13. MY ICE HUSBAND

1.3K 157 68
                                    

Happy reading

Tajuk selimir angin berhembus hening menyelimuti 4 orang yang tengah berjongkok, mengelilingi dua gundukan tanah timbul berselimutkan rumput hijau terawat dan bunga segar yang terlihat baru saja ditebar.

Disana, Chanyeol, Eunji, Ahra, serta Baekhyun. Berkunjung ke makam orangtua Eunji bukan hanya untuk sekedar menyapa dan memperkenalkan diri namun sekaligus untuk meminta restu agar kelak, Chanyeol bisa menjaga dan melindungi Eunji sekuat yang ia bisa dengan janji langsung dihadapan makam orangtua calon istrinya.

Eunji tersenyum, sedaritadi fokusnya tak teralihkan dari Chanyeol apalagi saat pria tampan itu mengucapkan janjinya sampai-sampai ia sendiri tak sadar bahwa air matanya menetes dengan bebasnya.

Eunji terdiam seraya menyeka air matanya pelan lalu kembali beralih menatap nisan mendiang ayah dan ibunya. Sekilas, ia tersenyum dibarengi air mata yang kembali mengalir di pipinya lalu tersentak pelan saat ia merasakan genggaman lembut merambat ditangannya.

Eunji menoleh, disana. Ia melihat Chanyeol menatapnya lekat dengan tatapan lembut dan sirat akan dukungan sampai-sampai membuatnya jatuh ke dalam hal yang paling membahagiakan dalam hidupnya.

Eunji bersyukur, pria itu mampu membuatnya kembali merasakan hangatnya sebuah keluarga setelah kepergian kedua orangtuanya beberapa tahun lalu.

Chanyeol tersenyum. "Kita pulang?" ucapnya pelan.

Eunji menghela nafas sebelum mengangguk. Sejujurnya, ia masih merindukan kedua orangtuanya namun jika mengingat hari ini, mereka ada janji fitting baju pengantin dengan Mario. Ia ingin sedikit lebih lama lagi menghabiskan waktunya disana tapi apalah daya, janji harus ditepati apalagi mereka membawa Ahra dan berlama-lama di kuburan tentu tak baik untuknya yang notabenenya anak kecil.

Sejujurnya, Ahra tak masalah. Gadis kecil itu malah asyik sendiri berlari kesana kemari bahkan tangan mungilnya tak mau diam, selalu mencabut apapun yang diraihnya jika saja Baekhyun tak sigap menangkap dan menguncinya erat-erat dengan segala bisikan mantra pengingat ditelinga gadis kecil itu bahwa tempat itu adalah kuburan bukan tempat bermain hingga ia terdiam.

"Bisakah kita pergi sekarang?" lirih Baekhyun.

Sangat hati-hati, ia tak mau menyinggung Eunji tapi ganjalan Ahra yang sengaja ia apit dengan kedua pahanya semakin melonggar karena berontakan gadis kecil itu yang ingin keluar dari kunciannya.

Eunji menoleh begitupun dengan Chanyeol. Baekhyun terlihat kesulitan. Ahra memang masih kecil namun tenaganya kuat dan tak mudah menyerah hingga,

"Tolong cepatlah... Aaakkhhh---" pekik Baekhyun tertahan saat gadis kecil itu menggigit pahanya yang otomatis terbuka dan Ahra yang langsung berlari menuju Chanyeol.

"Dasar kau" ia menunjuk Ahra lalu mengusap kembali pahanya. "Aughh... Apa anakmu kerasukan hantu disin---"

Tak... "Akhh... Sakit" rintih Baekhyun saat kembali kepalanya menjadi sasaran jitakan Chanyeol.

"Jaga ucapanmu, Baek. Ini di kuburan" tegasnya.

Baekhyun mendengus. "Memang, maka dari itu aku tanya. Mengapa anakmu tiba-tiba begitu aktif sampai-sampai nisan kuburan disana hampir saja dia cabut."

Chanyeol bangkit, ia tak memperdulikan ucapan Baekhyun dan beralih menggendong Ahra serta menggenggam tangan Eunji lalu berjalan meninggalkan makam itu disusul Baekhyun yang tak henti-hentinya menggerutu sepanjang jalan bahkan saat mereka sampai di depan butikpun.

Gerutuan Baekhyun tetap maju pantang mundur hingga Mario atau Maria saat siang hari datang menyambut mereka dengan wajah berseri-seri bak bunga mawar yang baru mekar langsung berlari-lari manja dan menerjang tubuh Baekhyun.

MY ICE HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang