-6-

5.8K 346 6
                                    

Budayakan Vote dan komen saat membaca cerita seseorang. Bikin cerita gak gampang, jadi tolong dihargai:)

Selamat membaca ❤

-------------------------------------------------------------
Sakit saat mendengar bahwa kau ingin aku pergi dari kehidupanmu~Afka Fedrick

Entah sejak kapan perasaan menggebu pada diri Ghirel muncul begitu saja, entah sejak kapan duri tajam menusuk hatinya, entah sejak kapan rasa ingin memiliki ada pada dirinya. Ghirel jatuh Cinta kepada Afka, seseorang yang memilihnya menjadi pemeran utama dalam hidupnya. Kata-kata itu selalu berhasil membuat Ghirel tersenyum. Meskipun ia tahu bahwa Afka mengatakannya tanpa menggunakan hatinya.  Semua perbuatan manis Afka kepadanya sudah berhasil membuat Ghirel luluh. Semuanya benar-benar mampu menghipnotis Ghirel sedemikian rupa. Dan Ghirel sekarang membenci perasaannya sendiri. Ghirel membencinya karena menurut Ghirel, cinta hanya akan membuat seseorang menjadi lemah.

"Akhirnya, liburan cuy!" Teriak Tzuwi riang gembira bahkan, gadis itu sudah melompat ke sana kemari membuat Siska dan Ghirel menutup wajah merasa malu pada kelakuan temannya itu.

"Malu malu in anjir!"  Siska berbisik kepada Ghirel lalu sesegera mungkin Ghirel mengangguk berkali-kali menyetujui apa yang Siska katakan tadi.

Mereka sangat bersyukur dengan tanggal merah pada hari senin dan selasa karena itu artinya, mereka bisa merasakan libur selama 4hari berturut-turut dengan banyak tugas menanti di rumah.

"Nih pesanan lo, makan yang banyak ya biar pada gendut itu badan." Ghirel meletakkan kentang goreng, nasi goreng cabai hijau, anjing panas alias hotdog dan 2 gelas americano. Serta tidak lupa matcha bubble kesukaannya. Setelah meletakkan pesanan sahabat nya, Ghirel berbalik menuju dapur lalu berbisik pada Jason yang sedang sibuk meracik berbagai resep di sana. Itulah yang Jason lakukan jika sedang sepi pelanggan.

"Kalo ada pak manager, bilang kalau Ghirel lagi mules. Terus cepat telepon gue oke?" Ghirel memasang wajah memelas seakan sedang memohon membuat Jason menghela nafas pasrah mengikuti kemauan gadis labil itu.

Mendapat jawaban yang sangat sesuai dengan ekspetasi nya, Ghirel berteriak girang lalu memeluk Jason sebelum akhirnya kembali ke meja teman-temannya. Mereka bercengkrama sebanyak yang mereka mau, menikmati sunset yang cukup menyilaukan yang terhidang di depan mata memandang karena memilih duduk di samping jendela. Bahkan, sesekali mereka berfoto-foto, serta menertawakan beberapa orang tak berdosa yang lewat begitu saja.

"By the way Jie, Gue kurusan engga?"tanya Siska tiba-tiba. Siska bangun dari duduknya lalu berputar sekali membuat Ghirel menatapnya malas.

"B aja, kenapa?" jawab Ghirel datar karena terlalu malas jika harus menanggapi mengenai tubuh seseorang.

"LO PASTI HABIS DIET YAH?!" teriak Tzuwi membuat seluruh pasang mata menatapnya aneh. Sedangkan yang ditatap hanya terdiam merasa tak berdosa. Dan Siska hanya terkekeh pelan sebagai jawaban untuk pertanyaan Tzuwi. "Gimana caranya? Pakai diet apa lo? Terus kasih rahasia dong? Eh tapi kan gaada perubahan kata Ghirel, berarti gak worth it dong?" oceh Tzuwi tanpa henti.

"Heran gue sama lo berdua, udah tinggal tulang aja pakai diet segala." Ghirel menimpali ocehan Tzuwi saat ini. "Gue yang gendut gini aja bodo amat." alis Ghirel terangkat sebelah menandakan dirinya sudah mulai malas dengan bahan pembicaraan ini.

Greentea LatteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang