Pembukaan

7.3K 398 75
                                    

Kisah ini berawal dari kedua pria yang di pertemukan oleh sesuatu perasaan yang bernama CINTA, hingga memulai kehidupan baru juga atas dasar CINTA, hanya saja ternyata hidup tidak seindah yang mereka bayangkan, sampai akhirnya PERPISAHAN lah yang merenggut semua kebahagiaan keduanya.

~*~*~*~*~

"Aku ingin kita bercerai."

Kata-kata yang baru saja terlontar dari mulut pria manis yang ada di hadapannya itupun, membuat Singto menatapnya dengan tidak percaya. Apa maksud Krist mengatakan hal seperti ini padanya?

Ini pasti hanya omong kosong belaka, dan tidak nyatakan?

'ini hanya sebuah kebohongan.'

Itulah yang Singto yakinkan pada dirinya sendiri sekarang, tetapi sepertinya itu hanyalah keinginan Singto saja, sebab nyatanya Krist kini menatap dengan wajah datarnya, seakan meyakinkan jika hal ini serius.

"Krist, kenapa? Bukankah segalanya baik-baik saja?"

Pria yang di panggil Krist itu, tertawa mendengar apa yang Singto katakan, "Baik-baik saja? Darimana kau dapat kata itu? Apa kau tidak punya otak dan berpikir jika tidak ada kata itu di antara kita berdua?"

"Apa maksudmu?"

"Tidak ada maksud apapun, lebih baik kita akhiri semuanya sampai disini, kita sudah tidak cocok. Jadi untuk apa kita mempertahankan hubungan tidak masuk akal ini. Aku sudah lelah."

"Apa salahku?"

"Salahmu?" Jari Krist menunjuk ke arah Singto, "Kau ... Tidak berguna! Yang kau lakukan hanya menyusahkan aku saja, Semenjak aku bersamamu, hidup ku jadi berantakan."

"Tapi--"

"Tapi apa? Jangan mengatakan apapun lagi. Aku sudah muak dengan semua ini, terlebih lagi padamu."

Singto terdiam mendengarnya, "Krist, jangan tinggalkan aku. Aku tidak bisa hidup tanpamu."

"Jika aku terus bersama mu, aku yang tidak akan pernah bisa hidup. Apa kau bisa menghidupiku? Aku bertanya padamu? Kenapa kau diam? Tidak bisakan? Jadi singkirkan pikiran untuk bersama ku, karena aku tidak akan mau bersama mu lagi."

Krist melangkahkan kakinya untuk berjalan pergi, tetapi Singto meraih lengan pria manis itu tidak memperbolehkan Krist pergi, namun dengan kasar Krist menampiknya dan berjalan pergi meninggalkan Singto, tidak memperdulikan ucapan yang keluar dari mulut pria itu.

"Krist ... Jangan pergi, Krist ... Jangan tinggalkan aku...."

Namun ucapan itu bagaikan angin lalu untuk pria manis itu,  Krist menatap ke arah depannya, melihat langit yang menghitam dan angin yang berhembus cukup kencang ke arahnya, pria manis itu menerjang hujan yang mengguyur jalanan di depannya itu dengan tangan kosong, berjalan pergi tanpa menengokan kepalanya lagi ke belakang,

Sementara Singto hanya terdiam dan menangis melihat kepergian Krist, menatap punggung pria manis itu yang kini perlahan mulai menjauh dari pandangannya. Singto berlari ke luar rumah, untuk mencari Krist di tengah hujan membiarkan tetesan air hujan itu membasahi pakaiannya, hanya saja dia tidak bisa menemukan Krist di manapun, Singto mendudukan dirinya di pinggiran jalan, sambil sesenggukan.

Tidak menyangka jika hal seperti ini akan terjadi padanya, tidak menyangka pernikahan yang baru saja terjalin 3 tahun itu kandas begitu saja. Sekarang Krist meninggalkannya, hingga membuat Singto tidak tahu lagi harus berbuat apa, tangan pria itu mengepal kuat sembari menatap ke arah langit di atasnya, sambil tersenyum dengan getir.

~*~*~*~*~*~*~

Pembukaan Praeterium.
Sab, 13 Oktober 18.

~*~*~*~*~*~*~

[33]. PRAETERIUM [ Krist x Singto ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang