Yoongi menghempaskan tubuhnya keatas tempat tidurnya dengan tangan terlentang. Ia tatap langit kamar dalam diam. Dia masih mengingatnya, paras itu, wajah itu, sorot mata, hidung mancung, bilah bibir yang tebal, postur tubuhnya juga bagaimana sosok itu mengucapkan kalimat manis padanya. Ia masih mengingat dengan jelas kenangan itu. bukannya tidak ingin menghapusnya tapi ia bahkan tidak tahu mengapa ingatan itu masih melekat padanya. Dan sorot itu, ia kembali menemukannya pada pemuda yang baru saja ditemuinya.
Dengan gerakan pasti, ia ambil ponsel didekatnya. Menekan angka satu, panggilan darurat untuk eommanya. Menunggu hingga seseorang diseberang sana mengangkat panggilannya. Tangannya masih bergetar, bahkan mereka bertemu sudah sejam yang lalu tapi getaran itu masih ada. Ia masih merasakan ketakutan yang tidak pernah ia rasakan lagi setelah menjadi seorang vampire seperti ini.
"Gi-ya, ada apa sayang?"sapa seseorang diseberang sana
"eomma...kapan pulang?"
"entah, eomma sedang mengembangkan obat baru. Ada apa?"
"eomma....aku....menemukannya"
"menemukan apa?"Tanya orang itu dengan nada bingung
"orang itu, aku menemukannya"
"Yoongi. Diam dikamarmu. Eomma akan pulang sebentar lagi. Dengar eomma, diam dikamarmu dan jangan kemanapun. Jungkook dan Jimin ada dirumah?"
"a-aniya, mereka....pergi sepertinya"
"kalau begitu diam disitu. Jangan melakukan apapun. Dengar eomma anak manis, jangan melakukan apapun. Eomma akan datang"
Setelah panggilan terputus, Yoongi masih diam ditempatnya. Tidak beranjak sedikitpun seperti yang disuruh sang ibu. ia pejamkan matanya, menikmati setidaknya tidur barang sejenak hingga sang ibu datang menemuinya. Ia tidak habis pikir, selama ribuan tahun dia menunggu, pergi dari satu Negara ke Negara lain, dari satu kota ke kota lain, dari pulau ke pulau lainnya tapi kenapa mereka harus bertemu disini. Di Korea, tempat dimana dia dilahirkan, dimana dia menemukannya untuk pertama kali dan tempat dimana dia membenci sosok itu. kenapa harus Korea? Apa memang takdirnya untuk lahir dan berakhir ditempat ini?
Pintu kamar terbuka dengan begitu keras, disusul dengan angin berhembus disekitarnya. Yoongi yakin itu Kyungsoo, orang yang selalu menjadi tempatnya mencurahkan segalanya. Orang yang tahu masa lalunya juga mengenai ramalan aneh itu. pemuda itu membuka mata dan tersenyum, benar dugaannya, Kyungsoo selalu mengutamakannya dalam hal apapun walau ia selalu mengucapkan kalimat sarkas sekalipun.
"bagaimana?"Tanya Kyungsoo
"dia masih sama. Orang yang sama. Wajah yang sama. Postur yang sama dan kedudukan yang sama. Aku tidak tahu bagaimana takdir benar-benar mempermainkan kita" balas Yoongi sambil beranjak duduk
Kyungsoo menjitak kepala Yoongi dengan geram, "dia reinkarnasinya, jelas sama. Yang lainnya. Kau bisa membaca pikirannya?"
Yoongi menggeleng
"dia tahu bahwa kau matenya? Orang yang ditakdirkan untuk menjadi dilemanya?"
Yoongi menggeleng, "aku tidak tahu. Apa itu artinya waktuku sudah dekat eomma?"
"kalau kau pergi, kau mati. Maka eomma akan menyerahkan diri pada Lilith. Eomma akan ikut mati bersamamu" jawab Kyungsoo dengan nada tegas
"aku akan melakukannya. Ini takdirku. Aku akan menghadapinya, eomma"
Yoongi tersenyum lalu memeluk erat tubuh sang ibu. seorang pemuda yang usianya tidak ia ketahui itu adalah eommanya. Orang yang menciptakannya juga orang yang selama ini melindunginya dari apapun. Yoongi menyayanginya. Lebih dari apapun, Yoongi menyayanginya. Jika memang tahun ini, tahun depan atau kapanpun itu ia akan mati, setidaknya biarkan dia membahagiakan Kyungsoo barang sekali. Ia tidak akan menyia-nyiakannya. Bukankah memang itu takdirnya, menemukan sang mate dan mati ditangan pemuda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALPHA MATE (KNJ.MYG)
Fantasiaketika tanda ditubuhmu menghitam dan tidak ada detakan didalamnya, maka itu artinya matemu sudah mati lalu haruskah ia menikah dengan manusia seperti kata ibunya? lalu bagaimana jika akhirnya matemu masih hidup dan malah seseorang yang menjadi musuh...