Namjoon pulang malam itu, meninggalkan Yoongi di apartemennya seorang diri. Bisa saja sipucat itu membobol system keamanan pintu apartemennya tapi dia tidak peduli. Toh Yoongi sudah mengatakan bahwa dia akan memberi kesempatan pada Namjoon dalam waktu seminggu. Setidaknya itu bisa membuat Namjoon sedikit lega.
Calon Alpha itu keluar dari mobil Maseratinya ketika melihat sang appa yang berdiri didepan pintu rumah mereka seperti sedang menunggu seseorang. Sudah empat hari dia pergi dan tidak mengabari apapun pada orang rumah, itu jelas membuat mereka khawatir.
"Kim Namjoon"panggilnya dengan suara dalam lalu menghadap kearah sang anak, "masuklah, bersihkan dirimu lalu ke kantor appa" ujarnya lagi lalu masuk kedalam sebuah ruangan miliknya sendiri sambil membawa amplop coklat yang entah apa isinya, Namjoon sedikit ragu ketika melihat amplop itu
Namjoon menurut, ia ke kamarnya untuk membersihkan diri lalu keluar lagi hanya untuk keruangan sang kepala keluarga. Taehyung menghentikannya sebelum dia masuk, memasang wajah sendu lalu mengatakan bahwa dia akan mendukung semua keputusan Namjoon. Ah adik yang baik dan Namjoon selalu menyayanginya. Memang hanya Taehyung yang mengerti bagaimana perasaannya, bahkan saat Seokjin tidak tahu sekalipun. Taehyung selalu menjadi orang pertama yang memikirkan keluarganya.
"darimana saja kau? tiga hari tidak pulang tanpa kabar apapun. Kau seorang calon Alpha pack Namjoon. Kau harus memperhatikan rakyatmu" sapaan pertama yang membuat Namjoon sedikit jengah
sungguh, bukan inginnya menjadi seorang Alpha pack. dia jauh lebih suka berada diantara puluhan manusia, bermain bersama mereka dan melakukan pekerjaan lain selain memimpi pack manusia-manusia serigala. dia ingin bebas, yang segala sesuatu bisa ia kerjakan dengan mandiri bukan malah terjebak ditengah hutan dengan legenda dan tetek bengeknya. walaupun ia juga masih sering mencari tahu tentang legenda dirinya. tapi sungguh, appanya adalah orang yang terlalu terobsesi menjadikan keturunannya seorang Alpha.
"ada sedikit pekerjaan"balas Namjoon singkat, biasanya dengan begitu appanya akan luluh dan menyuruhnya beristirahat
"kau pikir appa tidak tahu?"ujar Jongin sambil melempar kertas dihadapan anaknya, terpajang semua hasil jepretan entah siapa yang menunjukkan Namjoon mengamati Min Yoongi hingga insiden penarikan pemuda itu ke mobilnya, "siapa dia? Katakan"
oh tuhan, Namjoon lupa jika appanya ini memiliki lebih dari ribuan mata-mata yang tersebar di luar sana. bagaimana bisa dia bahkan mendapatkan foto dirinya dengan Min Yoongi.
"dia...dia...dia...."
"seorang vampire? Kau bermain dengan seorang vampire? Appa menyuruhmu untuk mencari mate bukan malah bermain dengan seorang vampire seperti itu. bangsa kita...adalah musuh besar bangsa vampire begitupula sebaliknya. Apa kau mengerti?"Tanya sang Alpha lagi yang dibalas anggukan oleh sang anak, "lalu kenapa kau malah bermain dengannya?"
Namjoon masih diam, mencari alasan-alasan yang mungkin bisa diterima sang appa.
"appa akan mentolerir jika kamu mengatakan bahwa kamu akan memanfaatkannya untuk menghancurkan makhluk rendahan seperti mereka"
Namjoon tidak tahu, sejak kapan mendengar vampire adalah makhluk rendahan adalah sesuatu yang menyakiti hatinya. ia memejamkan matanya sejenak, tidak terima dengan apa yang diucapkan sang appa pada matenya.
"dia mateku, appa. Dialah orang yang aku cari selama ini, mateku, Luna bagi pack ini jadi aku berhak untuk bermain dengannya. mengenalnya dan....."balas Namjoon
"matemu? Sampai matipun aku tidak akan pernah merestuimu dengannya. Dia adalah seorang vampire, bagaimana mungkin dia menjadi mate seorang werewolf. Apa kau bermimpi? Kau ingin mengarang cerita lucu? Jangan bercanda Namjoon. Tidak ada garis takdir yang menuliskan seorang werewolf akan memiliki mate seorang vampire. Jangan membuat kebohongan yang bisa dengan mudah diucapkan. Apa dia mengancammu? Apa dia ingin kedudukanmu sebagai seorang Alpha pack? dia hanya ingin menghancurkanmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALPHA MATE (KNJ.MYG)
Fantasyketika tanda ditubuhmu menghitam dan tidak ada detakan didalamnya, maka itu artinya matemu sudah mati lalu haruskah ia menikah dengan manusia seperti kata ibunya? lalu bagaimana jika akhirnya matemu masih hidup dan malah seseorang yang menjadi musuh...