[23,5]

2K 262 3
                                    

    Setelah Jungkook pergi, Kei juga pergi karena memang sudah cukup larut.

    Eunha menghembuskan nafasnya mencoba menenangkan dirinya sendiri, Jungkook mungkin akan mengamuk besok.

Tok tok tok

    Kening Eunha berkerut, tidak mungkin Jungkook kembali kerumahnya lagi?

    "Kak Eunha? Ini Sinb, kakak masih bangun?"

    Eunha kembali menghembuskan nafas, entah kenapa dia malah sedikit kecewa karena bukan Jungkook yang datang.

    "Masuk aja Sin? Nggak di kunci kok?"

    Akhirnya Sinb masuk ke dalam kamar Eunha, wajahnya terlihat gusar.

    "Dua hari lagi aku bakal balik ke tempat Ayah," ucap Sinb sambil mendekat keranjang Eunha.

    "Udah sebulan ya? Kok cepet banget sih? Nanti tetep harus sering-sering main kesini ya?"

    Sayangnya Eunha tidak mendapat anggukan atau jawaban apapun dari Sinb.

    "Tapi aku nggak mau, aku nggak mau balik kerumah ayah!" Sinb menutupi wajahnya, seperti dia mulai menangis.

    "Loh kenapa? Kalau nggak balik kamu bisa kok tetep di sini? Nanti kakak bilang sama mama?"

    Sinb menggeleng, dia melepaskan tangannya dari wajahnya, air matanya mengalir membasahi pipi Sinb.

    "Kak? Kakak ikut aku yuk ke Jepang? Sama Mama Jung dan kak Yerin juga? Di sana ada kakak aku dia siap nerima kita di sana?"

    Eunha menyeritkan dahinya, Sinb punya kakak di Jepang? Dan dia ngajak kami semua buat ikut dia kesana?

    "Semua bakal di urus dengan cepat sama kakak aku, dia bakal ngurus semua walau mungkin butuh seminggu, tapi kita bisa kerumah pribadi kakak aku dulu, cukup jauh dari sini, dan kakak nggak akan menderita karena kak Jungkook lagi! Atau ayah sekalipun!"

    Eunha tidak percaya bahwa Sinb sudah memikirkan semua hal ini dan menyiapkan semuanya, tapi Eunha tidak bisa meninggalkan kota tempat dia lahir, dia tidak bisa meninggalkan teman-temannya, juga dia tidak bisa meninggalkan Jungkook.

    "Kak? Aku tunggu sampai hari terakhir aku di sini, jadi aku harap kakak pikirkan baik-baik, aku juga udah tanya mama Jung sama kak Yerin, dan mereka ngasih semua keputusan ke kakak?"

    Eunha masih terdiam, dia tidak bisa berfikir jernih, jadi dia bilang akan memberitahukannya nanti, dia harus melihat situasi dulu.

    Dan Sinb mengerti, dan memberi Eunha waktu untuk berfikir.

.
.
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~~
Cuma sisipan
Jangan ngeluh part ini pendek
Tadinya malah nggak mau aku kasih tau kenapa mereka pergi
:(

RAINBOW [JEB-JJK] ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang