VOTE, VOTE, VOTE!!
*****
"Jadi lo mau cerita gak, nih?"
Sarra mendesah lega setelah meneguk botol air mineral hingga hampir menghabiskan isinya. Ia baru saja menyantap satu porsi ramen level tertinggi. Mangkuk di hadapannya kosong—tandas dengan kuah yang ia lahap hingga tetes terakhir. Bian yang melihat belasan kertas tisu tergeletak di hadapannya hanya mampu meringis tak percaya. Wajahnya makin tambah tak terkendali saat Sarra kembali mengambil selembar tisu baru lalu menarik ingusnya dengan tak tahu malu tepat di hadapan Bian.
"Astaga, Sarra!"
"Kenapa?"
Bian mendelik tak percaya akan tampang tak berdosanya yang baru saja ditampilkan. "Lo jorok bener!"
"Bodo!"
Tampang masam Bian makin tak terkendali seraya ia yang mencoba menjauhkan diri agar tak terkontaminasi sedikitpun dari sampah yang Sarra hasilkan. "Gue kira cewek bar-bar yang pernah gue kenal selama ini cuma Dhena, tahunya lo juga gak ada bedanya. Pantes kalian akur."
"Lo belum tahu gue aja," ucap Sarra santai setelah merasa rasa pedas di mulutnya mulai reda.
"Gak ada jaim-jaimnya lo di depan cowok."
"Ya lo kan juga bukan cowok di mata gue, Bi."
Deg!
Bian terhenyak untuk sesaat. Kalimat candaan yang dilontarkan asal itu mau tak mau membuat Bian menyadari kembali bahwa tak pernah ada namanya di hati Sarra sedikitpun. Miris. Cowok itu tersenyum sekilas sebelum memberengut. "Gue balik, nih."
"Idih, ambekan!"
"Bodo!"
Sarra mengelap sudut bibirnya dengan tisu sebelum bicara, "Bi?"
"Hm?"
"Gue mau nanya."
"Nanya apaan?"
"Lo mesti jawab jujur, ya?" tegas Sarra yang langsung diangguki Bian. "Kalau lo di posisi gak pegang hp, terus lo masih sempet bukan ig buat balesin komen cewek lain, padahal cewek lo lagi nunggu kabar dari lo sampe lumutan gimana?"
"Berat, nih."
"Berat apaan? Ya lo tinggal jawab aja."
"Masalahnya cewek aja gue gak ada, Sar. Apalagi cewek lain," celetuk Bian hingga membuat Sarra mendengus.
"Gue bilang 'misalnya'. Jawab aja kenapa, sih?"
"Jujur, nih?"
Sarra mengangguk mantap.
"Lo bukan prioritasnya, Sar."
Deg!
"Maaf gue frontal, tapi... gue yakin ini ada hubungannya sama Gian, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
S I N G G A H
Teen FictionSarra membenci pertemuan. Menurutnya, pertemuan hanya akan berujung pada luka perpisahan. Lalu bagaimana dengan pertemuannya bersama Gian? Cowok famous yang mulai menjalin kedekatan secara tak terduga dengannya. Haruskah pertemuannya berakhir dengan...