"Sehun gerah..." berkali - kali Alyn menekan remote AC menaikan suhunya. Ntah udara yang benar - benar panas atau AC nya lah yang mati. Demi tuhan, tubuh Alyn rasanya seperti berada di daerah tropis yang tandus.
"Sayang kamu sakit" Tanya Sehun khawatir sambil memegang kening Alyn. Alyn bak tersetrum ribuan volt. Tetapi membuatnya ingin kembali di sentuh oleh jemari Sehun.
"Sehun jangan deket-deket" Perintah Alyn berusaha menjauh dari Sehun guna menahan gejolak yang berbeda dalam dirinya.
"Kenapa sih yang?" Sehun menyentuh pergelangan tangan Alyn.
Demi neptunus Alyn tidak tahan dengan hawa yang begitu panas ditambah sentuhan Sehun yang menggelitik pusarnya beserta daerah sensitif Alyn yang lain.
"Sayang kenapa muka kamu merah gini sih?" Tutur Sehun menangkup wajah Alyn yang tampak gusar. Berkali - kali Alyn mengelak untuk Sehun tidak menyentuhnya. Namun pertahanannya sirna, Alyn mendorong bahu Sehun ke sofa melingkarkan kakinya pada pinggang Sehun posesif. menangkup wajah Sehun dengan kedua tangannya di tatapnya wajah Sehun sejenak yang juga menatapnya intens. Lama Alyn memandangi wajah sang kekasih sampai Sehun menarik tengkuk Alyn terlebih dahulu melesakkan material basahnya dengan lembut yang membuat si wanita membelalakan matanya lebar, udara begitu panas, namun sentuhan Sehun membuatnya mabuk tanpa sadar Alyn membalas perlakuan Sehun terhadap dirinya. Sentuhan lembut itu berubah menjadi liar dan kasar terkesan terburu.
Sehun melucuti bagian atas baju Alyn yang hanya menyisakan satu helai yang menutupi bagian dadanya.
Cumbuan Sehun turun kerahang, leher dan sesekali pria itu menggigit kecil daun telinga si wanita yang membuat si wanita menggelinjang hebat. Bagian leher Alyn di penuhi tanda keunguan hampir tak terhitung. Betapa ganasnya si pria mencumbu dan membuat si wanitanya terpuaskan. Ciuman Sehun turun beralih menuju dua gundukan yang sejak tadi menjadi objek sasarannya. Tangan kanannya ia gunakan untuk memilin selagi mulutnya menyecap gundukan di sebelahnya.
Alyn memekik hebat, antara geli, sakit, nikmat ia sudah tidak dapat membedakannya lagi.
Ciuman sehun turun menuju perut Alyn yang membuat alyn hampir hilang akal saat Sehun akan membuka jeans yang Alyn kenakan.
"Sehun STOP!" separo kesadarannya kembali, Alyn menggeleng pelan menahan bahu Sehun untuk segera menghentikan kegiatan yang seharusnya tidak mereka lakukan.
Sehun menyeringai, "Tidak akan! karena kau yang memulainya" Sehun kembali melakukan aktivitasnya yang sempat tertunda, menarik jeans Alyn yang ketat sampai Sehun kualahan melepaskannya. "Sehun hentikan!" teriak Alyn di sela - sela tangisnya, tentu saja Sehun tidak akan berhenti. Alyn panik, sungguh ia tidak siap melakukan hal yang seharusnya tidak boleh mereka lakukan. Alyn memang merasakan tubuhnya ingin sentuhan. namun, dirinya masih sadar bahwa hal ini tidak seharusnya mereka lakukan. Alyn menggigit bibir bawahnya ketakutan, Sehun masih berusaha melepas jeansnya itu. "SEHUN HENTIKAN!" Sehun terpengkur ke lantai memegang rahangnya yang sakit akibat tendangan kencang dari kaki Alyn.
Sehun menatap Alyn bengis, Melepaskan seluruh pakaiannya yang membuat Alyn membulatkan mata. Alyn semakin ketakutan perlahan ia bangkit dan mundur berlari sekencang munkin kearah pintu meski bajunya tidak lagi terpasang berharap ia segera sampai dan meraih ganggang pintu secepat munkin.
"Tuhan tolong, kenapa pintunya tidak bisa terbuka"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sehun menarik ujung bibirnya, "Tidak bisa terbuka ya?" perlahan Sehun mendekat kearah Alyn dengan mata bengis dan berkabut.
Ini bukan Sehun yang gue kenal! Siapapun gue mohon selamatkan gue
Alyn menangis histeris saat Sehun menarik tangannya, menggendongnya paksa ala bridalstyle. Sehun mencumbunya kembali tidak seperti tadi dengan lembut namun cumbuan yang Sehun buat kini berubah kasar membuat Alyn kualahan dan pasrah atas perlakuan Sehun terhadapnya. Berkali - kali Sehun memasukinya yang membuat Alyn memekik hebat mengeluarkan rancauan - rancauan laknat yang lolos dari mulut mungilnya membuat Sehun semakin bersemangat. Alyn meremas ujung seprai kuat saat cairan cinta keduanya membuncah yang membuat Sehun ambruk menimpah tubuh Alyn. Setelah pelepasannya beberapa kali Sehun memeluk Alyn posesif dan sesekali menciumi pipi Alyn.
Apakah ini bisa di sebut bercinta secara sukarela? Tidak! Bahkan ini bisa disebut pemerkosaan. Sang pacar memperkosa kekasihnya sendiri di rumahnya.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alyn mengerjap jam menunjukkan pukul 21.00 matanya masih kantuk badannya terasa sakit terutama di bagian bawahnya, menyadari sebuah tangan melingkar di tubuhnya erat matanya langsung membulat sempurna menilik tubuhnya di balik selimut tanpa sehelai benangpun. Dan astaga apa ini! Alyn baru menyadari bahwa dirinya telah... Menjadi gadis yang tidak gadis lagi.
Satu fakta ini bukan mimpi, bahwa tadi sore dirinya dan Sehun telah melakukan perbuatan dosa. Bulir air menggenangi pelupuk matanya, Alyn bangkit menggeser tangan Sehun yang melingkar di tubuhnya. Dengan langkah tertatih Alyn memunguti pakaiannya kembali. meninggalkan begitu saja pria yang beberapa jam lalu masih menyandang status pria hebat yang sangat ia cintai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alyn menerobos hujan yang begitu lebat seolah juga merasakan apa yang ia rasakan, Di sepanjang jalan Alyn menangis, ia tidak perduli lagi dengan pria tadi yang masih di alam mimpi ia tinggalkan begitu saja. Alyn merasa kotor, tubuhnya bergetar hebat bagaimana jika sampai orangtuanya dan Taehyung tahu bahwa adik semata wayangnya telah dinikmati tubuhnya oleh pria yang bukan suaminya.
"BRENGSEK! BRENGSEK KAU OH SEHUN!" Alyn meremas ujung bajunya tidak perduli dengan orang di sepanjang jalan yang memandang nyalang kearahnya sambil menautkan alis.
Munkin mereka berfikir apa yang dilakukan wanita itu seperti menangis frustasi tanpa menggunakan payung. Namun, mereka munkin hanya menerka - nerka lalu mengabaikannya.
Tega - teganya Sehun melakukan hal hina terhadap dirinya.
"bang tae, Chanyeol tolong aku. Aku butuh kalian."
"Alyn...!" seseorang menyerukan namanya membuat Alyn mendongak mencari sumber suara itu berada.