Epilog

3.5K 356 51
                                    

Sebelumnya Chanyeol kira jika Sehun adalah anak paling manja di dunia ini. Tapi anggapan itu jelas salah dengan hadirnya Sehun kedua yang jauh lebih manja. Sepertinya, Chanyeol memang telah ditakdirkan untuk memiliki anak-anak yang manja. Atau memang Chanyeol yang terlalu memanjakan anak-anaknya?

"Jaemin tidak mau memakai itu, Appa."

Chanyeol memijit pelipisnya yang berdenyut nyeri. Sudah satu jam ia memilihkan pakaian untuk Jaemin, dan anak berusia tiga tahun itu tetap saja merengek tidak mau.

"Jaemin mau baju yang dibelikan Sehun Hyung."

"Tapi kau baru memakainya kemarin dan sekarang bajunya masih basah." Chanyeol menghampiri Jaemin yang duduk di atas ranjang dengan pakaian terakhir yang ia ambil dari lemari. Anak itu masih mengenakan bathrobenya yang semula basah kini menjadi kering, "kau bisa sakit jika tidak segera pakai baju."

"Chanyeol-a, kenapa lama sekali? Kita bisa terlambat!"

Chanyeol mendengus. Belum selesai satu urusan, kini hadir urusan lain, "Sebentar, Eomma. Jaemin belum mau memakai bajunya."

"Astaga, Jaemin-a. Kenapa belum memakai bajumu? Kau bisa masuk angin, Sayang." Jin Ah duduk disamping Jaemin yang kini mengerucutkan bibirnya, "mau Halmeoni pilihkan bajunya?"

"Tapi Jaemin mau baju yang dibelikan Sehun Hyung." Anak itu terus saja merengek bahkan hampir menangis.

"Jika Jaemin tidak memakai baju sekarang, kita akan terlambat melihat Sehun Hyung."

"Oh iya! Kita akan bertemu Sehun Hyung hari ini."

Satu-satunya 'pawang' Jaemin memanglah hanya Sehun. Lihatlah anak itu yang kini sibuk memilih baju yang berserakan di atas ranjang bahkan sampai lantai, "Jaemin mau pakai baju ini."

Chanyeol menganga tidak percaya melihat baju pilihan Jaemin. Kaus berwarna biru dengan gambar Mickey Mouse ditengahnya. Itu adalah baju yang pertama kali Chanyeol pilihkan!

.

.

"Appa! Sehun Hyung ada di dalam?"

Chanyeol tersenyum melihat Jaemin yang melonjak senang dalam gendongannya.

"Ayo kita masuk! Aku tidak sabar melihat cucuku."

"Ayo, Appa!"

"Iya, Sayang." Chanyeol berjalan mengikuti kedua orangtuanya yang sudah lebih dulu pergi.

Olympic Hall. Suasana di sana sudah sangat ramai saat Chanyeol sampai. Kerumunan-kerumunan yang hampir seluruhnya terdiri dari gadis-gadis remaja itu membuat senyum Chanyeol semakin lebar. Bukan karena Chanyeol tertarik dengan mereka tentu saja, tapi berbagai poster, banner dan merchandise lainnya yang mereka bawa.

Ada wajah dan nama putra sulungnya disana.

Musim panas yang terik di bulan Juni tidak menyurutkan semangat mereka untuk menyaksikan showcase debut grup baru asuhan U-Know Entertainment, Ouranós.

Masih sangat jelas diingatannya bagaimana wajah bahagia Sehun yang memberitahukan perihal dirinya yang masuk line up debut dengan lima trainee lain tahun lalu. Sejak saat itu, Sehun tinggal di dorm dan hanya sesekali pulang ke rumah. Terkadang, membuat Chanyeol khawatir dengan anak itu yang terlalu bekerja keras.

"Chanyeol-a!"

Suara Baekhyun bersambut dari dalam venue bertepatan dengan Chanyeol yang memberikan tiket VIPnya ke penjaga.

"Selamat sore, Eommonim, Abeonim. Jaemin-a, annyeong!"

"Sudah lama kau tidak berkunjung, Baekhyun-a."

Nothing Else Like Heart ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang