Sehun melihat Chanyeol dan Baekhyun seperti tengah berselisih pendapat. Apa yang mereka perdebatkan? Di depan kantor dan dilihat banyak orang?
Sampai di pintu lobi, Sehun mengurungkan niatnya untuk lebih dekat. Baginya tidak sopan mencampuri urusan orang lain meski itu kakaknya sekalipun. Tapi samar, Sehun mendengar namanya disebut. Apa hubungan Sehun dengan perdebatan mereka, kini menjadi pertanyaan yang ingin ia ketahui jawabannya.
Chanyeol terlihat sangat terkejut saat Baekhyun menyebut nama Sehun. Kakaknya itu terlihat marah dan menarik tangan Baekhyun pergi.
Rasa penasaran mendorong jauh kesopanan untuk tidak mencuri dengar. Chanyeol membawa Baekhyun ke bagian belakang gedung. Tetap menjaga jarak, ia mengikuti kedua sahabat itu. Hingga mereka berhenti di halaman belakang yang sepi, Sehun menyembunyikan diri di balik dinding.
"Jaga ucapanmu, Byun Baekhyun!"
Dari tempatnya Sehun bisa mendengar dengan jelas kakaknya berteriak membentak Baekhyun. Sepertinya dalam beberapa hari ini Sehun mendapati sikap lain dalam diri Chanyeol yang terus muncul, yang sangat bertentangan dengan apa yang selama ini Chanyeol tujukkan.
Manusia memang tidak ada yang sempurna. Sehun tidak benci pada sikap kakaknya yang berubah itu. Mungkin, kemarahan yang belakangan Chanyeol keluarkan adalah buah dari apa yang dipendamnya selama ini. Sehun mengerti. Setidaknya, ia akan mencoba untuk mengerti.
"Sampai kapan, Chanyeol?"
"Itu bukan urusanmu."
"Aku tidak bisa melihat Sehun jauh lebih menderita lagi."
Namanya terus disebut membuat Sehun enggan beranjak dari sana. Perderitaan apa yang Baekhyun maksud? Kenapa Baekhyun menyebutnya menderita sedangkan ia merasa baik-baik saja?
"Tidakkah kau kasihan pada Sehun? aku tahu kau sedih atas kematian istrimu dan sangat menyesal karena selama ini tidak menganggapnya ada dalam hatimu. Tapi menelantarkan anak-anakmu bukan keputusan yang tepat."
Anak-anak? Apa yang Sehun maksud Jaemin? Tapi kenapa Baekhyun menggunakan kata ganti bermakna jamak itu?
Baekhyun salah. Chanyeol tidak menelantarkan Jaemin. Kakaknya itu hanya perlu waktu. Meski belum pernah merasakan, Sehun tahu bagaimana sakitnya kehilangan seseorang. Membayangkannya saja begitu menyakitkan, apalagi mengalami sendiri seperti Chanyeol?
"Aku tidak menelantarkan mereka!"
"Kau iya! Tidak tahukah kau bagaimana keadaan Sehun setiap datang latihan? Dia selalu bilang baik, tetap tersenyum. Tapi wajahnya tidak bisa berbohong. Dia kelelahan Chanyeol. Dengan lingkaran hitam di matanya aku yakin dia tidak tidur dengan baik. Sehun tidak dalam usia untuk merawat seorang bayi."
Sehun merasa baik. Sehun tidak pernah merasa direpotkan. Ia tidak keberatan menjaga Jaemin. Lelah memang sering menghampirinya, tapi Sehun tidak menganggap itu masalah besar.
"Sadarkan dirimu, Chanyeol. Keluarlah dari penyesalanmu yang tidak ada gunanya itu. Haejung justru akan sedih jika kau bersikap seperti ini."
Beberapa saat, Sehun tidak lagi mendengar suara. Dari tempat persembunyiannya, ia tidak bisa mengambil risiko ketahuan untuk melihat apa yang dua orang dewasa itu tengah lakukan.
"Sehun dan Jaemin. Mereka anak-anakmu, Chanyeol. Mereka masa depan yang harus kau pikirkan daripada terus larut dalam duka."
Anak Chanyeol? Jantung Sehun berdebar kencang mendengarnya. Ia terkejut, tidak percaya dengan apa yang didengarnya dari Baekhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Else Like Heart ✓
Fanfiction[CHANHUN] [Family, Brotherhood] Bagi Sehun, Chanyeol adalah kakak terbaik di dunia. Sehun bahkan akan dengan mudah memilih Chanyeol dibanding ayah atau ibunya, "Karena Chanyeol Hyung memberikan apapun yang aku mau." Older brother Chanyeol & Younger...