Budayakan Vote dan komen saat membaca cerita seseorang. Bikin cerita gak gampang, jadi tolong dihargai:)
Selamat membaca ❤
-------------------------------------------------------------
Hai Cinta, aku telah menemukanmu. Sekaligus mendapatkan mu ~Ghirel Sananta.Kehidupan Ghirel seperti biasanya. Tidak ada perubahan besar yang ada pada dirinya setelah bersama Afka. Hanya saja, dia terlalu sering tersenyum sekaligus menangis.
Semakin banyak senyum yang ia ukir, semakin banyak kenangan yang ia alami, semakin banyak juga air mata yang akan Ghirel keluarkan.
Jika kalian mengira Afka memutuskan mereka semua para kekasih lamanya, jawabannya BIG NO. Afka tetap bertahan dengan mereka para perempuan genit yang sangat senang menjadi parasit bagi Afka.
Jangan tanya sesakit apa perasaan Ghirel saat ini namun mau bagaimana lagi, fakta bahwa Afka mencintainya dan fakta bahwa Afka selalu perhatian, meluangkan waktunya, bahkan semua perlakuan manisnya Afka membuat Ghirel melupakan sakit hatinya.
"Gue udah bilang kan Jie, kalau nerima Afka jangan sampai baper!" Tzuwi memberi nasihat kepada Ghirel yang sedang tertunduk lesu di depannya.
"Gue udah beneran sayang gimana dong?" Ghirel mendongak menatap Tzuwi yang memasang raut wajah jengah.
"Gini nih, problem cewek!" Tzuwi mencubit pipi Ghirel lalu mengubah posisinya menjadi berbaring di paha Ghirel.
"Kasih saran kek!" Ghirel menampar pelan pipi Tzuwi membuat sang empunya pipi meringis sembari mengusap pipinya sendiri.
"Udah sih, jangan peduli sama mereka para doi senior Afka. Yang penting disini Afka sayangnya ke lo, cintanya ke lo!" ujar Tzuwi. Terlihat Ghirel menghela nafas kasar lalu mengacak rambutnya sendiri.
"Aamiin!" balas Ghirel setelahnya.
"Udah ah, jangan gini terus. Kalo sekali lagi lo ngeluh tentang hubungan lo, gue bakal nemuin Afka terus cabik-cabik tuh muka nya!" Tzuwi bangkit dari tidurnya lalu meraih ponsel dan memainkannya.
"Ntar gak ganteng lagi dong!" Ghirel memasang wajah sok imut membuat Tzuwi bergidik ngeri melihatnya.
"Sejak kapan Afka ganteng coba?" timpal Tzuwi.
"Dulu pas awal masuk kelas 11 lo bilang gitu?" Ghirel menaik turunkan alisnya menggoda Tzuwi yang sudah memerah saat ini.
"ITU DULU JIE, GAK SEKARANG!" Tzuwi mulai jengah dengan godaan sahabatnya saat ini.
"Bukannya tambah ganteng yah Tzuw?" jari Ghirel sudah mulai nakal dengan mencolek-colek pipi Tzuwi yang bersemu.
"Gak!" balas Tzuwi datar.
Entah sudah berapa kali Ghirel bercerita, curhat, dan sebagainya mengenai hubungan dirinya dengan Afka yang belum genap satu bulan itu. Untungnya, Tzuwi memaklumi kelakuan sahabatnya yang baru merasakan cinta sehingga selalu mau menjadi tampungan kisah-kisah menjijikan bagi dirinya.
***
Bel pulang sekolah berbunyi, hari jum'at pukul 11.15 serempak para siswa segera berlarian menuju gerbang sekolah untuk pulang dan melepas penat belajar. Begitupun dengan Ghirel yang sudah melangkahkan kakinya dengan tenang menuju gerbang utama sekolah yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kelasnya. Langkahnya terhenti sejenak merasa ada yang mengacak rambutnya dengan penuh kasih sayang. Namun selembut apapun itu, tetap saja merusak rambut Ghirel yang sudah ia tata sedemikian rupa sebelum keluar kelas. Dan itu membuatnya sangat marah!
![](https://img.wattpad.com/cover/162424237-288-k358349.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Greentea Latte
Teen Fiction[Sepahit Green tea dan selembut latte, itu kisah Cinta ku -Ghirel Sananta.] [Dia Ghirel Sananta, pemanis kehidupan pahitku. Pemeran utama dalam hidupku. Dia, mymatcha -Afka Fedrick] ----------------------------------- Cerita ini hanya sebuah kisah...