Not Okay

3.3K 379 35
                                    

Semua kembali seperti semula, seolah tidak pernah terjadi apapun. Sehun sibuk dengan sekolah dan pelatihannya, ditambah proyeknya sebagai model video musik EXO, ketiga hal itu tahunya cukup menguras waktunya hingga tidak lagi memikirkan yang lain.

Chanyeol kembali menjadi Chanyeol yang sebelumnya. Seorang yang hangat dan penuh kasih sayang. Sikapnya banyak berubah pada Jaemin. Bahkan laki-laki itu tidak pernah lagi lembur di kantor agar bisa menghabiskan banyak waktu bersama putranya itu.

Haejin dan Jin Ah, mereka pun bersikap seperti biasa.

Intinya, tidak pernah ada lagi yang membahas tentang kebohongan itu. Semua kembali, hidup dalam kebohongan.

Tapi, bagaimanapun juga kebohongan tetaplah kebohongan. Tidak ada yang membenarkan kebohongan meski dengan alasan baik sekalipun. Tidak ada kebohongan yang dibenarkan, tidak ada kebohongan yang membawa kebahagiaan.

Jongin telah mengenal Sehun sejak pertama kali mengenyam bangku sekolah. Di taman kanak-kanak lebih tepatnya. Jongin sangat ingat dulu pertama kali melihat Sehun sangat manja pada Chanyeol. Bahkan anak itu menangis di hari petama sekolah karena tidak mau ditinggal.

Jongin sering mengejek Sehun, tapi anak itu tidak pernah ambil pusing.

Tanpa sengaja mereka bertemu lagi di sekolah dasar, bukan kelas yang sama. Mereka saling mengenal, tapi tidak pernah saling menyapa hingga di kelas 3, Sehun menjadi anggota baru di klub menari yang Jongin ikuti.

Entah bagaimana, mungkin karena hobi yang sama, mereka menjadi dekat.

Hampir sepuluh tahun, waktu yang lebih dari cukup bagi Jongin untuk mengenal Sehun. Jongin sangat mengerti, bagaimana Chanyeol dan orangtuanya sangat berarti untuk Sehun. Sehun sering bercerita tentang keluarganya, cerita yang bisa membuat siapapun iri.

Jongin mensyukuri keluarga yang ia miliki, meski ia akui keluarga Sehun itu bisa dikatakan sempurna. Oleh siapapun pasti tidak pernah terpikirkan tentang masa lalu menyakitkan dibaliknya.

Pertama kali Jongin mendengarnya dari pertengkaran Victoria dan Mira di lorong agensi dekat toilet. Jongin merasa bimbang. Haruskah ia memberitahu Sehun atau tidak? lalu ia memutuskan untuk diam. Ia memang sahabat Sehun, tapi bukan berarti ia bisa ikut campur dengan urusan keluarganya. Pikirnya saat itu, keluarga Sehun pasti memiliki alasan.

Sebagai sahabat, yang bisa Jongin lakukan hanyalah selalu ada di samping Sehun. Jongin berusaha selalu ada, kapanpun Sehun membutuhkannya.

"Kau tidak bisa membohongiku, Park Sehun. Katakan jika kau tidak baik-baik saja."

Jongin menatap sedih Sehun yang menundukkan kepala, menyembunyikan wajahnya di kedua kakinya yang terlipat. Nafasnya masih terengah usai latihan berjam-jam tanpa henti. Anak itu memaksa berlatih meski bibirnya sudah pucat karena kelelahan.

"Sok tahu sekali kau." Sehun bangkit ke ujung ruangan untuk mengambil minumannya, lalu menenggaknya dengan rakus.

Sehun berubah. Apa seseorang yang dibohongi akan menjadi pembohong juga? Sehun tidak baik-baik saja, tapi selalu mengatakan baik-baik saja, "Kau tahu, gerakanmu tadi banyak yang salah."

"Ya ya aku tahu kau si sempurna."

"Park Sehun!"

"Apa Jongin? Aku tahu gerakanku tidak sebagus dirimu. Aku akan terus latihan. Tenang saja aku tidak akan mengacaukan penampilan kita di penilaian mingguan nanti."

Jongin menghela nafas pelan. Ia merasa bersalah telah membentak Sehun tadi. Tidak dipungkiri jika ia juga merasa lelah. Sekolah dan jadwal latihan yang padat ditambah kekhawatirannya pada Sehun.

Nothing Else Like Heart ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang