How the Legend Actually Happened?

1.4K 183 13
                                    

Taehyung memainkan ponselnya, berkirim pesan dengan seseorang yang berisi gombalan laki-laki itu. bohong jika Taehyung tidak berdebar membacanya. Bohong jika dia tidak senang mendapatkan perhatian berlebih dari laki-laki itu. bohong, semua yang ia lakukan begitu banyak kebohongan hingga rasanya ia hampir mati. Kenapa dia harus berbohong hanya untuk menolak sang mate yang jelas-jelas ia cintai? Apa yang sebenarnya ia tutupi hingga tidak ingin semua orang tahu mengenai matenya sendiri?

Hoseok, yang Taehyung kenal saat ia hendak masuk ke tingkat tiga sekolah menengah pertama. Pemuda baik hati itu mengobati luka Taehyung yang sedang merana akibat perlakuan kedua orang tuanya yang menginginkannya masuk ke sekolah elit seperti kedua kakaknya. Hoseok, pemuda itu malah menghiburnya dengan menari. Dan siapa sangka akibat hiburan bagi Taehyung itulah pemuda itu malah masuk ke sebuah agensi artis papan atas sebagai seorang guru dan mendapatkan beasiswa untuk kuliahnya dimasa depan. Yah, laki-laki itu bahkan sampai sekarang menemani Taehyung kemanapun.

"Tae...."panggil Namjoon diambang pintu

"oh hyung, ada apa?"Tanya Taehyung

"boleh masuk?"Tanya Namjoon yang diangguki oleh Taehyung

Namjoon masuk kedalam lalu menutup pintu dan menguncinya. Setelahnya, ia rebahkan tubuhnya pada ranjang king size milik sang adik. Tidak peduli dengan protesan yang adiknya layangkan karena dia mengganggu ketentramannya diatas kasur. Ia pejamkan mata dan menutupnya dengan lengan kanannya.

"hyung, ada masalah? Apa eomma dan appa menyuruhmu untuk blind date lagi?'

Namjoon menggeleng lalu masuk kedalam selimut, memeluk erat tubuh sang adik hingga kepalanya berada pada dada pemuda manis itu. Taehyung adalah tempat dimana Namjoon bisa dengan leluasan mencurahkan semua isi hatinya. Dia tidak memandang Namjoon sebagai penerus ayahnya. Tidak seperti Seokjin yang selalu menyuruhnya untuk menjaga sikap, Taehyung malah mengomentari segala hal dari sisinya. Namjoon jauh lebih nyaman bercerita dengan Taehyung dibandingkan siapapun. Walau kadang, hanya pelukan yang ia butuhkan bukan bercerita dan mendapatkan solusi.

"hey, ada apa hyung?"Tanya Taehyung ketika melihat sang kakak yang diam tanpa mengucapkan apapun lagi

"aku hanya lelah Tae, lelah dengan hidup ini" Taehyung diam, menunggu sang kakak untuk melanjutkan ceritanya, "kenapa kita harus menemukan mate jika pada akhirnya kita harus dijauhkan? Kenapa kita memiliki pasangan jika pada akhirnya kita tidak akan pernah bisa bersatu? Orang tua yang menentang? Oh, cerita klasik darimana itu?"

sebenarnya Taehyung tahu kebenaran itu. bukan orang tua yang menentang tapi kakaknya ini sedang dalam dilemanya. andai dia mengambil jalan salah satunya saja, maka semuanya tidak akan serunyam ini.

"tapi Romie dan Julie juga masuk dalam cerita aneh yang kau sebutkan hyung"

"tapi mereka tidak seperti kita yang memiliki takdir tertulis Tae. lihat, kita bahkan memiliki tanda" ujar Namjoon sambil menyingkap lengannya hingga memperlihatkan tanda heartbeat dilengannya

"warna tandamu merah hyung. dia hidup? bagaimana bisa?" tanya Taehyung sambil meraih tangan sang kakak untuk ia lihat lebih jelas tandanya

Namjoon menariknya menjauh, "mateku seseorang yang tidak perlu kau tahu. dia bahkan tidak layak untuk ku jadikan mate. aku sebenarnya tidak menginginkannya tapi mau bagaimana lagi, aku bahkan sudah memikirkannya jauh sebelum dia datang. aku.... entahlah, aku merasa bahwa aku tidak menginginkannya tapi jauh dilubuk hatiku, bahkan RM juga menginginkannya"

"baiklah, hyungku memang yang terbaik. Jangan menyerah, karena aku juga tidak akan menyerah mendapatkannya"

"siapa?"

ALPHA MATE (KNJ.MYG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang