"Alyn, Sehun!" Kai melambaikan tangan pada Alyn dan Sehun yang mencari keberadaannya."Kak Chanyeol!" seru Alyn yang langsung mendekat dan memeriksa keadaan Chanyeol.
Alyn menyentuh pundak Chanyeol.
"Kak bangun." katanya perhatian.Sehun merasa teriris menyaksikan istrinya memperlakukan pria lain dengan penuh perhatian. Sehun menertawakan dirinya sendiri. Sehun harus sadar pernikahannya adalah hanya sebuah status, bukan karena Alyn benar - benar ingin kembali padanya.
Lihat dirinya, bahkan semesta juga menertawakan keberadaannya. Status saja tidaklah cukup untuk Sehun bisa menguasai Alyn, Sehun sadar itu.
Sehun juga harus ingat janjinya dan menepatinya kelak apabila Alyn menginginkan perpisahan setelah bayi mereka dilahirkan.
Sehun tertunduk, pernikahan ini bahkan tidak akan bertahan selama setahun pikirnya.
"Kak Chanyeol bangun, ayo kita pulang." kata Alyn menyentuh pipi Chanyeol.
Kai melirik menatap Sehun iba. Kai tahu Sehun sangat mencintai Alyn. Namun, karena kesalahannya Sehun kehilangan cintanya Alyn.
Lay yang bingung dengan situasi mencoba mencairkan suasana.
"Kenapa pengantin baru kita datang kemari repot - repot?" katanya canggung.
Alyn mengabaikan Lay, masih berusaha membangunkan Chanyeol yang tengah tertidur dalam keadaan mabuk.
"Alyn mengkhawatirkan Chanyeol itu sebabnya kita datang kemari." kata Sehun berusaha tersenyum.
"Lyn harusnya lo nggak usah datang, gue bisa anterin Chanyeol pulang kok. Kalau nggak Chanyeol gue bawa kerumah gue." kata Kai.
"Tapi Kak Chanyeol lagi nggak baik - baik aja." kata Alyn lirih.
"Al-lyn? Ini beneran kamu?" kata Chanyeol mengerjapkan matanya samar.
"Ini beneran kamu?" kata Chanyeol lagi mengangkat kepalanya memfokuskan pengelihatannya.
"Gue nggak mimpikan?" kata Chanyeol tersenyum menyentuh pipi Alyn.
Alyn diam saja, menatap Chanyeol nanar.
"Kakak bilang Kakak baik - baik aja. Tapi apa? Kakak bohongin aku?" kata Alyn datar menatap Chanyeol.
Sehun berfikir dirinya memang sudah kalah memenangkan hati Alyn. Hati Alyn bukan untuknya lagi. Sehun hanya diam menyaksikan Sehun sadar sepenuhnya karena dirinya Alyn dan Chanyeol tidak bersatu. Tapi izinkan Sehun egois untuk sementara saja. Setidaknya Sehun ingin memiliki buah cintanya dengan Alyn.
Satu hal lagi, izinkan Sehun berharap dirinya dapat memenangkan hati wanita yang tengah menatap pria lain saat ini dengan sendu.
Kai menyentuh bahu Sehun.
"Lo nggak papa?"
Sehun mengangguk. Lay mulai menyadari situasi yang sangat aneh ini cukup diam menyaksikan. Merasa iba juga pada Sehun sahabatnya."Tadinya memang aku baik - baik aja. Tapi setelah aku keluar dari rumah kamu. Aku merasa nggak akan pernah bisa liat kamu lagi." kata Chanyeol meneteskan air mata.
"Siapa bilang? Kita masih berteman Kak. Kakak bisa nemuin aku kapan aja!"
Chanyeol tertawa, "Kita teman? Ya dari dulu kita memang hanya di takdirkan berteman."
Alyn membisu tidak bisa menanggapi ucapan Chanyeol.
"Aku benarkan? Kamu memang di takdirkan buat Sehun bukan buat aku."
"Maafin aku" kata Alyn menahan sesak.
"Kenapa kamu minta maaf, aku yang salah sudah membuat situasi menjadi rumit. Kamu memang seharusnya sama Sehun tapi aku memaksa masuk. Memaksamu untuk menyukaiku. Aku yang seharusnya minta maaf." kata Chanyeol tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Getting Pregnant
Fanfiction#1 Ranking on Shortstory [22 November 2018] "Kak Tanggungjawab!" "mending kamu gugurin aja. Aku belum siap jadi ayah!"