Untruthfully Truth

2.9K 377 39
                                    

"Ibumu di sini?" Mira mengerutkan dahi sambil menoleh ke belakang, lalu kesamping kanan dan kirinya untuk menemukan seseorang yang dikenalnya sebagai ibu Sehun.

Sementara dihadapannya, Sehun menatap wanita itu dengan perasaan bercampur aduk. "Noona, kau ibuku." Enah itu pertanyaan atau pernyataan, jantungnya berdegup dengan kencang saat menyuarakan kalimat itu. Tenggorokannya terasa kering meski beberapa saat lalu ia baru saja menghabiskan satu gelas minuman yang dipesannya.

Dalam hatinya ia begitu berharap Mira akan mengatakan 'Aku ibumu'.

"Apa yang kau bicarakan, Sehun-a?"

Sehun menunduk, menyembunyikan matanya yang mulai berkaca-kaca, "Kumohon jangan membohongiku lagi. Aku sudah tahu semuanya." Harapan Sehun mulai menipis. Melihat Mira yang terkejut dan tidak menjawab, membuat hatinya sakit. Sehun merasa tertolak. Kelahirannya memang benar-benar tidak diharapkan siapapun.

"Park Sehun!"

Sehun tersentak di tempatnya, "Chanyeol Hyung?" dari pintu masuk café, Chanyeol berjalan mendekat bersama Baekhyun di belakangnya. Wajah tampan itu diselimuti kekhawatiran yang begitu kentara, "kita pulang sekarang," ucapnya kasar.

Sikap Chanyeol yang seperti ini pernah Sehun rasakan saat Chanyeol melihatnya di taman bersama Mira dulu.

"Tidak." Sehun menghindari tangan Chanyeol yang akan menariknya. Tatapannya masih tertuju pada Mira yan kebingungan. Ingatlah jika Sehun masih belum mau bertemu dengan Chanyeol.

"Sehun-a, Hyung mohon."

Perlahan kepala Sehun mendongak, menatap Chanyeol yang terlihat putus asa. Ia tersenyum tipis, menatap laki-laki yang selama ini ia anggap kakak itu dengan sinis, "Masih pantaskah kau kupanggil Hyung?" dengan penekanan di kata terakhirnya, Sehun tidak mampu lagi menahan air mata yang terus mendesak keluar.

Chanyeol terdiam. Begitu juga Mira dan Baekhyun yang masih berdiri di samping Chanyeol. Mereka menatap terkejut sekaligus iba padanya. Tatapan yang sangat Sehun benci karena yang saat ini Sehun butuhkan hanyalah pengakuan.

"Eomma-"

"Wanita ini bukan ibumu, Sehun!"

Mendengar bentakan Chanyeol, Sehun kembali mendongak. Ia mencoba mencari kebohongan di mata Chanyeol, tapi tidak ada. Jika Mira bukan ibunya, lalu siapa? Pertanyaan itu ingin keluar dari otaknya, tapi tidak bisa. Tidak lagi. Sehun tidak kuat lagi berada di tempat itu.

Tanpa mengatakan apapun, Sehun berlari pergi meninggalkan ketiga orang dewasa yang hanya bisa terus menyakiti hatinya.

.

.

"Kenapa aku di sini?"

Entah berapa lama, berapa jauh Sehun telah berjalan hingga dirinya berada di depan pagar tinggi rumah yang menjadi saksi bisu kehidupannya selama tujuhbelas tahun itu. Sehun hanya berjalan tanpa arah sejak keluar dari café. Sama sekali tidak memiliki niat untuk pulang ke rumah.

"Sehun-a."

Sehun melihat Jin Ah dengan pakaian berkebunnya di balik pagar.

"Kenapa tidak masuk?" wanita itu menghampiri Sehun yang tetap berdiri mematung, "Sehun-a, ada apa denganmu? Kau terlihat kacau, Sayang. Apa ada masalah?"

Lidah Sehun terasa kelu hanya untuk mengucapkan panggilan yang biasa ia gunakan untuk wanita itu. Kenapa begitu sulit mengatakannya? Eomma, aku tidak baik-baik saja. Hatiku rasanya sakit sekali.

"Kau membuat Eomma khawatir." Jin Ah membawa tubuh Sehun yang sama tinggi dengannya kedalam pelukan, "ada apa denganmu?"

Air mata Sehun kembali mengalir, bahkan kini disertai isakan memilukan yang keluar begitu saja, "Eomma." Tangannya mencengeram erat pakaian di punggung Jin Ah, menumpukan seluruh emosinya di sana. Pelukan yang dulu sangat hangat itu terasa dingin. Tapi yang Sehun butuhkan saat ini hanya pelukan.

Nothing Else Like Heart ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang