Chapter 88

166 7 32
                                    

"Gimana hari terakhir magangmu?" Tanya Josua saat ia masuk ke mobil lalu memakai sabuk pengamannya.

"Ya, berjalan lancarlah. Sayang banget aku cuma magang doang disana. Padahal udah mulai betah gitu, orang-orang disana juga ramah" tukas Nayla, ikut memasang sabuk pengaman. "Apa aku ngajuin diri sebagai pekerja tetap aja ya?"

"Hmm... boleh. Kalau kamu udah merasa nyaman, kenapa engga?" Sahut Josua seraya menyalakan mesin mobil.

"Ah, enggak deh. Aku kerja di perusahaan papa aja"

"Hahaha, dasar labil" Josua melaju mobilnya.

"Biarin, heheheh"

"Oh iya, kemarin seingatku, kamu pernah bilang mau publish komik buatanmu di webtoon. Gak jadi?"

"Jadi kok. Tapi belum siap"

"Kok gak di publish?"

"Nanti aja kalau udah siap selesai semua chapternya. Kurang sreg rasanya kalau nge-publish, tapi belum selesai"

"Ooh, memangnya udah sampai mana?"

"Udah sampai klimaks loh. Senang banget aku. Udah ngerjain dua tahun buat ini, akhirnya sebentar lagi kelar"

"Wah, sesulit itukah buat komik sampai dua tahun?" Tanya Josua.

Nayla mengangguk. "Selain susah gambarnya, susah juga mikirin ceritanya. Makanya aku gak berani publish sebelum benar-benar selesai. Takutnya ntar berhenti di tengah jalan dan pembaca kecewa"

"Iya juga. Ternyata kamu penuh pertimbangan ya. Bagus deh" puji Josua.

"Heheheh, tinggal buat endingnya aja, nih. Susah banget mikirin ide biar endingnya ditutup dengan baik. Terus ada pertimbangan juga, mau buat endingnya gimana. Apakah sebaiknya sad ending atau happy ending. Menurut kamu gimana, Jo?"

"Hmm... kalau menurut aku, sad ending itu enggak ada, Na. Semua cerita itu punya happy ending-nya masing-masing"

"Kenapa gitu?" Nayla tak paham.

"Gini deh. Misalnya, ada dua karakter utama di sebuah cerita. Sebut saja si A dan si B. Nah, di akhir cerita, mereka tidak jadi bersatu karena si A akhirnya menikah sama orang lain. Menurut kamu orang-orang akan menganggapnya sebagai ending apa?"

"Hmm... sad ending?"

"Yap. Dan kamu tahu kenapa mereka menganggap itu sebagai sad ending?"

Nayla menggeleng lemah.

"Itu karena mereka hanya melihat kisah cerita tersebut dari sudut pandang karakter  si B yang ditinggal nikah oleh si A. Para pembaca cenderung tidak peduli tentang bagaimana si A menjadi bahagia setelah menikah dengan orang lain, karena terlalu fokus dengan si B yang ditinggal" jelas Josua.

Nayla manggut-manggut. "Iya juga sih. Ini semua hanya perkara sudug pandang, iya kan?"

"Yap, benar"

"Aha, aku jadi punya ide buat endingnya nanti. Hahaha"

"Beneran?"

"Iya" Nayla mengangguk kecil.

"Hahaha, bagus deh" Josua tertawa kecil. "Kalau udah selesai, terus kamu publish, pasti aku langsung baca terus aku subscribe"

"Hahah janji ya"

"Iya janji. Terus aku doain biar bisa masuk webtoon official"

"Amiiinn"

"Eh, ngomong-ngomong, Na. Kamu masih suka sama boyband VTS?" Tanya Josua dengan pandangan fokus ke depan.

SWEET PEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang