Chapter 22

282 9 19
                                    

"Baby, I'm dancing in the dark, with you between my arms
Barefoot on the grass, listening to our favorite song
I have faith in what I see
Now I know I have met an angel in person
And she looks perfect
I don't deserve this
You look perfect tonight......"

Begitulah nyanyian lembut, persembahan dari tamu undangan di resepsi pernikahan itu. Alunan lagu yang dibawakan itu menjadi latar belakang suara dari beberapa pembicaraan tamu undangan pada suasana malam yang indah bagi kedua sang mempelai.

Tadinya Kevin menyuruh Nayla untuk ikut mempersembahkan sebuah lagu kepada sang dua insan yang sedang berbahagia itu namun Nayla menolak dengan alasan bahwa Josua tidak ikut menemaninya.

"Jojo gak mau, gak jadi deh" begitu katanya.

Nayla mengaku bahwa ia hanya berani bila Josua ikut dengannya, entah itu untuk mengiringi lagu ataupun ikut bernyanyi bersamanya.

Banyak hal yang mereka bicarakan selama berada di ballrom dan tampaknya Josua telah mendapat teman baru karena ia merasa klop dengan Zhavier. Mereka tampak antusias saat membicarakan beberapa topik.

"Aku mau ke toilet dulu lah" tukas Nayla tiba-tiba.

"Sini ku temani" tawar Josua tapi Nayla langsung menolaknya mentah-mentah.

"Dih Jojo! Masa kamu mau nemenin aku ke toilet cewek" protesnya.

"Kan nunggu di luar. Yakali aku nunggu di dalam"

"Sama aja!" Seru Nayla.

"Yaudah pergi sana" tukas Josua. "Hati-hati"

"Iyaaaa" balas Nayla berlalu, ia pun pergi menggunakan toilet perempuan yang ada di luar ballroom tersebut.

Ruangan toilet cukup sepi. Hanya ada satu atau dua orang di dalam sana. Tak butuh waktu lama, Nayla pun selesai dengan urusannya di toilet. Saat di toilet, Nayla merasa kepalanya kembali berat seperti tadi siang. Tampaknya daya tahan tubuhnya sedang menurun. Nayla baru saja melewati pintu toilet lalu Flora datang dan berpapasan dengannya, sempat berniatan untuk menabrak Nayla dengan bahu depannya. Nayla yang menyadari hal tersebut dengan sigap menghindar dan menggagalkan rencana Flora. Ia pun melanjutkan langkahnya tanpa menoleh ke belakang sedikit pun.

"Ish!" Flora menggeram kesal saat ia tahu bahwa Nayla menghindar dengan sempurna.

"Ayo pulang" ajak Nayla sesaat setelah ia kembali ke ballroom.

"Belum selesai loh ini" balas Kevin.

"Ayolah, kepalaku pusing" rengeknya.

"Lah? Pusing kenapa kak?" Tanya Kevin.

"Masih pusing Naa?" Tanya Zhavier mengingat bahwa Nayla mengeluh sakit kepala tadi siang.

Kevin melesatkan matanya pada Zhavier karena menyebut Nayla tanpa sebutan 'kak'. Tapi Kevin tidak terlalu memusingkan hal tersebut, jadi ia kembali memandang Nayla.

Nayla mengangguk kecil.
"Yang tadi siang sih udah mendingan, tapi sekarang pusing lagi"

"Kamu pusing? Kok bisa? Badanmu hangat gak? Bukan demam kan?" Tanya Josua seraya menempelkan tangannya di dahi Nayla. Ia tampak sangat khawatir.

"Enggak demam." Balas Nayla pelan.

"Yaudah kak pulang duluan aja sama bang Jo. Nanti aku pulang sama mama dan papa aja" Kevin menyarankan.

"Yaudah, kami pulang dulu lah ya" pamit Josua. Kevin mengangguk kecil.

"Kunci mobil Naa?"

Nayla mengeluarkan sebuah kunci mobil dari tas selempangnya lalu memberinya pada Josua. Mereka pun beranjak dari tempat duduknya.

SWEET PEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang