She is My Mom

3.3K 359 47
                                    

Flasback to Sehun's audition day

Sehun terlihat sangat gelisah, bahkan beberapa kali harus bolak-balik ke toilet. Apalagi setelah Jongin masuk ke venue utama, anak itu jadi lebih gugup. Chanyeol ingin menenangkan Sehun sebenarnya. Tapi pekerjaan sialan itu benar-benar tidak bisa diabaikan. Ia harus memeriksa beberapa laporan untuk bahan presentasi besok.

"Tidak perlu segugup itu, Sehun-a." Seberapakeraspun Chanyeol berusaha konsentrasi dengan pekerjaannya, tetap tidak akan bisa dengan Sehun yang terus bergerak disampingnya.

"Aku tidak gugup. Tangan dan kakiku saja yang tidak bisa diam."

Chanyeol berdecak mendengarnya. Ia mengusak pelan surai gelap Sehun, "Hanya percaya pada kemampuanmu. Jangan pikirkan apapun yang tidak-tidak."

"Iya Hyung."

Chanyeol baru saja akan kembali berkutat dengan tabletnya saat ponsel di sakunya bergetar.

'Direktur Choi is calling'

"Sehun-a, aku ke toilet sebentar." Tidak mungkin Chanyeol mengangkat panggilan dari rekannya itu di tempat ramai seperti ini.

"Jangan lama-lama Hyung."

"Iya, Adik Kecil."

.

"Iya Hyung, aku akan kembali ke kantor nanti. Terima kasih telah mengatasinya."

Chanyeol mengakhiri panggilannya. Ia menatap jam di layar ponsel yang menunjukkan pukul 14.30. Tidak terasa waktu makan siang sudah lewat. Sepertinya ia harus cari makanan dulu sebelum kembali karena Sehun juga belum makan siang.

"Chanyeol-a?"

"Noona?" Suasana di belakang aula itu sepi, membuat Chanyeol tidak ragu menghampiri wanita yang menyapanya itu, "lama tidak bertemu, Qian Noona."

Wanita itu tersenyum, senyum yang dulu sangat Chanyeol sukai hingga membuatnya jatuh pada perasaan yang disebut 'cinta'.

"Ya. Lama tidak bertemu, Yeol-a."

Perasaan Chanyeol bercampur aduk. Sudah tujuh belas tahun mereka tidak pernah bertemu. Ia tidak pernah menyangka akan kembali bertatap muka seperti ini.

"Kau bersama Sehun?"

Chanyeol mengangguk. Bisa dilihatnya kerinduan yang begitu besar kedua mata itu, "Kau sudah bertemu dengannya." Chanyeol tidak tahu yang ia maksud pertanyaan atau pernyataan. Mengingat cerita Sehun tempo hari membuatnya berdebar.

Apa Victoria akan mengakui semua masa lalu mereka?

"Ya. Dia sangat tampan. Kau merawatnya dengan baik." Setetes air jatuh dari pelupuk mata berhias eyeline itu, tapi cepat-cepat dihapusnya dengan kasar.

Chanyeol mengangguk dengan senyum tipisnya, "Tentu saja, dia putraku."

"Aku senang kalian menjaga dan menyayanginya."

Suasana itu terasa canggun dan sangat tidak nyaman. Entah kemana perginya kemampuan Chanyeol untuk mencairkan suasana. Seluruh kosakata di kepalanya hilang begitu saja. "Apa kau datang untuk mengakui semuanya?" Chanyeol menatap dalam wanita itu. Tapi tidak ada jawaban, "tidakkah kau ingin mengaku? Karena rasanya aku sudah tidak tahan lagi."

"Sebentar lagi, Yeol-a. Sehun kita, dia masih terlalu muda untuk bisa menerimanya."

Chanyeol mengangguk. Masa lalu mereka memang begitu rumit. Chanyeol saja sulit menerimanya, bagaimana dengan Sehun?

Nothing Else Like Heart ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang