Jika Jimin lebih menyukai pantai dengan banyak orang, maka Min Yoongi adalah kebalikannya. Min Yoongi lebih suka sendirian. Min Yoongi lebih suka suasana yang damai. Maka disinilah dia. Di pinggiran pantai yang tidak pernah didatangi orang-orang karena letaknya yang dekat sekali dengan hutan bahkan menjurus ke hutan. Duduk disalah satu batu yang sudah ditumbuhi pohon-pohon sambil menatap air laut yang berkejaran. Min Yoongi memiliki definisi keindahan dalam kegiatan laut itu.
GRRR...
Yoongi menoleh saat mendengar suara auman itu lalu kembali menoleh ke laut. Seekor serigala berwarna ash grey dengan mata biru berdiri disana. Tepat dibelakangnya. Sungguh, Yoongi tidak minat untuk menantang siapapun, dia tidak pernah ingin ada pertumpahan darah antara dirinya dengan siapapun yang sekarang dalam bentuk wolf itu. dia hanya hidup damai, lagipula, mau bagaimanapun juga Yoongi pernah berada diposisi itu. ingat, dia seorang Luna dimasa lalu. Dan dia pernah merasakan bagaimana menjadi wolf.
"pergilah, aku tidak ingin berkelahi atau membunuh kawananmu yang lain. Aku sedang ingin sendiri sekarang dan jangan ganggu aku. Aku ingin menikmati waktuku" lirih Yoongi
"aku tidak ingin mengganggumu. Aku juga ingin melihat pemandangan laut disini. Mungkin saja kita bisa menjadi teman" ujar wolf itu lalu merebahkan tubuhnya didekat Yoongi
Bosan dengan lautan didepannya, Yoongi memilih untuk menoleh kearah kiri dimana sang wolf tadi masih diam ditempatnya. Seperti kucing yang sedang bersantai sambil melihat pemandangan. Yoongi jadi rindu dirinya yang dulu. Dia juga pemilik dari seekor wolf bernama Suga, wolf putih dengan mata grey seperti mata aslinya. Ah...sudah lama dia tidak melakukan mindlink dengan Suga karena perubahannya. Dia rindu Suga, rindu omelan tak bermutu dan omelan sadisnya. Tanpa sadar, tangan Yoongi sudah berlari ke bulu halus wolf itu.
"bolehkah aku memegangnya? Aku merindukan seseorang" ujar Yoongi dan setitik air mata jatuh dipipinya
"silahkan. Kau bisa melakukan apapun pada tubuhku karena aku yakin kamu bukanlah orang yang jahat. Lagipula, tubuhku adalah tubuhmu juga jadi jangan sungkan untuk memintanya. Panggil saja aku RM. Itu namaku" jawab sang wolf lalu kembali memandang kearah lautan didepannya
Yoongi awalnya hanya membelai bulu halus RM, lalu kemudian mengusaknya dengan senyuman terkembang dan entah sejak kapan Yoongi jadi melesakkan wajahnya ketumpukan bulu abu-abu itu. puas dengan mencium wangi wolf yang menenangkan bak sungai mengalir itu, Yoongi berganti kegiatan menjadi memeluk tubuh RM. Ada perasaan nyaman dalam diri Yoongi untuk melakukan itu. kenapa bahkan dalam sosok lainpun, dia masih merasakan kenyamanan yang selalu ditawarkan Namjoon padanya.
"hangat, sangat hangat seperti pelukan....Namjoon" lirih Yoongi sambil tersenyum, terlalu lirih diakhir kalimat agar wolf itu tidak mendengarnya.
"kau merindukannya? Orang bernama Namjoon itu" Tanya sang wolf sambil menoleh kearah kanan, dimana Yoongi berada
"yah, aku merindukannya. Aku tidak tahu disana dia sedang apa atau melakukan apa tapi aku memang merindukannya. Sangat. Aku ingin memeluknya diatas ranjang, berbagi camilan dan kehangatan dibawah selimut yang sama, memeluk satu sama lain dibawah lampu temaram dan tidur akibat pengakuan-pengakuan kecil secara bergilir lalu terbangun dipagi cerah dengan senyumannya. Apakah aku naïf?"
"apa kau berusaha membuatku menyerah atau kau ingin aku melihatmu?"Tanya wolf itu sambil menoleh kearah Yoongi yang membuat Yoongi menegakkan tubuhnya dan menatapnya bingung, "kapanpun aku datang padamu, semua terasa ringan jadi bagaimana aku bisa tidak melihatmu? Jadi jika kamu tidak mau datang padaku, jangan memberiku harapan. Itu adalah bentuk lain dari penyiksaan"
"aku tidak memberimu harapan. Aku hanya mengatakan kejujuranku. Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku begitu merindukan sosok itu dalam wujud manusianya dan kau...kenapa kau menggunakan wujud wolfmu untuk bertemu denganku? Apa kau malu datang dengan wujud manusiamu? Menyedihkan" sarkasnya
KAMU SEDANG MEMBACA
ALPHA MATE (KNJ.MYG)
Fantasyketika tanda ditubuhmu menghitam dan tidak ada detakan didalamnya, maka itu artinya matemu sudah mati lalu haruskah ia menikah dengan manusia seperti kata ibunya? lalu bagaimana jika akhirnya matemu masih hidup dan malah seseorang yang menjadi musuh...