Chapter 8

408 16 13
                                    

Ibu Nayla yang baru saja keluar dari kamarnya  tersenyum kecil begitu melihat anak-anaknya dan Josua tertidur lelap dengan manisnya di ruang keluarga. Tampaknya sehabis menonton film horror, mereka tertidur pulas karena kantuk. Hanya Nayla yang tertidur di sofa dengan bantal dan selimut, sementara Josua, Reno dan Kevin tertidur dengan selimut yang berantakan di atas matras empuk tepat di depan televisi.

Melihat bagaimana nyenyaknya mereka tertidur, ibu Nayla menduga bahwa mereka akan bangun pada siang hari nanti. Jadi ibu Nayla memutuskan untuk memasak agar pada saat mereka bangun, mereka dapat langsung makan dengan lahap.

"Pagi maa" sapa Kevin tiba-tiba muncul dari kamar mandi dan menghampiri ibunya yang sedang memasak. "Aku bangun karena nyium masakan mama"

"Pagi vin, kalau masih ngantuk tidur aja dulu" saran ibu Nayla lembut. "Tadi tidur jam berapa?"
"Jam tiga lewat lah ma.." kata Kevin, matanya masih menyipit. Lalu ia mengambil air minum dan meneguknya. Baru saja ia duduk di kursi ruang makan, bel rumah berbunyi. Untuk beberapa saat ia masih duduk sampai ibunya menyuruh untuk membukakan pintu.

"Buka pintunya Vin, itu bibi Rani datang" kata ibunya. Bibi Rani yang dimaksud adalah seorang asisten rumah tangga di rumah mereka.

"Iya ma" jawab Kevin patuh.

"Masuk bii..." kata Kevin setelah membukakan gerbang rumah.
"Masih ngantuk ya vin?" Tanya bibi ramah saat memperhatikan Kevin dengan mata setengah terbuka.
"Iya bi, tadi begadang sampe jam 3" Kevin lalu menutup mulutnya yang sedang menguap.

Nayla membuka matanya perlahan. Ia terbangun karena suara berisik yang disebabkan oleh beberapa orang yang saling berbincang. Ia menatap sekitar dan mencari asal suara tersebut. Ah, dari ruang makan. Nayla bangkit dari sofanya dan berjalan menuju asal suara tersebut. Ia mendapati Reno, Kevin, Josua dan kedua orang tuanya tengah makan bersama tanpa dia.

“Mama, kok gak bangunin aku?” Nayla protes karena tampaknya mereka sudah menikmati hidangan makanan sejak tadi.

“Habisnya kamu tidur nyenyak banget. Mama jadi gak tega mau bangunin kamu.” Jawab sang ibu dengan lembut. Mendengar jawaban itu Nayla hanya bisa cemberut. Ia langsung pergi ke kamar mandi untuk menggosok gigi dan segera bergabung dengan yang lain di ruang makan.

“Kamu tuh ya na… udah tidur duluan, bangunnya paling lama pula” ejek Reno ditengah-tengah percakapan ringan.

Nayla hanya melirik kakak laki-lakinya itu sejenak lalu kembali fokus dengan makanannya.

“Jadi, siapa yang nonton bola semalam? Papa denger kalian teriak-teriak sambil bilang gol gitu.” Sang ayah membuka suara.

“Kok aku gak dengar?” sahut Nayla.
“Itu karena kamu kebo” ejek sang ibu yang membuat Nayla mengerucutkan bibirnya.

“Oh, kami pa.. rencananya sih pas film horrornya habis mau langsung tidur. Eh pas buka-buka siaran tv ada pertandingan. Maaf ya pa kalo tidur papa keganggu.” Kevin menjelaskan.

“Bukan itu”
“Jadi pa?”
“Kenapa papa gak diajak?”
“Yah, kalau om ada rencana nonton pasti kami ajak kok om” sahut Josua.
“Yasudah, lain kali saja kita nobar tunggu papa kamu datang kesini.” Saran ayah Nayla.

“Oke, siap om” jawab Josua semangat.

***

“Cepat naa… lama banget” teriak Reno yang berada tepat di depan mobilnya.
“Iya bentar” sahut Nayla dari dalam rumah.

Hari ini mereka berempat berencana untuk menonton bioskop bersama. Setelah makan jam 10 pagi tadi, Josua pulang ke rumah lalu kembali pada jam 12 siang.

SWEET PEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang