11

5.9K 445 35
                                    

*********

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*********

Sesampai di rumah mewah yang dulu tempatnya berlindung, yang dulu tempat terhangat ternyaman dan tempat terindah. Tempatnya pulang dari rasa lelah tempatnya mengenang sang mommy, tempatnya merasakan kehadiran mommy-nya.

Taep-pyung melangkah lebar menghampiri Ruhi. Ingin memeluk putrinya yang satu minggu ini menghilang tanpa kabar.

"Jangan menyentuhku!" tegas Ruhi memperingati Taep-pyung.

Taep-pyung menghentikan langkahnya saat suara lantang Ruhi menggema hingga terdengar di telinganya.

"Sayang daddy sangat mengkhawatirkanmu. Kau tinggal dimana apa kau sudah makan?" Tanya Taep-pyung bertubi tubi.

"Tidak usah menunjukan perhatian palsumu padaku Tuan Kim Taep-pyung, aku muak melihatnya" sinis Ruhi

Taep-pyung menunduk sedih mendengar putrinya yang dia besarkan dengan tangan-nya sendiri mengatakan hal yang sangat menyakitkan.

"Jaga bicaramu Kim Ruhi" tegur Kyuhyun.

"Kau yang harus menjaga sikapmu Cho Kyuhyun ssi, ini rumah ku sebaiknya kau pergi. Terima kasih atas tumpangan-nya"

Kyuhyun mengepalkan tangan-nya mendengar ucapan Ruhi. Kyuhyun ingin sekali menyumpal mulut Ruhi yang sialnya mengeluarkan bisa kemarahan.

Kyuhyun menendang meja cukup keras dan keluar dari rumah Taep-pyung.

"Aku sangat membencimu Kim Taep-pyung, kenapa kau biarkan aku hidup jika kau ingin menyiksaku" desis Ruhi. Tatapan mata Ruhi syarat akan kebemcian.

"Ruhi!" suara seorang wanita ikut berteriak menegur Ruhi.

Ruhi tersenyum sinis melihat wanita yang berdiri tidak jauh dari dirinya. Melihat wajah wanita itu, Ruhi seperti melihat penghianatan daddy-nya.

"Jadi selama ini kau sudah menjalin hubungan dengan wanita itu Tuan Kim? Hebat sekali" tanpa rasa kasihan Ruhi terus engeluarkan pertanyaan sinis yang menyindir Taep-pyung.

"Daddy......" Teriakan seorang anak kecil mengalun.

Taep-pyung menghela nafas saat melihat anak itu. Ruhi akan kembali kecewa padanya saat melihat anak kecil yang akan dirinya perkenalkan sebagai adik Ruhi.

"Daddy apa lagi ini?" Tanya Ruhi lemah. Kecewa, marah benci rasanya di aduk menjadi satu dan semakin melukai hatinya.

Ruhi memijit pelipisnya yang terasa berdenyut sakit.

"Dia adikmu Ruhi,"

"Aku tidak punya adik" sinis Ruhi.

Air mata Ruhi semakin deras membasahi pipinya. Banyak hal yang Ruhi pikirkan. Sala satunya adalah.
Sudah berapa lama daddy-nya menikah dengan wanita lain sehingga anak mereka sudah besar.

Sexy ahjussi [End√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang