Happy reading
Universitas Indonesia
"Eunji tunggu" ucap Chanyeol.
"Apalagi, kali ini Chanyeol" desis Eunji penuh penekanan.
Ia kembali melepaskan tangannya dari pintu mobil, ia sedikit jengah pasalnya sudah 15 menit mereka tetap berada didalam mobil meski telah lama sampai didepan kampus. Hal itu karena Chanyeol terlalu mencemaskan Ahra yang ikut juga bersamanya.
"Ahra tak terbiasa dengan lingkungan baru. Dia, dia akan---" sambung Chanyeol terhenti.
Eunji menunjuk Ahra dengan dagunya, dia terlihat baik-baik saja bahkan bocah mungil itu terlihat antusias, tak seperti dugaan Chanyeol.
"Ada lagi wejanganmu?" ucap Eunji.
Chanyeol menggeleng. "Tidak" tukasnya sedih.
"Baiklah, aku pergi sekarang. Ahra, lets go nak. Kita cari pemuda tampan" celetuk Eunji semangat.
Chanyeol melotot tak percaya, ia baru saja akan berucap namun perkataan tak kalah antusias dari putrinya berhasil membuatnya bungkam.
"Go go pi ma, mama tuk papah. Muda-mudanya tuk La ja" celutuknya.
(Go go tapi ma, mama untuk papah. Pemuda-pemudanya untuk Ahra saja)
Eunji melotot, bibir atasnya berkedut pelan, ia menuguk ludahnya kasar mendengar hal itu sedang Chanyeol, ia mengacungkan jempolnya riang lalu perlahan turun dari mobil dan berjalan mendekati keduanya.
"Anak papah pintar. Jaga mama untuk papah yah sayang, ingat jika mata mama nakal berani lihat-lihat laki-laki lain selain papah. Ahra cubit saja---"
Tuk... "Aduh, wajah tampanku" ringis Chanyeol.
Eunji tersenyum senang, ia kembali membenarkan tasnya yang tadi sempat ia gunakan untuk memukul Chanyeol.
"Jangan mengajari Ahra untuk berbuat kasar, dia masih kecil" ucapnya lalu pergi begitu saja seraya menggandeng si kecil disampingnya.
Chanyeol masih meringis sesekali mengusap wajahnya. Matanya tetap awas mengikuti langkah Eunji dan Ahra yang semakin jauh dari pandangannya.
"Bahkan kau yang telah memukulku duluan. Dasar gadis itu" gumamnya.
Ia tersenyum simpul seraya berjalan masuk kedalam mobilnya lagi dan meninggalkan area kampus.
Kembali kesisi Eunji. Langkah kakinya berhenti tepat diruang kelas. Mata Eunji kembali melebar saat dosen mata kuliahnya telah anteng mengabsen daftar hadir.
"Mampus" umpat Eunji begitu saja.
"Da pa ma?" tanya Ahra bingung.
(Ada apa ma?)
Ia mendongak karena Eunji jauh lebih tinggi darinya.
"Ah, Ahra?" spontan Eunji. Ia lupa bahwa Ahra bersamanya.
"Ya ma" balasnya seraya tersenyum.
(Iya ma)
Eunji menggeleng. "Ti---tidak sayang. Mama sudah telat"jelas Eunji. "Ah bagaimana ini, hari ini ada kuis. Aku pasti akan diusir jika tetap memaksa masuk. Dosen itu sangat kejam bahkan jika telat 1 detik saja. Tak ada toleransi, aduh bagaimana ini" gumam Eunji di akhir.
Ahra diam, ia mengedip beberapa kali berusaha mencerna perkataan Eunji. Percayalah, bocah manis itu sedang tak mengerti.
"Eunji Arashki" ucap seseorang didalam.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY ICE HUSBAND
FanfictionStatus : Complete Ku harap kau bisa membalas cintaku suatu hari nanti. Tidak hanya menganggapku sebagai pengasuh dari anakmu dan istri di atas kertas saja - Eunji Arashki √ latar Indonesia suasana Korea √ bahasa Indonesia baku/campuran √ nama tokoh...