Chapter 34

213 6 37
                                    

"Halo" ucap Nayla pelan sesaat setelah ia menerima panggilan telepon dari Zhavier.

"Naa, hari ini jadi gak?" Tanya Zhavier dari seberang sana.

"Bisa sih. Jam berapa emang?"

"Jam 5 aku jemput. Bisa?"

"Sampai jam berapa? Btw aku mau dibawa kemana?"

"Paling sampai jam 7 atau 8. Aku mau bawa kamu ke pesta pernikahan nenek sama kakekku" jawab Zhavier jujur.

"Hah? Untuk apa ngajak aku?" Tanya Nayla heran.

"Aku mau kenalin kamu ke mereka"

"Untuk apa?"

"Ya, aku mau mereka tahu kalau kamu pacarku"

"Gak lucu Zha, aku bukan pacarmu" kata Nayla sedikit ketus.

"Iya aku tahu Naa, tapi... mau ya jadi pacarku untuk malam ini aja?"

"Gak ah" tolak Nayla mentah-mentah.

"Please Naa..." Zhavier memohon lewat telepon.

"Kenapa emang?" Nayla berusaha mendengarkan alasan Zhavier.

"Disana ada acara jodoh-jodohan, dan... aku males lah dijodohin disana. Mending kalau kamu yang dijodohin sama aku"

"Hahaha" Nayla tertawa hambar. Sebenarnya ia mengira Zhavier akan mengajaknya berkencan malam ini, tapi ya sudahlah.

"Mau ya?" Tanya Zhavier penuh harap.

"Gak ah" tolak Nayla lagi. "Cari yang lain aja. Laras misalnya?"

"Aku maunya kamu. Gimana dong?"

Nayla menghela napas panjang. "Terserah"

"Jadi yes nih?" Kalau saja mereka sedang bertatap muka, Nayla bisa melihat mata Zhavier yang berbinar saat ini.

"Iya."

Zhavier pun bersorak kegirangan.

"Tapi, bukan pacar beneran loh" lanjut Nayla ketus.

"Iya iya, aku tahu kok" ujar Zhavier murung.

"Yaudah. Terus kamu juga harus bujuk papa aku biar ngasih aku keluar. Eh, abangku deh. Aku baru ingat kalau malam ini papa sama mama lembur. Jadi pulangnya malam banget" ujar Nayla.

"Abangmu seram gak?" Tanya Zhavier ragu.

"Seraaaam banget. Siap-siap aja kamu bakalan diterkam" ujar Nayla berlebihan. Ia berusaha menakuti Zhavier.

"Hahaha, aku gak takut tuh" ejek Zhavier dari seberang sana.

"Dih" Nayla mencibir. "Dresscode nya apa?"

"Pakai apapun kamu cantik kok. Terserah kamu. Tapi ada baiknya kamu pakai dress sih hehehe"

"Yaudah tinggal bilang pakai dress aja berbelit hmm...."

"Hehehe.... kalau gitu sampai jumpa jam 5 ya by. Byee" kata Zhavier lalu menutup teleponnya. Nayla bahkan belum sempat membalasnya.

Apa-apaan sebutan itu?, gerutu Nayla dalam hati.

***

"Aneh ya? Aneh deh! Aneh banget." Ujar Reno tak karuan, sedari tadi ia memutar-mutar langkahnya dengan gelisah.

"Apanya aneh sih bang?" Tanya Nayla yang sedang duduk berpangku tangan sambil memandang Reno yang masih mondar-mandir tidak jelas.

"Kenapa si... siapa namanya tadi?"

SWEET PEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang