Welkambek
He,,, maafkan kemaren cuma up sekali. Hari ini juga sama kayanya.
..
"Maaf, ya, sayang. Aku baru bisa datang. Banyak yang harus ku kerjakan"
Begitu katanya. Hei! Ayolah. Ini sudah hari kelima Yoongi di rumah sakit. Bahkan besok sudah bisa pulang. Dan dia baru bisa datang? Istri mana yang setega itu pada suami hanya demi pekerjaan?
Yoongi hanya menarik sebelah ujung bibirnya. Mencoba percaya dengan ucapan sang istri.
"Em, apa tidak apa-apa jika kau pulang sendiri besok? Aku ada pemotretan besok"
Alibi saja kau wanita. Bilang saja kau marah.
Ya, jadi saat tahu apa yang terjadi pada suaminya Irene jadi kesal. Bagaimana mungkin dia masih bermain wanita di bar padahal sudah punya Irene sebagai istri baru. Apa dia kurang memuaskan? Begitu pikirnya. Jadi, dia bilang kalau banyak pekerjaan.
"Tidak. Lakukan saja pekerjaanmu. Aku bisa minta tolong pada Jimin"
"Baiklah. Aku tidak bisa lama-lama. Maaf, ya? Aku menyayangimu"
Irene, dengan hebatnya masih bisa mencium kening sang suami. Tapi, entah kenapa Yoongi merasa hambar dengan ciuman itu.
..
Apa yang kalian rasakan jika berada di posisi Kiyoon ataupun Rae Na. Saling menautkan tangan meski terhalang lajur besi di antara mereka.
Keduanya terduduk di lantai. Kepala Kiyoon di tempelkan pada besi seolah bersandar pada pundak sang ibu. Air matanya terus tergenang dengan pandangan kosong.
"Apa ibu menyesal memiliki anak sepertiku? Aku sudah membuat ibu malu. Aku sudah mengecewakan ibu"
"Ibu tidak pernah menyesal ataupun kecewa padamu, Kiyoon"
"Maafkan aku, bu. Aku hanya tidak ingin ada orang yang menyakiti ibu"
"Kau tidak ingin ada orang yang menyakiti ibu. Tapi, kau menyakiti dirimu sendiri. Apa menurutmu itu tidak menyakiti ibu?"
"Aku tidak bisa membanggakan ibu"
"Melihatmu baik-baik saja, itu sudah cukup membuat ibu bahagia, sayang"
Mendengar tutur ibu yang agak bergetar, Kiyoon semakin mengeratkan genggamannya. "Tapi, aku tidak baik-baik saja, bu"
Kini, air mata yang susah payah ditahan itu mengalir juga. Menimbulkan pedih yang semakin mendalam di hati sang ibu. Anak yang selalu terlihat kuat dan gegabah itu terlihat sangat terpuruk.
"Ibu menyayangimu, Kiyoon. Jangan khawatir ibu di sini" tutur sang ibu yang pada akhirnya meneteskan air mata.
"Kiyoon, semua sudah terjadi. Kau harus terima. Satu pesan ibu. Jangan ulangi lagi. Jangan melukai dirimu sendiri hanya demi ibu. Setelah semua selesai, kita akan pindah. Kita mulai hidup baru. Kau mau, kan?"
Kiyoon hanya bisa memandang wajah sedih ibunya. "Dengar, Kiyoon. Apapun yang terjadi kau tetap anak ibu. Hanya kalian yang ibu miliki. Mungkin nanti, kehidupan kita akan jauh berbeda. Apa yang kau inginkan tidak mudah ibu turuti. Tapi, kita masih bisa berjuang, kan?"
"Lalu, bagaimana denganku? Bagaimana aku bisa lulus dan masuk universitas? Mereka tidak akan menerimaku, bu"
"Kalau tidak ada yang menerimamu. Bukankah kau bisa membantu ibu seharian penuh" Rae Na tersenyum meski tampak di paksakan.
"Maaf, waktu anda sudah habis" interupsi salah satu polisi penjaga.
Keduanya lalu berdiri. Rae Na menggenggam pundak anaknya. Memberi kekuatan sebisa mungkin. "Ibu harus pulang. Besok kau sidang, kan? Ibu pasti datang. Kau harus kuat. Em? Demi ibu dan adikmu. Jika nanti kau bertemu ayahmu. Kau harus minta maaf. Setidaknya, itu karena kau telah memukul kepalanya"
"Ibu?" Kiyoon bergumam. Seolah tidak ingin di tinggal ibunya.
Perlahan Rae Na membelai rambut anaknya. "Ibu pulang. Apapun yang terjadi, kau harus tetap makan. Kau juga harus jaga kesehatan. Tidak akan lama, Kiyoon. Tunggu sebentar lagi. Kita pasti bisa berkumpul lagi"
..
Kesedihan itu mungkin masih akan berbuntut panjang. Tapi, bagaimanapun hidup harus terus berjalan, kan?
Itulah mungkin yang menguatkan Rae Na. Meski wajahnya terlihat buruk. Dia tetap bekerja. Demi anaknya. Kalau dia sendiri lemah. Bagaimana bisa menguatkan anaknya?
"Kau menjenguk anakmu lagi?"
Bersambung--
Oh, ya. Kihoon itu umurnya masih 13 tahun ya. Selisih 5 tahun. Beda sama di Fix Love yang cuma selisih 3 tahun.
Gak mewek dong ya? Gak sedih kok.
Lavyu
Ryeozka
KAMU SEDANG MEMBACA
SEESAW / END
General FictionIni bukan LMKM, bukan pula FIX! LOVE. Dengan pemain yang sama, saya ingin membuat cerita yang berbeda. Akan banyak karakter yang berubah dalam cerita ini. Dengan penuh harap, lepaskan bayang-bayang tentang LMKM ataupun FIX! LOVE. Saya akan membuat g...