Libur panjang hari raya berakhir hari besok. Jovan terlihat tengah Asyik melamun di kamarnya dengan gitar dalam pangkuan. Ia memainkan gitar yang dipegangnya secara asal. Sudah hampir dua minggu lebih cowok itu merasa benar-benar bosan hanya mengurung diri di dalam rumah. Padahal biasanya hari libur adalah hari paling ditunggu cowok itu. Tapi, berbeda dengan libur lebaran kali ini. Jovan justru merasa tak sabar lagi untuk berangkat ke sekolah dan bertemu gadis itu. Ya, Liburan kali ini adalah liburan terberat sepanjang hidupnya. Bagaimana tidak? Jika isi pikirannya hanya dipenuhi pertanyaan tentang Aisyah dan isi kepala gadis itu setiap hari.
Mungkin jika sebelum pergi Aisyah memberitahunya, ia tak gundah seperti ini. Masalahnya kejadian malam itulah yang membuat Jovan tak berhenti menerka-nerka bagaimana perasaan Aisyah. Cowok itu lantas mengembuskan napas berat ketika ingatannya kembali pada malam kejutan ulang tahun Kayla.
Jovan beserta semua orang yang terlibat pada acara kejutan itu tengah bersiap-siap. Empat remaja tersebut bersama Arsyad dan Hana bersembunyi. Semua lampu tak lupa dipadamkan terlebih dulu. Samar-samar terdengar suara mobil berhenti di luar rumah.
"Bunda sama Papa datang, ayo siap-siap," ucap Shanum dengan suara pelan.
Jovan mengangguk dikuti yang lain.
"Bantu aku nyaliin lilin, Ai," ucap Jovan pada Aisyah yang berdiri di belakangnya. Gadis itu lantas mengambil korek api dan menyalakan lilin ulang tahun di tangan Jovan.
Suara langkah kaki semakin mendekat disusul ucapan salam Kayla dan Adit.
"Loh kok lampu semua padam? Apa nggak ada orang?" tanya Kayla samar-samar. Shanum mulai berhitung di tempatnya. Lalu nyanyian selamat ulang tahun itu terdengar bersahutan. Membuat Kayla telonjak kaget sekaligus bahagia.
"Selamat ulang tahun Bunda!" seru Shanum dan Jovan bersamaan setelah nyanyian selesai.
"Selamat ulang tahun, Tante!" sambung Alan dan Ciko tak kalah heboh.
Senyum Kayla semakin lebar. Hingga wanita itu tak sanggup menahan rasa harunya dan menangis bahagia.
"Selamat ulang tahun menantu Umi. Barakallah fi umrik, Nak," ucap Hana tulus.
Kayla tersenyum lalu menyalami dan memeluk mertuanya.
"Makasih, Umi, Abi, karena sudah repot-repot bantuin Jovan sama Shanum. Makasih juga buat kalian Ciko, Alan," ucap Kayla tulus.
Hana dan Arsyad hanya mengangguk mendengar ucapan terima kasih Kayla begitupun Ciko dan Alan. Wanita itu belum menyadari jika di belakang punggung Ciko ada Aisyah yang memilih bersembunyi karena terlalu takut. Kayla lalu mengalihkan perhatian pada dua anaknya.
"Kalian manis sekali. Bunda pikir kalian semua lupa hari ini," ucap Kayla haru. Kayla menatap wajah anak dan suaminya bergantian seolah mengucapkan banyak terima kasih untuk kejutan sederhana itu.
"Mana mungkin kami lupa ulang tahun kamu, Sayang."
"Jadi kalian sekongkol ngerjain Bunda?" tanya Kayla dengan raut pura-pura marah pada dua anaknya. Jovan dan Shanum hanya meringis.
"Sorry, Nda. Ini ide Papa," ucap Jovan yang dihadiahi delikan Adit.
Otomatis Kayla mengalihkan tatapannya pada Adit dengan raut kesal yang dibuat-buat.
"Kamu ya, udah tua masih aja jahil banget," ucap Kayla mencubit pinggang Adit berkali-kali hingga laki-laki itu mengaduh kesakitan.
"Maaf, Sayang, maaf," mohon Adit.
Semua orang tertawa melihat kejadian itu. Kecuali Aisyah yang hanya menyunggingkan senyum samar. Dalam hatinya ia merasa iri, sebab keluarganya dulu tak sehangat keluarga Jovan. Dalam hatinya diam-diam ia begitu merindukan orang tuanya. Meski begitu ia bahagia bisa melihat senyum Jovan. Ia bahagia diberi kesempatan mengenal keluarga cowok itu dan melihat dari dekat betapa indahnya sebuah keluarga sakinah seperti ini. Ia pun ingin kelak hidupnya bisa seberuntung Kayla. Memiliki suami yang begitu mencintainya, terlihat dari cara Adit memperlakukan Kayla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tasbih Ketulusan Aisyah: Repost (Complet)
SpiritualSeri ke 3 Journey Of Love. Jovan&Aisyarah. Fersi teen. Bisa dibaca terpisah. Aisyah tidak pernah membayangkan jika perbuatan mendiang orang tuanya akan membawa kemalangan bagi dirinya. Berbulan - bulan menjadi objek bullying di sekolah, sampai kedu...