Sexy ahjussi [End√]

09

********

Ruhi berlari di lobi kantor Kyuhyun, Ruhi harus bertanya pada Kyuhyun.

"Permisi nona, anda ingin bertemu siapa?" Tanya seorang wanita.

"Aku ingin bertemu dengan Kyuhyun ahjussi, apakah Kyuhyun ahjussi ada di kantor" Tanya Ruhi.

"Maaf nona, Sajangnim baru saja pergi" jawab seorang wanita.

"Pergi kemana?" Tanya Ruhi.

"Saya kurang tahu"

Mendapat jawaban seperti itu membuat Ruhi mengerang kesal. Harus mencari Kyuhyun kemana? Ruhi tidak tahu tempat tempat yang biasa Ruhi kunjungi.

"Sebaiknya aku datang ke rumah daddy, mungkin saja aku bisa bertanya pada ahjumma"

Ruhi segera berlari dan menghentikan taxi meninggalkan gedung perusahaan Kyuhyun.

*******

"Stop di sini paman" ujar Ruhi.

Ruhi menghentikan taxi yang di tumpanginya tepat di depan gerbang rumahnya. Melihat mobil berjajar di depan rumahnya Ruhi mulai merasa was wasa. Apalagi dari salasatu mobil itu ada mobil milik Kyuhyun, dan Ruhi yakin jika itu mobil milik Kyuhyun. Ruhi sangat tahu satu persatu mobil Kyuhyun. Dan semoga saja apa yang di pikirkan-nya tidak benar.

Ruhi segera berlari masuk. Larinya semakin cepat saat mendengar gelak tawa dari dalam rumahnya.

Ruhi semakin yakin dengan langkahnya dan semakin memantapkan hatinya.

*****

"Bersulang untuk berhasilnya serepsi pernikahan Taep-pyung hyung" teriak Hyukjae bahagia.

Tinggg.....

Suara peraduan antara gelas terdengar menggema di rumah Kim Taep-pyung. Tepat saat Taep-pyung dan yang lain-nya menurunkan gelas mereka, Ruhi berdiri mematung di ambang pintu menatap nanar orang orang yang salah satu dari mereka adalah ayahnya sendiri.

"Daddy!"

Semua orang menoleh kearah sumber suara.

"Ruhi," gumam mereka serempak.

Ruhi menatap Daddy-nya tidak percaya. Tatapan Ruhi menunjukan rasa kecewa yang amat dalam.

"Sayang," panggil Taep-pyung pelan. Ruhi menatap satu persatu orang yang berada di rumah itu. Tatapan-nya tertuju pada Kyuhyun yang berdiri tapat di samping daddy-nya.

"Jadi __selama ini daddy berbo__hong. Ke__kenapa?" Tanya Ruhi dengan mata berkaca kaca.

Taep-pyung mencoba menangkup kedua pipi Ruhi. Tapi Ruhi terus menghindar dan matanya menatap tajam Taep-pyung.

"Jangan menyentuhku Tuan Kim!" bagai di sambar petir Taep-pyung merasakan sakit saat Ruhi memanggil dirinya seperti orang asing.

"Sayang dengarkan daddy___"