The Wedding

636 11 25
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Nayla akhirnya selesai memakai gaun pernikahannya, gaun putih panjang dan kembang itu terlihat sangat cocok untuknya. Nayla menatap dirinya melalui cermin besar yang ada dihadapannya saat ini lalu memberikan senyuman terbaiknya.

Beberapa saat kemudian, kedua orang tua Nayla masuk ke ruangan pengantin wanita.

"Nayla... kamu cantik sekali...." puji sang Ibu dengan mata yang berkaca-kaca. Ibunya itu mengerjapkan mata berkali-kali lalu mengibaskan tangannya pada wajah agar air mata haru miliknya tidak menetes.

Nayla tersenyum kecil lalu menghampiri kedua orang tuanya. "Aku cantik ya?" Tanya gadis itu.

"Perfect!" Sang Ibu mengacungkan kedua jempolnya.

"Makasih mamaa!!" Seru Nayla senang.

"Papa, ayo puji putrimu" Ibu Nayla menyikut lengan suaminya lalu diliriknya pria itu. "Ya ampun, kenapa kamu nangis, sayang?" Tanya Ibu Nayla saat menyadari suaminya tengah berlinang air mata saat ini.

"Papa...." ucap Nayla.

Ayah Nayla mengusap air matanya dengan jari lalu menarik napas perlahan. "Akhirnya kamu akan menikah, sayang. Papa... ikut bahagia" lalu pria itu kembali menitikkan air mata haru.

"Papa...." Nayla mulai terisak dan air matanya menggenang. Ia mengusap lembut pipi Ayahnya. "Jangan menangis, papa"

"Waktu berlalu dengan cepat ya. Saatnya melepaskanmu untuk pria yang akan membahagiakanmu setelah papa" lanjut Ayahnya.

"Bagi Nayla, papa akan selalu menjadi pria yang membahagiakan Nayla sejak Nayla lahir." Tak kuasa menahan tangis, Nayla pun menumpahkan air matanya lalu memeluk Ayahnya. "Maafin Nayla ya udah buat banyak salah, tapi mama dan papa selalu maafin Nayla. Nayla bahagianya punya mama dan papa"

"Papa juga bahagia punya kamu. Bahagia terus ya, sayang" balas Ayahnya seraya membalas pelukan putri kesayangannya lalu dibalas dengan anggukan kecil dari Nayla.

Sementara Ibu Nayla yang menyaksikan kejadian haru tersebut, ikut tersenyum haru. "Mama ikut peluk dong" kata wanita itu seraya bergabung dan memeluk suami dan putrinya sekaligus.

"Ngomong-ngomong Nayla, kalau nanti make up kamu luntur gimana?" kata Ibunya disela-sela pelukan mereka.

"Nanti diperbaiki lagi kan bisa, ma" jawab Nayla.

"Hahaha, iya deh. Sekarang puas-puasin saja peluk Papa" tukas sang Ibu.

Beberapa saat setelah pelukan hangat itu dilepas, Reno dan Kevin datang dengan heboh. Sebenarnya hanya Reno saja sih yang heboh.

"Naylaa!!! Adikku sayang!!!" Seru Reno. "Kamu cantiiikk bangeeeet" pujinya.

Nayla tertawa lepas. "Kapan sih aku gak cantik bang?" Gadis itu mengibaskan rambutnya pelan ke belakang.

SWEET PEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang