S-11

3.7K 489 120
                                    

Agak panjang yaa..

..


"Dengar, tidak?!"

"Semalam kau pulang jam berapa?!"

"Awas saja kau tidak lulus"

"Sampai kau membuat ulah, semua fasilitas yang kau dapatkan akan ibu cabut"

Setidaknya begitulah omelan para ibu pada anaknya. Tak jarang di antara mereka sampai harus mencubit telinganya.

Ya, itu adalah ibu dari Mark, Jihoon, Daniel juga Felix.  Mereka tengah menceramahi anak-anaknya. Tapi, itu tidak berlaku bagi Rae Na. Ibu dari Min Kiyoon.

Ibu itu tahu benar bagaimana keadaan anaknya. Jika dia masih harus di marahi entah apa jadinya.

"Enak sekali kau. Ibumu tidak marah" kata Jihoon pada Kiyoon.

"Kau tidak memarahi anakmu?" Heran ibu Jihoon. Begitupun yang lainnya.

"Aku percaya mereka tahu mana yang salah dan benar. Mereka hanya belum tahu cara menempatkannya. Mereka pasti punya alasan untuk itu" jawab Rae Na, bijak.

"Dengar, bu. Ibu Kiyoon saja tahu" protes Mark pada ibunya.

"Kau ini!" Geram ibunya. "Apa kau memanjakannya? Kau tidak khawatir masa depannya?" Ibu Mark justru kesal dengan sikap Rae Na.

Rae Na tersenyum. "Aku tahu anakku. Dan aku tidak pernah memanjakannya. Dia berjuang banyak untukku. Tapi, entahlah aku tidak tahu anak kalian"

Semua terdiam. Tidak habis pikir dengan ibu yang satu ini.

"Kalau begitu kami pergi dulu" Pamit Rae Na lalu menggandeng tangan anaknya keluar dari area sekolah.

"Mereka jalan kaki? Tidak pakai mobil?" Celetuk ibu Felix.

"Kiyoon selalu jalan kaki. Kadang naik bus juga. Tidak ada yang tahu tentang keluarganya" ini suara Jihoon yang langsung mendapat pukulan di kepalanya.

"Kalian ini teman macam apa?!"









..

Cukup jauh Rae Na dan sang anak meninggalkan sekolah. Rae Na pun masih setia memegangi tangan anaknya.

"Hanya dua pesan ibu. Jangan menggunakan narkoba dan bermain perempuan. Ibu tahu kalian masih remaja. Di mana kalian masih ingin bersenang-senang dan mencari jati diri kalian"

"Jadi, tidak apa-apa jika membunuh orang?"

"Anak ibu tidak akan sekejam itu, kan? Ibu percaya kalian tidak akan sejahat itu"

Inilah watak Rae Na, yang mungkin tidak di miliki ibu lainnya. Dan inilah yang membuat Kiyoon sangat menyayangi ibunya. Tidak ingin seorang pun menyakitinya. Sayangnya, sang ayah sendirilah yang melakukannya.





..

Mereka sampai di toko. Kebetulan tadi Rae Na menitipkan toko pada Nenek pemilik toko. Keduanya  terkejut kala mendapati seorang pria duduk di kursi.

"Kau datang lagi?" Sapa Rae Na.

"Ya, aku ingin membeli roti untuk makan malam"

"Kenapa tidak membungkus sendiri dari tadi?"

"Aku menunggumu"

"Menungguku?"

"A,,, em nenek tidak mau melayaniku. Jadi, aku di suruh menunggumu" jawabnya agak gugup.

"Begitu? Kalau begitu, sebentar"

Rae Na segera berjalan ke tempat roti-roti berjajar. Di ikuti Kiyoon yang memasang raut tanda tanya.

"Ibu? Ibu mengenalnya? Dia siapa?"

"Paman Hoseok. Ah, mungkin dia lebih senang di panggil kakak"

"Kakak? Berapa usianya? Kenapa bisa kenal ibu? Sepertinya dia orang kaya"

"29. Itu karena dia menumpahkan tepung ibu dan menggantinya. Dia guru di SMA belakang sana. Kau bisa belajar dengannya jika kau mau. Dia juga sedang kuliah pascasarjana"

"Ibu tahu sejauh itu?"

"Nenek yang tanya padanya. Ibu hanya mendengarkan"

"Dasar nenek-nenek" rutuk Kiyoon.

Drrt

Ponsel Kiyoon bergetar. Menandakan ada pesan masuk.

Mark

Nanti bertemu pukul tujuh. Kalau kau mau uang

Begitu sekiranya pesan dari Mark yang langsung di balas setuju.

Baru saja di tegur guru dan mereka langsung akan berbuat ulah. Ya, itulah mereka. Remaja yang sedang ingin menemukan jati diri.

"Itu anakmu?" Tanya Hoseok pada Rae Na yang baru saja menyerahkan bingkisan di tangannya.

"Ya, anakku yang pertama. Sedikit nakal"

"Tidak masalah. Remaja sekarang memang seperti itu"

Tidak tau saja kau kuda. Gimana kenakalannya.

"Ibu! Ibu tidak mau tutup? Ini sudah sore. Ayo, kubantu" interupsi Kiyoon, merasa ada yang aneh dengan pria bernama Hoseok itu.

"Baiklah" Rae Na menyetujui anaknya. "Terima kasih sudah sudah mampir. Kami harus tutup" lanjutnya.

"Mau ku bantu?"

"Tidak perlu. Pulanglah!"




..

Tepat pukul enam. Kiyoon dan sang ibu tiba di rumah. Terlihat sebuah mobil terparkir di depannya. Sudah di pastikan pria bermarga Min itu pulang ke rumah. Rae Na dan sang anak saling menatap sebelum akhirnya masuk ke dalam.

"Dari mana kalian?!"

Belum juga mereka menghela napas sudah kena amuk si kepala keluarga.

"Dari luar sebentar" dingin Rae Na.

"Dan ada apa dengan anak satumu itu?!  Kenapa tidak mau keluar kamar?!"

"Itu karena ada kau, sialan!" Sahut Kiyoon kasar.

"Kau sadar siapa yang kau umpati?!" Yoongi hampir saja melayangkan pukulannya pada pipi sang anak jika tidak di tahan oleh Rae Na.

"Ja-ngan me-mu-kul anakku!" Rae Na menatap tajam sang suami. Lalu, menghempaskan tangannya kasar.

"Kau membelanya?! Kau membela anak kurang ajar begini?! Ibu macam apa kau ini?!"

Mata Rae Na memanas seiring ucapan sang suami yang begitu kejam mengatai sang anak.

"Kalau begitu, ayah macam apa kau-"




"SUDAH!!"






Bersambung--

Kok gue suka banget sama suara junhui di lagu Adore You ya? Uhh gimana gituuu...

Hari ini ku usahain dabel. Tp gak janji.

Btw, ada yg tau. Via vallen mau duet sama idol senior. Sma siapa kalo ada yg tau?

Lavyu

Ryeozka

SEESAW / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang