Budayakan Vote dan komen saat membaca cerita seseorang. Bikin cerita gak gampang, jadi tolong dihargai:)
Selamat membaca ❤
-------------------------------------------------------------
Hal yang sangat ku takutkan adalah,
Mencintainya ~Afka Fedrick.This is about Ghirel.
Seorang perempuan dengan sifat yang lebih dewasa dari pada umurnya,Ghirel Sananta. Putri dari Tuan Drick dan Nyonya Raila. Hidupnya dulu dapat dikatakan cukup baik sebelum ayahnya meninggal saat usianya menginjak remaja,kelas 9 awal.
Dulunya, ayah Ghirel adalah seorang supir dari keluarga yang cukup kaya saya sehingga semasa Ghirel kecil keuangan keluarganya lebih dari cukup. Ditambah ibunya adalah seorang baby sister dari anak dari tuannya ayah Ghirel sehingga mampu membuat Ghirel sangat berkecukupan. Namun, entah apa yang terjadi tiba-tiba saja ayahnya hengkang dari pekerjaan yang sudah cukup lama ia tekuni. Ayahnya membawa Ghirel ke luar kota lalu memiliki pekerjaan baru sebagai supir taxi. Sampai pada saat itupun keluarga Ghirel masih berkecukupan. Namun,saat tiada angin tiada hujan,tiba-tiba saja Ayah Ghirel mengalami kecelakaan hebat yang harus mebewaskannya saat itu juga. Kejadian itu berhasil membuat Ghirel sangat terpukul. Belum lagi dirinya yang akan memasuki masa-masa ujian saat itu membuat Ghirel semakin stress tak terhingga. Begitupun dengan Junco yang hanya memiliki selisih 2 tahun dengannya.
Saat itu, Junco masih kelas 1 smp. Itu adalah masa-masa pemuda itu melakukan banyak hal yang menyenangkan. Melakukannya tanpa berfikir, dan tentu itu adalah masa-masa dimulainya kenalan remaja. Pil pahit harus Junco telan saat mengetahui ayahnya pergi begitu saja membuat Junco merasa terbebani oleh sesuatu. Terbebani oleh keluarganya. Sekarang, ia adalah satu-satunya penjaga keluarganya. Wanita tersayangnya. Perasaan itu akhirnya memaksa Junco untuk dewasa pada usia remajanya.
"Baru pulang kak?" tanya Raila membuyarkan lamunan Ghirel yang mengingat tentang kenangannya bersama ayahnya dahulu.
"Kalo kakak belum pulang trus aku siapa?" Ghirel mencium tangan Raila, lalu berjalan menuju kamarnya yang terletak tak jauh dari pintu utama. Tanpa disadari, ibundanya itu mengekor dibelakangnya.
"Kakak ga cape kerja part time terus?kalo kakak mau berhenti gapapa kok bunda bisa nafkahin kalian." entah sudah berapa kali Bunda Raila berkata demikian. Wajar saja, orang tua mana yang tega saat melihat anaknya selalu pulang larut malam hanya untuk menafkahi dirinya sendiri?
"Kakak senang bun, jadi kakak gak ngerasa capek. Bunda tidak usah merasa bersalah seperti itu." Ghirel berganti pakaian lalu menuju kamar mandi mencuci muka. Ibundanya masih mengekor dibelakang sana seperti anak ayam yang mengikuti induknya.
"Kakak yakin?" Tanya Bunda Raila memastikan.
"Yakin bun." Ghirel mengangguk mantap lalu mulai memasuki kamar mandi.
"Yaudah, Sana sholat isya makan trus tidur. Gausah belajar!" teriakan bunda dapat terdengar hingga telinga Ghirel yang sudah berada dikamar mandi. Dan dengan segera mungkin, Ghirel menjawabnya.
"Siap bun!" balas Ghirel berteriak.
Ghirel melakukan semua yang bundanya perintahkan. Ia mandi, sholat isya, makan, lalu bersiap akan tidur. Baru saja Ghirel merebahkan tubuhnya ke tempat tidur, merasakan nyaman setelah seharian merasa letih, pintu kamarnya diketuk seseorang dari luar sana membuat Ghirel mendengus kesal.
"Kak?Junco mau ngomong." terdengar suara Junco dari luar sana membuat Ghirel menatap sinis pintu kamar yang masih setia menutup itu.
"Itu udah ngomong kan?" balas Ghirel berteriak. Ghirel mulai memejamkan mata namun tetap mendengarkan apa yang adik laki-lakinya katakan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Greentea Latte
Teenfikce[Sepahit Green tea dan selembut latte, itu kisah Cinta ku -Ghirel Sananta.] [Dia Ghirel Sananta, pemanis kehidupan pahitku. Pemeran utama dalam hidupku. Dia, mymatcha -Afka Fedrick] ----------------------------------- Cerita ini hanya sebuah kisah...