Keesokan harinya seperti biasa, Eunha berangkat ke sekolah bersama dengan Jungkook.
Cuma hari ini Eunha yang biasanya cerewet, tiba-tiba berubah menjadi pendiam dan membuat Jungkook sedikit merinding.
Bahkan cewek itu tatap diam saat motor Jungkook berhenti di parkiran Sekolah, saat memberikan helm milik Jungkook saja Eunha tetap diam.
"Eh! tunggu dulu, main kabur aja lo!" ucap Jungkook saat Eunha mau meninggalkan Jungkook begitu saja.
Eunha menghentikan langkahnya lalu melirik kearah Jungkook dengan tatapan bingung, biasanya kan juga Jungkook langsung ngusir Eunha.
"Kemarin Yuju ngomong sesuatu nggak sama lo? " tanya Jungkook tiba-tiba.
"Yuju?" tanya Eunha balik.
Padahal Eunha tahu kemana arah pembicaraan Jungkook.
"Iya si mulut ember, dia ngomong sesuatu nggak? " tanya Jungkook lagi.
"Ngomong apaan?" tanya Eunha lagi, "Wah lo abis ngegosipin gue sama si Yuju ya?!"
"Apaan? kaga!" balas Jungkook.
"Terus kenapa?" tanya Eunha sambil memelototi Jungkook.
"Kaga! Udah sono ke kelas!" balas Jungkook sambil mendorong-dorong tubuh Eunha.
"Kaga usah dorong-dorong! Lepas!" ucap Eunha sambil memukul-mukul tangan Jungkook.
Eunha berjalan meninggalkan Jungkook, dan langkah nya terhenti saat mendengar teriakan cowok itu.
"Pulang bareng gue kan nanti?" tanya Jungkook.
"Duluan aja, gue ada urusan," balas Eunha lalu berlari kecil meninggalkan lapangan parkir.
~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Lagian ya Na, lo tuh cuma temen, dan lo nggak ada hak buat cemburu!" ucap Jihyo dengan santainya.
"Anjir! Kalo jadi Eunha sih udah gua slepet mulut si Jihyo!" ucap Rose sambil mukul lengan Jihyo.
"Parah emang si Jihyo!" tambah Lisa sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Maksud Jihyo nggak jahat kok, ya kan Hyo?" ucap Mina menghentikan tingkah Rose dan Lisa.
"Na, menurut gue Jihyo bener, lo sama dia cuma temen kan? Cuma tetangga yang kebetulan akrab dari kecil dan masuk di satu sekolah yang sama, dan lo nggak bisa cemburu tanpa alasan gitu," ucap Jiho.
"Gitu ya?" balas Eunha sambil menghela nafas.
"Anjir nggak ada balesan?!" ucap Solbin kaget.
"Na lo beneran baper ya sama Jungkook?" tanya Mina dengan raut wajah agak khawatir.
"Hah?" Eunha melirik Mina, "Apaan sih? Kaga!"
"Udah biarin aja lagi masa pubertas, A BE GE labil dia tuh!" ucap Yuju.
"Goblok si Yuju, temennya galau bukan di bantuin!" ucap Lisa sambil noyor kepala Yuju.
"Idih ogah, gue nggak mau ikut campur urusan cinta mereka!" ucap Yuju.
"Iya lah nggak mau! urusan cinta lo aja kaga kelar-kelar!" balas Rose, "Gimana sama kak Jimin? Masih jadi budakzone?"
"Anjir, budakzone!" Lisa sampai ketawa ngakak dan mukul-mukul meja di depan nya.
"Sialan lo pada, udah sono urusin si boncel aja!" balas Yuju kesal.
"Udah Na, yang jelas lo nggak boleh nyimpen perasaan, yang lo sendiri enggak mau akuin, lo sendiri kan yang bilang kalau lo sama Jungkook C.U.M.A. T.E.M.E.N!" Ucap Jihyo dengan penuh penekanan.
"Iya-iya, gue cuma temen! Puas lo?" balas Eunha dengan wajah kecut.
.
.
.
.
.
.
.Tok tok tok
Eunha melirik kearah jendela kamarnya yang tertutup gorden.
Terlihat siluet tubuh seseorang di sana.
"Rumah gue masih ada pintunya! Masuk lewat pintu sana!" ucap Eunha tidak perduli dan melanjutkan mengerjakan tugas sekolahnya.
Tidak lama seseorang membuka pintu kamar Eunha.
"Sombong banget anjir! biasa juga lo keluar masuk lewat jendela kayak maling!" suara itu menggema di seluruh kamar Eunha.
"Mau apa lo?" tanya Eunha tanpa basa-basi.
"Lo kenapa sih? Dari tadi pagi kayaknya lo marah-marah mulu!" balas Jungkook.
"Biasa aja tuh, elo aja yang terlalu perasa."
"Padahal gue mau ajak lo makan di luar," balas Jungkook.
"Beneran?" tanya Eunha.
"Iya bener," balas Jungkook.
"Temen gue baru aja ngajak gue makan di luar, lo pergi sama dia aja gimana?" tanya Eunha lalu mengambil ponselnya.
"Maksud lo?"
"Gue nggak enak nolak ajakan temen gue, jadi lo aja ya temenin dia?"
"Na, apaan sih?"
"Halo? Yein, maaf ya gue nggak bisa pergi bareng lo, sama Jungkook aja mau nggak? " Eunha terlihat sedang menghubungi seseorang.
"Na!"
"Nggak papa? Yaudah lain kali aja ya? Bye," ucap Eunha lalu memutuskan sambungan telponnya. "Yah nggak jadi Kook, Yein bilang dia nggak mau repotin lo," balas Eunha sambil menatap Jungkook.
"Na!" Jungkook mendekat kearah meja belajar Eunha, "Yuju cerita apa ke elo?" tanya Jungkook.
"Yuju?" tanya Eunha, "Bukannya Mina? Eh Jihyo sama Rose juga kan?"
Jungkook terdiam sambil menatap Eunha yang sedang memasang senyum sinis sekaligus kecewa.
"Na, gue-"
"Loh? Kenapa lo suka kan sama Yein kan? sebagai teman yang baik gue mencoba membantu," balas Eunha.
"Na, gue belom berada di tahap bakal deketin dia, lo nggak usah ikut campur," balas Jungkook.
"Oh? Jadi lo minta bantuan Yuju, Mina dan temen-temen gue yang lain dan nanya-nanya soal Yein, Itu semua rahasia? " tanya Eunha, "Lo lebih percaya mereka ketimbang gue yang temen kecil lo? "
"Nggak gitu na!"
"Nggak apa-apa gue ngerti kok maksudku lo, gue nggak akan ikut campur, jadi lo pergi dari kamar gue sekarang."
"Eunha dengerin gue dulu."
"SEKARANG JEON JUNGKOOK!" Eunha menekan tiap kalimatnya.
~~~~~~~~~~~~~~~~
Lagi baper
Jadi bikin yang baper" aja
Bye~
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINBOW [JEB-JJK] ✔
Fanfiction[Drama/romance] [END] Eunha menyadari kebodohannya yang selalu beranggapan Jungkook akan selalu berada di sampingnya. "Nggak ada yang namanya persahabatan di antara Cewek sama Cowok." Start 4/11/2018 End 1/03/2019