Twenty six

2.7K 264 16
                                    

Sehun hentikan laju mobilnya tepat di depan pagar rumah Alyn. Lama Sehun memandangi rumah itu. Rumah yang sudah lama tidak pernah Sehun sambangi. Rumah yang Sehun ingat selalu ramai dengan pertikaian antara Alyn dan Taehyung yang memperebutkan remot tv, Taehyung yang selalu ingin membuntuti Alyn dan Sehun berkencan, Alyn yang selalu sibuk di dapur masak nasi goreng sosis kesukaan Sehun.

Sehun bahkan tanpa sadar meneteskan air mata saat mengingat betapa bahagianya kebersamaan mereka dulu. Tidak lama, namun banyak sekali kenangannya. Andai Sehun tidak melancarkan rencana balas dendamnya saat itu, andai Vivian lebih baik sedikit lebih awal, andai Sehun desak tante dan mamanya untuk menceritakan kejadian sebenarnya.

Sehun menghela nafas, mengumpulkan keberanian untuk memperjuangkan cintanya kembali. Memperjuangkan apa yang seharusnya menjadi miliknya. Meluruskan semua kesalapahaman yang harus Alyn ketahui.

Sehun biarkan mobilnya terparkir di luar pagar rumah Alyn. Wajah Sehun tampak agak kecewa, kecewa melihat mobil yang  terparkir di garasi rumah Alyn. Sehun kenal betul siapa pemiliknya. Lelaki yang Sehun kenal sudah mencuri wanitanya.

❤❤❤

"Ih sana buruan pulang. Mama udah nyuruh pulang tauk." Alyn mendorong Chanyeol paksa. Chanyeol kan badannya segede gaban yah? Geser aja enggak. Malah Chanyeol gak pindah - pindah dari posisinya.

"Bentar aku mau ngomong sama baby aku disini." kata Chanyeol, lalu berjongkok menyentuh perut Alyn yang sudah sedikit membuncit.

Alyn mengeryit. "Aku?"
Chanyeol senyum terus dia bilang "Sekarang manggilnya aku kamu aja. Masak sih di depan Baby kita, kamu ngomong sama aku elo-gue. Kita tuh harus menjadi orang tua yang baik. Bener nggak?"

Alyn tersipu pipinya kini memerah. Tuhan mengirimkan lelaki yang terlalu baik untuknya. Alyn merasa beruntung Tuhan mengirim Chanyeol berada disisinya. Namun apa Chanyeol sedang mengalami nasib sial ?  Tuhan membuat Chanyeol menyukai wanita sepertinya. Wanita yang tidak menjaga kehormatannya, wanita yang tidak pantas sama sekali untuk lelaki sebaik Chanyeol.

"Sayang jangan nakal ya... Sementara Ayah belum bisa jagain kalian 24 jam. Tapi tenang besok Ayah bakal jagain kalian 24 jam. Doain pernikahan Papa sama Bunda lancar yah." Kata Chanyeol lalu mencium perut Alyn.

Alyn netesin air mata.
"Kamu nangis?" tanya Chanyeol.
"duh kenapa gue jadi cengeng gini sih."
"Aku!" protes Chanyeol.
"Iya aku" Ralat Alyn.
"Nggak usah terharu ngeliatin akunya. Iya aku tau aku ganteng." Kata Chanyeol sambil senyum jail.

Gagal mewek! Alyn mukul bahu Chanyeol sebal. "Bercanda mulu ih." maki Alyn.

"Kenyataan aku gantengkan? Nggak bercanda tau." gurau Chanyeol lagi. Yang bikin Alyn makin pengen toel itu kuping gajah Chanyeol yang selebar daun talas.

"Iya deh iya kakak ganteng."

"Ekhm mesra - mesraan aja terus di depan mata gue, Sepet njirr. Sok romantis, sok best couple." suara siapa lagi kalau bukan Taehyung yang barusan lewat habis turun dari tangga. Tau bangetkan kalau Abang Taehyung itu gemar godain, gemar ngejekin. Sebenernya sih iri karena mau di langkahin adeknya nikah duluan.

"Halah iri aja lo ngaku." ledek Alyn balik.

"Bodo amat, jyjy gue dek, jyjyq." Kata Taehyung mendrama.

"Please deh Bang, Alyn lebih jyjyq liat Abang kayak gitu."

"Alyn gak boleh ngomong gitu. Nanti anak kita mirip Taehyung kamu mau?" Chanyeol malah ikut-ikutan.

Poor Abang Taehyung. Calon ipar kurang ajar emang.

"Kalian berdua kompak ngecengin gue ya?" Taehyung dateng nyamperin mereka berdua dengan kaleng minuman yang baru Taehyung ambil dari kulkas.

Getting PregnantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang