"Eunbi! Yerin!" keduanya langsung menuju keruang depan dengan kebingungan.
"Kenapa Ma?" Tanya Eunha bingung.
"Sini, enggak apa-apa masuk saja," ucap nyonya Jung entah kepada siapa, karena terhalang oleh pintu.
Eunha dan Yerin terlihat penasaran dengan sosok yang ada di balik pintu itu.
Akhirnya setelah beberapa lama seorang gadis menunjukkan wajahnya di depan Eunha dan Yerin.
"Kenalin, dia Hwang Eunbi, adik tiri kalian," ucap Nyonya Jung.
"S-Salam kenal," ucap Sinb dengan wajah tertunduk.
Eunha dan Yerin sama-sama ternganga ketika mengetahui yang ada di depannya sekarang adalah anak dari selingkuhan ayah mereka.
"Mama minta kalian bertiga harus akur, dia akan tinggal disini bersama kita selama sebulan, jadi mama minta tolong kalian harus saling menjaga satu sama lain, mengerti?"
Nyonya Jung hanya bisa menghela nafas mendapati anak-anaknya terdiam dengan wajah kebingungan.
"Mama sudah bereskan kamar tamu nya, kalian antar Sinb ya, mamam mau masak dulu." ucap nyonya Jung.
~
Yerin dan Eunha mengantar Sinb menuju kamar tamu, yang sekarang akan menjadi kamar Sinb selama sebulan kedepan.
Tidak ada percakapan yang keluar dari bibir mereka, mereka bertiga terdiam sampai Sinb berbicara.
"Kak Yerin, kak Eunha?" ucap Sinb, membuat kedua cewek itu langsung menatapnya, nggak lama Sinb membungkuk dalam, "Maafkan aku!" ucap Sinb tiba-tiba.
"Apa? Kenapa?" tanya Yerin bingung langsung menatap Eunha. Yang sama binggung nya.
"Maaf, maaf, maaf!" ucap Sinb terus menerus.
"Lo kenapa sih?" tanya Eunha lalu menarik Sinb agar tidak terus meminta maaf.
"Semua gara-gara gue! Semua gara-gara ke egoisan nyokap gue! Kalian semua jadi menderita, maafin gue!" ucap Sinb lagi.
Yerin dan Eunha termenung, ternyata bukan hanya mereka yang menderita karena kelakuan ayah mereka, tapi juga Gadis di depannya juga sama menceritakan karena terus di liputi rasa bersalah.
"Hei, Eunbi?" ucap Eunha, "Nama kita sama hehehe," Eunha merangkul gadis yang lebih muda darinya itu.
"Jangan ngerasa semua ini salah lo, kita nggak mungkin nyalahin lo atas semua yang terjadi," ucap Yerin sambil mengusap pucuk kepala Sinb.
"Tapi ini karena kelakuan nyokap gue! Bahkan gue nggak sepantasnya berada di sini!" ucap Sinb lagi, dia benar-benar merasa bersalah.
"Enggak, lo sekarang bagian dari keluarga ini, lo sekarang adek kita," ucap Eunha lagi.
"Bener sekarang lo adik kita, jangan terus-menerus larut sama rasa bersalah lo, ngerti?"
Sinb memeluk Eunha, dia tidak menyangka akan di terima dengan baik di keluarga ini, dia benar-benar berterimakasih kepada tuhan.
Yerin mengusap pucuk kepala kedua adiknya itu dengan gemas.
"Aduh baru juga kenal udah akrab aja?" ucap Nyonya Jung yang tiba-tiba muncul dari balik pintu, sambil tersenyum.
.
.
.
.
.
."Eh udah denger belum?" tiba-tiba Solbin dateng dengan keringat mengalir di pelipisnya.
"Apaan sih Bin? Gosip apa lagi kali ini?" tanya Jiho muak.
"WOI! UDAH DENGER BELOM, KATANYA JUNGKOOK DI HAJAR SAMA ANAK KELAS 10!" ucap Bambam tiba-tiba masuk ke kelas.
"Sialan lo cabe! kan gue yang mau ngasih tau!" ucap Solbin tidak terima.
"Demi apa sama siapa?" tanya Lisa.
"Nggak kenal, kemarin gue kira degemnya Jungkook, tapi ternyata salah?" balas Solbin.
"Terus gimana? " tanya Jihyo.
"Ya gitu, namanya juga berantem sama cewek, mukanya di cakar-cakar kali," balas Solbin.
"Haduh kasian pangeran sekolah kita!" ucap Rose.
Sementara Eunha teringat seseorang, "Jangan bilang Sinb?" gumam Eunha.
Karena Eunha ingat Sinb memakai perban di tangan kanannya kemarin, karena habis mukul seseorang yang dia rahasiakan.
"Na? Jangan bilang suruhan lo?" ucap Yuju.
Eunha hanya mendelik kearah Yuju, sementara pikirannya kembali melayang kepada Sinb.
Masa iya adiknya itu memukul Jungkook? Ah nggak mungkin! Lagian Sinb juga mana mungkin berantem sama Jungkook.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hmmmm
Gitu deh
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINBOW [JEB-JJK] ✔
Fanfiction[Drama/romance] [END] Eunha menyadari kebodohannya yang selalu beranggapan Jungkook akan selalu berada di sampingnya. "Nggak ada yang namanya persahabatan di antara Cewek sama Cowok." Start 4/11/2018 End 1/03/2019