak ada petir sih. Dan datangnya hujan itu di musim gugur.

Jeon LittleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang